Liputan6.com, Jakarta Ajang Pekan Special Olympic Nasional (Pesonas) 2022 resmi dibuka pada Senin (4/7) malam. Acara yang digelar di Kota Semarang, Jawa Tengah ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali.
Dalam acara pembukaan Pesonas 2022, Ganjar menyampaikan bahwa tim yang mempersiapkan acara pembukaan hingga penutupan nanti telah menyiapkan semua hal dengan luar biasa.
Advertisement
"Mungkin kami tidak bisa menyiapkan pelayanan yang baik. Tapi saya pastikan betul bahwa besok tandingnya positif," ujarnya melalui siaran langsung yang ditayangkan YouTube Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, Ganjar juga mengingatkan bagi atlet yang menang untuk tidak jumawa. "Yang kalah nggak boleh nangis. Yang menang, nggak boleh jumawa karena kita bersaudara."
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali berpesan bahwa pemerintah sangat bangga dan mengapresiasi atlet difabel. Menurutnya, di era kepemimpinan Jokowi, perhatian pada penyandang disabilitas dan non disabilitas sama dan setara.
"Perhatian kita sama, olahraga non difabel dan difabel. Oleh karena itu pak Presiden memberi pesan untuk saya agar menjaga kesetaranaan, menyamakan posisi para atlet disabilitas dan non disabilitas. Dan baru era sekarang, atlet difabel mendapatkan tempat yang sama dengan non difabel," katanya.
Menpora juga menyampaikan kebanggaannya pada target yang dicapai pada Olimpiade Tokyo beberapa waktu lalu. Sebab pemerintah sebenarnya hanya menargetkan atlet untuk bisa mencapai peringkat 60 dunia. Namun yang terjadi justru kini atlet disabilitas dari Indonesia bisa berada di peringkat 43 dunia.
"Jadi ternyata semangatnya (atlet disabilitas) ini lebih. Untuk itu, harus jadi penyemangat," kata Menpora.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bintang yang membanggakan Indonesia
Menpora juga menyampaikan bahwa atlet disabilitas merupakan bintang yang membanggakan Indonesia. Dengan Pesonas 2022 ini, ia berharap akan semakin bertambah lagi atlet disabilitas berprestasi yang bisa membuat bendera Indonesia dikibarkan di luar negeri.
"Kalian spesial dan pantas menjadi bintang. Tetap bersemangat. Kalian sama kedudukannya dengan yang lainnya. Saya berharap bertambah lagi duta bangsa," katanya.
Sebanyak 12 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Pesonas 2022 adalah atletik, renang, bulu tangkis, bola tangan, bola basket, senam ritmik, tenis meja, bocce, sepak bola, futsal, bola voli, dan tari daerah
Advertisement
Bakal mewakili Summer Olympic World Games 2023
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengatakan, Pesonas 2022 merupakan ajang pembinaan bagi atlet yang memiliki disabilitas intelektual (tunagrahita) ini merupakan seleksi bagi atlet untuk dapat mewakili Indonesia pada Summer Olympic World Games (SOWG) di Berlin, Jerman 2023.
Ia mengharapkan Pesonas 2022 yang baru pertama kali digelar ini mampu menelurkan talenta-talenta berprestasi dan dapat mewakili Indonesia ke SOWG 2023.
"Atlet Pesonas semua ini punya keistimewaan. Jadi nanti minta tolong keistimewaan adik-adik dimunculkan di dalam kompetisi ini sehingga nanti bisa juara, mengharumkan nama Jawa Tengah karena nanti akan ada event yang lebih besar lagi," ujar dia, dikutip Antara.
Kepala Delegasi Kontingen Special Olympics Indonesia (Soina) Jawa Tengah Sudjarwanto mengungkapkan kegembiraan peserta menjadi salah satu tujuan dari Pesonas 2022 sehingga tidak ada target peringkat yang dipatok kontingen Jateng.
"Ini adalah ajang kegembiraan, ajang untuk menunjukkan mereka adalah bagian dari kita yang juga bisa menjadi bintang," katanya.
Kesempatan mempopulerkan olahraga disabilitas
Ketua Soina Jateng Kristijani Kirana mengatakan beberapa kali tim ini mewakili Indonesia ke kancah internasional, bahkan pada 2019, tim sepak bola Soina Jateng menyabet juara pada turnamen olimpiade khusus Asia Tenggara di Singapura.
Selain itu, ada juga prestasi tim sepak bola putri yang menyabet emas di ajang Special Olympics International Football Championship (SOIFC) 2019.
Menurut dia, ajang tersebut merupakan kesempatan untuk memopulerkan olahraga di kalangan warga berkebutuhan khusus, hal itu penting agar disabilitas tidak menghentikan prestasi.
"Harapannya Soina lebih dikenal, kami ingin menunjukkan anak-anak bertalenta khusus punya kemampuan yang sama bila diberi kesempatan yang sama. Di Indonesia menurut WHO ada lima juta orang lebih, namun baru sedikit yang terfasilitasi," ujarnya.
Advertisement