Liputan6.com, Jakarta Kabar menggemparkan datang dari JKT48. Saat manggung di The Park Solo Baru, member JKT48 diduga mengalami pelecehan seksual. Kabar ini ramai dibahas netizen akhir pekan kemarin.
Sejumlah netizen bahkan mengadukan kasus ini ke putra Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Lewat akun Twitter terverifikasinya, ayah Jan Ethes mengklarifikasi.
Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mendengar isu dugaan pelecehan seksual yang dialami pelantun “Heavy Rotation.” Dugaan pelecehan seksual ini menjadi perhatiannya
Baca Juga
Advertisement
Namun ada hal yang patut diluruskan. Mal yang jadi lokasi konser mini sekaligus temu sapa JKT48 berada di kawasan Solo Baru, secara administrasi berada di Kabupaten Sukoharjo.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menjadi Perhatian Saya
“Hal ini menjadi perhatian saya, lantaran beberapa waktu belakangan group JKT48 diduga mengalami pelecehan seksual saat konser di mall yang menurut judul artikel terjadi di Solo,” cuitnya.
“Namun, sebenarnya kejadian tersebut bukan di mall Solo, namun pusat perbelanjaan di Kabupaten Sukoharjo,” Gibran Rakabuming Raka menyambung dalam utas, Minggu (3/7/2022).
Advertisement
Tak Bisa Dibenarkan
Dalam kesempatan itu, bintang film Sesuai Aplikasi menegaskan tindakan pelecehan seksual tak bisa diterima dan dibenarkan. Ia berharap insiden semacam ini tak terjadi di daerah lain.
“Tentu bagaimana pun, perbuatan ini tidak bisa dibenarkan. Saya berharap kejadian serupa tidak terjadi di daerah-daerah lain,” tulisnya seraya melampirkan foto suasana konser.
Tercoreng Insiden
Dalam foto tersebut tertulis bahwa nama mal yang jadi lokasi konser mini JKT48 bukan di Solo diserta judul, “Tur JKT48 di Solo Tercoreng Insiden Pelecehan Saat Menuju Pulang.”
Perkembangan terkini menyebut, akun Twitter terverifikasi JKT48 yang diikuti 4 jutaan orang mencuit ulang klarifikasi bahwa kabar member mengalami pelecehan seksual tidak benar.
Advertisement