Soal Kursi MenPAN-RB, PDIP: Kita Banyak Kader, Ada Olly Dondokambey, Ada Ganjar Pranowo

Kursi MenPAN-RB masih kosong pasca Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022). Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan PDIP memiliki banyak stok kader untuk mengisi kursi kosong tersebut.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Jul 2022, 14:06 WIB
Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat memberi keterangan terkait Kongres V PDI Perjuangan tahun 2019 di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Kongres dilaksanakan di Bali pada 8 Agustus 2019 dan mengambil tema Solid Bergerak Untuk Indonesia Raya. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kursi MenPAN-RB masih kosong pasca Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022). Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan PDIP memiliki banyak stok kader untuk mengisi kursi kosong tersebut.

Ia mencontohkan nama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Jadi kita banyak stok ada Pak Ganjar, ada Pak Olly sebagai gubernur, jadi kita banyak stok yang baik-baik,” kata Djarot di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (4/7/2022).

Djarot menyatakan, pengganti akan ditentukan oleh Presiden Joko Widodo. Namun, dari partai kewenangan ada di tangan Ketum Megawati Soekarnoputri.

“Ini kewenangan dari presiden. Kalau untuk penugasan partai, itu kewenangan dari Ketum. Jadi saya nanya, menurut situ, saya yakin, Ibu Mega, Pak jokowi, pasti memahami lah yang terbaik itu siapa. Yang paling cocok siapa,” kata dia.

Selain nama Olly dan Ganjar, Djarot juga menyebut nama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Ahmad Basarah juga berpeluang isi kursi MenPAN-RB.

“Pak Hasto juga bisa. Artinya apa kita banyak stok, Pak Basarah juga bisa, kita banyak stok ya dari PDIP banyak stok Pak Basarah ok, Pak Hasto ok, tergantung kepada dari penugasan. Yang punya kewenangan itu ibu ketum,” kata dia.

Meski demikian, Djarot mengingatkan bahwa PDIP saat ini masih dalam suasana berduka. “PDIP kan masih sedang dalam suasana berduka. Jadi kita serahkan kepada pak Jokowi,” pungkas dia.

 


Mahfud Sebut Jokowi Sudah Kantongi Pengganti Tjahjo Kumolo sebagai Menpan RB

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengantongi nama pengganti Tjahjo Kumolo sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 

"Pak Jokowi pasti sudah tahu dan sudah ada di kantong beliau," kata Mahfud Md di Jakarta, Senin, (4/7/2022).

Mahfud menduga Jokowi akan segera mengumumkan pengganti Tjahjo Kumolo usai masa berkabung. 

"Mungkin hanya menunggu lewatnya waktu bela sungkawa," kata Mahfud.

Mahfud pun enggan berandai-andai siapa yang dinilai cocok sebagai pengganti Tjahjo Kumolo. Jokowi, kata dia, memiliki penilaian sendiri untuk memilih menterinya. 

"Oleh sebab itu saya tak punya preferensi penilaian apa pun dan siapa pun untuk menjadi pengganti Pak Tjahjo Kumolo," katanya.

Sebelumnya, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menunjuk Menpan RB yang baru. PDIP belum memikirkan pengganti Tjahjo Kumolo itu karena masih suasana berduka.

"Jadi kita masih dalam suasana duka, tentu saja kita sadari memaklumi bahwa itu adalah kewenangan dari Pak Jokowi," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat ditemui saat diskusi publik 'Bung Karno: Arsitek Kemerdekaan Bangsa-Bangsa' di kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (3/7/2022).

"Tapi marilah kita berdoa agar Pak Tjahjo itu diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan," sambungnya.


Tak Harus dari PDIP

PDIP juga tidak memaksa kursi Menpan RB kembali diisi oleh kader partai banteng. Djarot menyebut, pengisian kursi menteri menjadi kewenangan sepenuhnya Presiden Jokowi.

"Jadi kita serahkan sepenuhnya. Kita kerja samanya bukan kerja sama secara pragmatis ya. Kita mendukung Pak Jokowi itu betul-betul mendukung yang total," kata Djarot.

PDIP juga tidak meminta-minta jatah menteri kepada Jokowi. Diharapkan siapapun yang menjadi menteri betul-betul bisa bekerja mewujudkan visi misi presiden.

"Dan PDI Perjuangan, pak Jokowi itu juga kader PDI Perjuangan, tapi kita tidak pernah meminta jatah ini jatah itu. Serahkan sepenuhnya pada pak Jokowi untuk kebaikan negeri ini. Supaya mereka ini para pembantu presiden betul-betul bisa bekerja keras untuk mewujudkan visi misi pak Jokowi dan memwariskan kondisi yang baik bagi termasuk di kementerian PAN-RB," tegas Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya