Liputan6.com, Samarinda - Para pekerja di pelabuhan Samarinda digegerkan dengan adanya penemuan potongan telapak tangan sebelah kiri mengapung di perairan Sungai Mahakam, pada Senin (4/7/2022) sore sekira pukul 17.30 Wita.
Pertama kali potongan telapak tangan yang diduga berjenis kelamin wanita berusia sekitar 17 tahun ke atas itu ditemukan oleh Anak Buah Kapal (ABK) KM Kenangan Hijau bernama Lukman Nul Hakami (39) dan ABK TK Fortuna Aldi 1 bernama Umar Dani (38).
Advertisement
Di mana saat itu mereka berdua mencium bau busuk dari perairan Sungai Mahakam, tepatnya di antara dua sisi tongkang CPO yang sedang sandar di pelabuhan bongkar muat Samarinda.
Setelah dicari sumber bau busuk tersebut, kedua saksi menemukan potongan tangan kiri lengkap dengan jari-jarinya mengapung di sana. Sontak saja kedua ABK ini langsung melaporkan penemuan tersebut ke pihak sekuriti pelabuhan dan diteruskan ke pihak kepolisian.
"Dari keterangan saksi awalnya mencium bau tidak sedap yang dikira dari Balai Hewan, kemudian oleh saksi dilihat dan ternyata potongan tangan kiri mengapung dengan posisi telapak tangan telentang menghadap ke atas, kemudian oleh Saksi dilaporkan ke pihak sekuriti CPO dan kemudian dilanjutkan ke pihak Pelindo dan diteruskan ke Polsek KP3 Samarinda," terang terang Kasat Reskrim Polresta Samarinda, Kompol Andika Dharma Sena melalui Kasubnit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda, Aiptu Harry Cahyadi, Senin (4/7/2022).
Potongan Tangan Diduga Putus karena Benda Tajam
Dari ciri-ciri potongan tangan yang ditemukan diduga berjenis kelamin perempuan dan sebelah kiri. Hal ini diketahui dari bentuk tangan, kuku, dan jari agak halus.
"Sementara masih Mr X kita belum dapat memastikan apakah ini tangan pria atau perempuan. Kami juga akan melakukan pengecekan sidik jarinya untuk mengetahui identitas Mr X ini," paparnya.
Saat ditemukan oleh para saksi, potongan tangan tersebut langsung dinaikkan ke atas tongkang agar tidak tenggelam kembali ke dasar sungai. Tim Inafis Polresta Samarinda yang turun ke lokasi langsung mengevakuasi potongan tangan itu ke RS AW Syahrani Samarinda, untuk dilakukan visum dan tindakan lebih lanjut.
"Dari hasil pemeriksaan awal diduga telapak tangan ini putus akibat benda tajam," dia menandaskan.
Pihaknya juga mengimbau bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya dapat melapor ke pihak kepolisian terdekat.
Advertisement