Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 masih terus bertambah. Dalam data harian sebaran COVID-19 per 3 Juli 2022 disampaikan bahwa penambahan kasus baru hari ini sebanyak 1.614.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.093.917 terhitung sejak Maret 2020.
Advertisement
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 1.606 sehingga akumulasinya menjadi 5.920.249.
Kasus meninggal juga terus meningkat. Hari ini penambahannya sebanyak 4 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.749.
Kasus aktif mengalami peningkatan 4 kasus sehingga totalnya menjadi 16.919.
Data tersebut juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 46.713 dan suspek sebanyak 2.486.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali.
-DKI Jakarta hari ini melaporkan 931 kasus positif baru dan 1.078 pasien telah sembuh.
-Jawa Barat 284 kasus konfirmasi baru dan 267 sembuh dari COVID-19.
-Banten 185 kasus baru dan 83 orang telah sembuh.
-Jawa Timur di peringkat keempat dengan 97 kasus baru dan 86 orang telah sembuh.
-Bali 40 kasus positif baru dan 43 orang sembuh dari COVID-19.
Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus baru yang terlalu signifikan. Ada pula 14 provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Riau, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laporan Sebelumnya
Sebelumnya, perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 2 Juli 2022 secara nasional menunjukkan kasus positif COVID-19 bertambah 1.794. Dengan demikian, penambahan kasus hari ini lebih rendah ketimbang kemarin dengan selisih 180 kasus.
Seperti hari ini, penambahan kasus baru terbanyak di hari kemarin juga diduduki DKI Jakarta.
Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Penanganan COVID-19, persebaran kasus baru COVID-19 di 5 provinsi teratas, antara lain DKI Jakarta dengan 983 kasus, Jawa Barat 347 kasus baru, Banten 213 kasus baru, Jawa Timur 103 kasus baru, dan Bali dengan 54 kasus baru.
Pada kasus terkonfirmasi positif terdiri atas 20 provinsi. Kasus baru di bawah 10 tercatat 27 provinsi, sedangkan provinsi dengan nihil kasus baru ada 14 provinsi.
Kasus aktif nasional atau pasien COVID-19 membutuhkan perawatan medis berjumlah 16.915 orang. Angka kesembuhan harian bertambah 1.789 sehingga total 5.918.643 orang. DKI Jakarta mencatat angka kesembuhan terbanyak dengan penambahan 1.300 orang sembuh.
Angka kematian akibat COVID-19 hari ini bertambah 5 orang sehingga total 156.745 orang meninggal. Masing-masing disumbang DKI dengan 3 kematian dan Bali juga Sulawesi Selatan dengan satu orang meninggal.
Dari hasil uji laboratorium per hari, data Satgas COVID-19 mencatat spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan antigen) hari ini, 2 Juli 2022 sebanyak 63.226 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 3.765 kasus.
Advertisement
Kenaikan Bukan Hanya di Indonesia
Peningkatan kasus COVID-19 tidak hanya terjadi di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa saat ini kasus COVID-19 sedang naik di semua negara. Kenaikan ini diakibatkan subvarian BA.4 dan BA.5.
Ia pun menyampaikan perkiraan puncak BA.4 dan BA.5 merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di negara lain.
Menurutnya, ada beberapa negara seperti Australia, Afrika Selatan, dan Portugal yang sudah melampaui puncak BA.4 dan BA.5.
“Berapa tinggi sih mereka puncaknya? Rata-rata mereka berkisar antara 30 sampai 40 persen dari puncak Omicron sebelumnya. Jadi kalau Indonesia kan sebelumnya 58 ribu ya 30 persennya mungkin di bawah 20 ribu, itu puncak kasus per harinya,” kata Budi usai memberi sambutan dalam acara Simposium Asosiasi Dokter Medis Sedunia (World Medical Association) tahun 2022 di Jakarta, Minggu (3/7/2022).
Perkiraan angka itu jika mengikuti pola kasus yang terjadi di negara-negara lain yang sudah melampaui puncak. Budi juga menerangkan soal berapa cepat BA.4 dan BA.5 akan mencapai puncak.
“Yang kedua yang kita amati juga, berapa cepat sih mencapai puncaknya? Itu rata-rata antara 28 sampai 34 hari sejak ditemukan BA.4 dan BA.5 di negara tersebut.”
“Karena di Indonesia ditemukannya sesudah lebaran, kalau kita mengikuti pola di negara lain maka puncaknya kira-kira di minggu kedua atau minggu ketiga Juli.”
Masih Terkontrol
Saat ini, kasus harian COVID-19 di Indonesia masih di kisaran angka 2 ribu dan diperkirakan puncaknya akan dicapai dalam waktu singkat.
Budi menambahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki level yang serupa dengan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni level 1, 2, dan 3.
Level 1 ditandai dengan 20 kasus per 100 ribu penduduk dalam satu minggu. Jika diterjemahkan ke Indonesia itu 7.800 per hari.
“Jadi kalau saya ditanya sebagai Menteri Kesehatan, saya lihat kondisinya masih terkontrol. Kita masih di bawah Singapura yang 5 ribu dengan jumlah penduduk 5 juta. Kalau Indonesia masih di level 1 karena di bawah 7.800, kita kan masih 2.200-an.”
Ia tak memungkiri memang ada kenaikan, tapi masyarakat diminta untuk tidak panik dan tetap waspada.
“Sekarang kita memang naik di atas satu, tapi sudah melandai. Para epidemiolog meeting sama saya mereka bilang ‘Pak kayaknya ini ujung-ujungnya sebentar lagi tercapai puncaknya’ kalau puncak tercapai di 2 ribuan, itu kita tenang, tapi kembali lagi itu kan berdasarkan prediksi terhadap kejadian di negara lain.”
Advertisement