Luis Suarez, Tangan dan Penalti yang Menggemparkan di Piala Dunia

Ghana mendapatkan peluang emas untuk mengubur Uruguay. Di waktu yang bersamaan, Suarez mendadak menjadi kiper, menghalau bola sundulan Dominic Adiyiah menggunakan tangannya.

oleh Muhammad Yanto diperbarui 04 Jul 2022, 06:30 WIB
Ghana. Termasuk Piala Dunia 2022, Ghana telah lolos sebanyak 4 kali ke putaran final Piala Dunia. Dalam 3 edisi sebelumnya, 2006 hingga 2014 mereka mampu 2 kali lolos dari fase grup, yaitu di Piala Dunia 2006 dan 2010. Pada edisi 2006 Ghana terhenti di babak kedua (16 besar) usai kalah 1-3 dari Brasil. Sementara pada edisi 2010 Ghana hampir lolos ke semifinal usai kalah adu penalti 2-4 dari Uruguay setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal hingga perpanjangan waktu. Sebenarnya laga bisa saja dimenangkan Ghana di waktu normal andai eksekusi penalti Asamoah Gyan di penghujung laga berbuah gol akibat handball tak sportif Luis Suarez. (AFP/Pedro Ugarte)

Liputan6.com, Jakarta 12 tahun yang lalu, Luis Suarez menjadi pahlawan bagi Timnas Uruguay di Piala Dunia 2010.

Tangan Tuhan, begitu kelakar Suarez menyebut pelanggarannya di garis gawang saat Uruguay menghadapi Ghana di babak perempatfinal.

Ghana mengalami kekalahan dramatis dari Uruguay karena ulah Suarez. Mereka sempat dua kali di atas angin untuk melaju ke babak semifinal dan membuat sejarah sebagai tim Afrika pertama yang mencapai babak empat besar.

Ghana membuka keunggulan pada menit 45 melalui Sulley Muntari. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama setelah Diego Forlan menyamakan kedudukan 10 menit kemudian.

Setelah saling jual beli serangan, tak ada gol lagi yang tercipta dalam waktu normal. Pertandingan pun dilanjutkan ke babak tambahan.

Duel berlangsung alot hingga menit akhir babak tambahan. Sebuah momen yang tak akan terlupakan pun terjadi menjelang laga usai.

Ghana mendapatkan peluang emas untuk mengubur Uruguay. Di waktu yang bersamaan, Suarez mendadak menjadi kiper, menghalau bola sundulan Dominic Adiyiah menggunakan tangannya.

Pemain Ghana pun protes, dan sebagian ada yang bersorak lantaran wasit Olegario Benquerenca mengeluarkan kartu merah untuk Suarez, sekaligus memberikan hadiah penalti.

Asamoah Gyan maju sebagai eksekutor. Sedangkan Suarez menuju ruang ganti sambil menangis.

Dia memperlambat langkahnya sambil menoleh ke belakangan, melihat eksekusi penalti. Asamoah Gyan gagal menjalankan tugasnya.

Tendangannya membentur mistar gawang. Suarez pun kegirangan, Nyawa Uruguay tak jadi tamat dan laga dilanjutkan ke babak adu penalti.


Akhir Tragis Ghana

6. Asamoah Gyan, striker asal Ghana itu pindah dari Al Ain ke Shanhai SIPG dengan harga 6,75 juta poundsterling dan gaji 227.000 poundsterling per pekan. (AFP/Khaled Desouki)

Situasi berbalik 180 derajat. Ghana yang tadi berada di atas angin malah bernasib tragis. Dewi Fortuna kembali berpihak kepada Uruguay dalam babak adu penalti.

Sebanyak empat dari lima penendang mereka sukses menunaikan tugasnya, sedangkan Ghana cuma dua kali sehingga menghasilkan kedudukan 4-2.


Apa Kata Suarez?

Wasit Olegario Benquerenca memberikan kartu merah kepada striker Uruguay Luis Suarez (paling kiri) di laga perempat final PD 2010 antara Uruguay vs Ghana di Soccer City, 2 Juli 2010. AFP PHOTO / PEDRO UGARTE

Suarez mengatakan aksi itu ia lakukan karena insting dan nasionalisme. Hal itu terpaksa ia lakukan agar Uruguay terhindar dari kekalahan.

"Itu hanya insting. Setiap pemain akan melakukan hal yang sama - bukan hanya saya," katanya, dilansir Sportbible.

Beberapa orang menuduh saya kurang sportif. Tapi saya pikir lebih buruk jika seorang pemain mengalami cedera ketika dia dihentikan oleh tekel belakang karena dia akan mencetak gol," jelasnya.

Lebih lanjut, Suarez bangga dengan apa yang ia lakukan karena dapat membangu timnya. Bahkan, ia menyebut bahwa "Tangan Tuhan" itu bukan milik Diego Maradona saja, melainkan juga milik dirinya. Ia juga merasa tidak melakukan sesuatu yang jahat untuk tim Ghana.

"Gelar 'Tangan Tuhan' sekarang juga menjadi milik saya. Saya bahkan membuat sebuah penyelamatan terbaik sepanjang turnamen (Piala Dunia 2010)," ujar Suarez, seperti dikutip dari The Guardian.

"Soal handball saya, itu bukanlah sesuatu yang jahat. Wasit juga sudah melakukan tindakan tepat, ia mengeluarkan saya dan memberikan Ghana hadiah penalti. Ingat, yang mengambil penalti itu pemain Ghana (Asamoah Gyan), bukan saya," tambahnya.

 


Trauma

Asamoah Gyan (AFP/Gabriel Bouys)

Jika Suarez bak pahlawan, Asamoah Gyan mengalami kehancuran. Setelah kejadian itu, Asamoah Gyan menjadi trauma menendang penalti.

"Secara psikologis saya merasa sedang tidak baik. Bisa dibayangkan sungguh berat bagi saya secara mental setelah kegagalan dua penalti penting untuk negara saya." katanya.

"Saya tidak pernah pulih sepenuhnya usai Piala Dunia dan sekarang Piala Afrika. Saya ingin Ghana tahu saya bermain sepenuh hati buat mereka dan saya tidak akan menjadi seperti ini tanpa dukungan mereka." jelasnya.


Bertemu Lagi

Timnas Uruguay meraih kemenangan 1-0 atas Peru pada laga ke-17 kualifikasi Piala Dunia 2022 zona CONMEBOL, Jumat (25/3/2022) dini hari WIB. Hasil itu membuat Uruguay lolos ke putran final Piala Dunia 2022. (AFP/Matilde Campodonico/POOL)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya