Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut revitalisasi Kampung Gembira Gembrong tidak menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sama sekali.
"Bukan dari APBD, tidak ada sama sekali APBD. Sumbernya dari Baznas baziz dan dari CSR," kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (4/7/2022).
Advertisement
Riza menjelaskan biaya revitalisasi pembangunan permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong sepenuhnya bersumber dari dan Baznas Baziz dan CSR.
Selain membangun rumah, dana sebesar Rp 7,8 miliar itu juga akan digunakan untuk membangun masjid di kawasan itu.
"Dana pembangunan itu bersumber dari bantuan dari Baznas Baziz dan dari CSR. Kan itu ada juga musala, masjid, kemudian ada rumah 136 unit di bangun di situ dengan total biaya kurang lebih Rp 7,8 miliar, pembiayaannya. Insya Allah dalam tiga bulan ke depan akan selesai," jelas Riza.
Untuk Pembangunan Masjid
Sebelumnya diketahui, revitalisasi permukiman korban kebakaran Pasar Gembrong menggunakan dana infak dan sadaqah. Total anggaran yang digunakan senilai Rp 7,8 miliar rupiah.
Dana itu merupakan hasil kolektif yang dikumpulkan oleh Baznas Bazis DKI Jakarta, terutama saat pengumpulan infak dan sadaqah saat berlangsungnya salat Idul Fitri di Jakarta Internasional Stadium pada awal Mei lalu.
Wakil Ketua II Baznas Bazis DKI, Saat Suharto Amjad menyampaikan dana yang dikumpulkan pada saat pelaksanaan salat Idul Fitri di JIS itu memang dialokasikan untuk pembangunan masjid.
"Ada infak, ada zakat, bahkan salah satu sumber daya pembangunan ini adalah ketika pelaksanaan salat idul fitri di JIS dana itu dikumpulkan dan dialokasikan untuk membangun masjid," ucap dia kepada wartawan, Minggu (3/7/2022).
Advertisement