Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (4/7/2022). Pergerakan IHSG ke depan akan dipengaruhi kinerja emiten semester I 2022.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas William Suryawijaya menuturkan, rilis data ekonomi inflasi dan jumlah kedatangan turis yang sesuai perkiraan dan menyongsong laporan kinerja emiten semester I 2022 akan cukup memberikan sentimen baik bagi pola pergerakan IHSG.
Advertisement
Ia perkirakan, kinerja emiten akan meningkat seiring mulai berjalannya keadaan sektor riil di tengah perlambatan dan pemulihan keadaan ekonomi pasca pandemi COVID-19 dengan harapan keadaan berlangsung makin membaik. Hal ini tentu menurut William dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG pada semester II 2022.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.711-6.921,” ujar dia dalam catatannya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, menutup awal Juli 2022, IHSG kembali ditutup koreksi 1,7 persen ke posisi 6.940.
Ia perkirakan, IHSG rawan koreksi. “Dengan tertembusnya 6.860 sebagai supportnya, maka kami perkirakan IHSG saat ini masih rawan koreksi menguji rentang 6.600-6.735 dahulu, baik untuk membentuk wave (iii) berwarna hitam atau wave (y) dari wave (y) pada label merah,” kata dia.
Herditya mengatakan, meski koreksi, tetapi tidak menutup kemungkinan IHSG akan menguat ke rentang 6.824-6.880. Herditya prediksi, IHSG akan berada di level support di 6.700,6.500 dan resistance 7.070,7.138 pada Senin pekan ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sementara itu, William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Berikut rekomendasi teknikal untuk sejumlah saham dari PT MNC Sekuritas:
1.PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) - Buy on Weakness (7.850)
Saham BBNI ditutup flat pada perdagangan Jumat, 1 Juli 2022.
“Saat ini, posisi BBNI kami perkirakan sedang berada di akhir wave [iii] dari wave C, sehingga koreksi BBNI akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Buy on Weakness: 7.500-7.725
Target Price: 8.100, 8.300
Stoploss: below 7.225
Advertisement
Saham SMGR-KLBF
2.PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) - Spec Buy (6.875)
Saham SMGR ditutup terkoreksi 3,5 persen ke level 6.875 pada perdagangan Jumat, 1 Juli 2022. “Selama SMGR masih mampu berada di atas 6.475 sebagai supportnya, maka kami perkirakan, posisi SMGR saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave 3. Hal ini berarti, koreksi SMGR cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali,” ujar dia.
Spec Buy: 6.575-6.725
Target Price: 7.000, 7.275
Stoploss: below 6.475
3.PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) - Sell on Strength (30.025)
Menutup perdagangan Jumat, 1 Juli 2022, saham ITMG ditutup terkoreksi 2,1 persen ke level 30.025, pergerakan saham ITMG pun telah menembus MA60-nya.
“Kami perkirakan, saat ini posisi ITMG sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave 4, sehingga ITMG rawan untuk melanjutkan koreksinya dan menguji rentang 26.000-28.000. Manfaatkan level koreksi tersebut untuk melakukan buyback,” ujar dia.
Sell on Strength: 30.250-30.800
4.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Sell on Strength (1.685)
Saham KLBF ditutup menguat 1,5 persen ke level 1.685 pada perdagangan Jumat, 1 Juli 2022. Selama KLBF belum mampu break dari 1.720 sebagai resistancenya, maka saat ini posisi KLBF sedang berada di awal wave Y dari wave (B). “Hal tersebut berarti, koreksi KLBF akan relatif cukup dalam dan menguji rentang koreksi di 1.480-1.590,” kata dia.
Sell on Strength: 1.690-1.705
Kinerja IHSG Sepekan pada 27 Juni-1 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung koreksi pada 27 Juni-1 Juli 2022. IHSG melemah 3,53 persen ke posisi 6.794,32 dari pekan lalu 7.042,93.
Demikian mengutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (2/7/2022). Koreksi IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar bursa. Kapitalisasi pasar bursa turun 3,11 persen menjadi Rp 8.886,50 triliun. Kapitalisasi pasar bursa itu merosot sekitar Rp 285 triliun dari pekan lalu Rp 9.171,84 triliun.
Selanjutnya rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melemah 10,25 persen menjadi 1.128.267 transaksi dari 1.257.107 transaksi pada penutupan pekan lalu.
Rata-rata volume transaksi bursa juga turun 23,22 persen menjadi 19 miliar saham dari 24,75 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Kemudian rata-rata nilai transaksi harian bursa selama sepekan juga susut 29,79 persen sebesar Rp 12,16 triliun dari Rp 17,33 triliun pada pekan sebelumnya.
Investor asing pun mencatat aksi jual bersih Rp 63,05 miliar pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan 2022, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 61,07 triliun.
Advertisement