Kenaikan Data Inflasi Jadi Penyebab IHSG Anjlok Hari Ini

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Senin 4 Juli 2022, IHSG hari ini turun 2,53 persen ke posisi 6.622,45.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 04 Jul 2022, 13:39 WIB
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini pada Senin (4/7/2022) merosot. Analis menyebut, kemerosotan IHSG dikarenakan terdapat kenaikan data inflasi yang dirilis di atas konsensus pada Jumat, 1 Juli 2022.

"Turunnya IHSG lebih dikarenakan adanya kenaikan data inflasi yang dirilis di atas konsensus pada hari jumat yang lalu, hal ini dapat memicu adanya kenaikan suku bunga BI yang dikhawatirkan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis, dikutip Senin (4/7/2022).

Abdul Azis melanjutkan, merosotnya IHSG tersebut juga ditekan oleh investor asing yang terus melakukan aksi jual.

"Di sisi lain penurunan IHSG ini ditekan juga oleh asing yang terus mencatatkan net sell, yang mana secara satu minggu terakhir asing mencatatkan net sell Rp 2,64 triliun dan menyebabkan terDepresiasinya rupiah," bebernya.

Gerak IHSG meninggalkan posisi 6.700 pada perdagangan sesi pertama, hari ini Senin (4/7).  Seluruh indeks sektor saham tertekan pada awal pekan ini.

Mengutip data RTI, IHSG turun 2,53 persen ke posisi 6.622,45. Indeks LQ45 tergelincir 2,81 persen ke posisi 946,99. Seluruh indeks acuan juga tertekan.

IHSG berada di level tertinggi 6.784,41 dan terendah 6.559,63 pada awal sesi perdagangan.

Ada 485 saham yang melemah. Hal ini menekan IHSG. Sementara itu, sebanyak 78 saham menguat dan 113 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 795.508 kali dengan volume perdaganagn 13,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 7,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.924.

 


Zona Merah

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Seluruh indeks sektor saham berada di zona merah. Indeks sektor saham IDXtechno merosot 3,75 persen dan catat koreksi terbesar.

Kemudian diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi yang turun hingga 3,38 persen, dan indeks sektor saham IDXfinance melemah 3,08 persen.

Adapun indeks sektor saham IDXnonsiklikal yang merosot 2,4 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXhealth merosot 1,85 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal turun 1,82 persen dan indeks sektor saham IDXbasic susut 1,81 persen.

Bursa saham Asia bervariasi pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022.

Indeks Hang Seng turun 0,59 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,83 persen, indeks Thailand merosot 0,46 persen dan indeks Taiwan susut 1,15 persen.

Sementara itu, indeks Jepang Nikkei melonjak 0,53 persen, indeks Shanghai mendaki 0,14 persen dan indeks Singapura menanjak 0,84 persen.


Top Gainers-Losers pada Senin 4 Juli 2022

Suasana kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/11). Dari 538 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 181 saham menguat, 39 saham melemah, 63 saham stagnan, dan sisanya belum diperdagangkan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham PICO melonjak 34,04 persen

-Saham WAPO melonjak 28,12 persen

-Saham KJEN melonjak 25 persen

-Saham MPRO melonjak 10,34 persen

-Saham CANI melonjak 9,52 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham FIMP melemah 9,3 persen

-Saham IPAC melemah 9,26 persen

-Saham SMKM melemah 8,18 persen

-Saham MGLV melemah 7,27 persen

-Saham UVCR melemah 7,14 persen

 

Saham-saham teraktif secara nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 651,2 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 475,8 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 465,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 268,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 242,2 miliar

 

Saham-saham teraktif secara frekuensi antara lain:

-Saham BBCA tercatat 32.815 kali

-Saham BBRI tercatat 32.161 kali

-Saham ESTI tercatat 31.371 kali

-Saham GOTO tercatat 18.673 kali

-Saham ANTM tercatat 16.045 kali

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya