IHSG Berpotensi Tertekan Selasa 5 Juli 2022, Cek Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami tekanan di kisaran 6.589-6.888 pada Selasa, 5 Juli 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jul 2022, 07:18 WIB
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan saham Selasa (5/7/2022). Tekanan IHSG ini dinilai seiring minimnya sentimen baik dari dalam dan luar negeri.

Hal itu disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya.

"Pola pergerakan IHSG saat ini masih dibayangi oleh gelombang tekanan yang terlihat belum akan berakhir. Minimnya sentimen baik dari luar maupun dalam negeri belum dapat memberikan warna terhadap pola gerak IHSG,” ujar William.

Sedangkan penantian terhadap rilis data kinerja emiten, menurut William masih membuat investor wait and see dalam sikapi pola gerak IHSG. "Saat ini, IHSG berpotensi mengalami tekanan di kisaran 6.589-6.888,” ujar dia.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup koreksi cukup agresif pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022 sebesar 2,3 persen ke level 6.639 sehingga koreksi IHSG telah menembus level moving average (MA) 200-nya dan mengenai target koreksi yang diberikan.

“Saat ini, diperkirakan posisi IHSG sudah berada di akhir wave (iii) pada label hitam sehingga meski pun terkoreksi nampaknya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat ke rentang 6.679-6.753,” kata dia.

Ia menuturkan, level support IHSG di 6.559, 6.500 dan resistance di 6.800,7.070 pada Selasa pekan ini.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain, Herditya memilih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT London Sumatera Energi Tbk (LSIP).

Sedangkan William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR).

Selain itu, saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Berikut sejumlah rekomendasi teknikal saham dari MNC Sekuritas:

1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness (1.400)

Pada Senin, 4 Juli 2022, saham BBTN ditutup terkoreksi 1,4 persen ke level 1.400.

“Kami memperkirakan, posisi BBTN saat ini sedang berada pada bagian dari wave [v] dari wave C dari wave (2), sehingga koreksi BBTN akan relatif terbatas dan berpeluang untuk menguat kembali,” tutur dia.

Buy on Weakness: 1.310-1.360

Target Price: 1.450, 1.530

Stoploss: below 1.270


Saham BMRI-LSIP

Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Buy on Weakness (7.400)

Saham BMRI ditutup terkoreksi 2,6 persen ke level 7.400 pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022 dan sempat menembus MA200-nya.

“Kami memperkirakan, posisi BMRI saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iii] sehingga koreksi BMRI akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali untuk membentuk wave [iv],” ujar dia.

Buy on Weakness: 7.150-7.300

Target Price: 7.475, 7.675

Stoploss: below 7.000

 

3.PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) - Spec Buy (220)

Saham ENRG ditutup terkoreksi 0,9 persen ke level 220 pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022, koreksi saham ENRG pun telah menembus MA60.

“Kami perkirakan, posisi ENRG saat ini sudah berada di akhir wave [iii] pada label hitam atau wave A pada label merah. Hal tersebut berarti, koreksi ENRG akan terbatas dan berpeluang menguat,” tutur dia.

Spec Buy: 208-216

Target Price: 234, 250

Stoploss: below 170

 

4.PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) - Buy on Weakness (1.105)

Pada Senin, 4 Juli 2022, saham LSIP ditutup terkoreksi 3,5 persen ke level 1.105. “Posisi LSIP kami perkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iii], sehingga koreksi LSIP akan cukup terbatas dan berpeluang untuk menguat membentuk wave [iv],” kata dia.

Buy on Weakness: 1.060-1.100

Target Price: 1.165, 1.220

Stoploss: below 1.040


Penutupan IHSG Senin 4 Juli 2022

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Senin (4/7/2022). Seluruh mayoritas sektor saham tertekan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG merosot 2,28 persen ke posisi 6.639,17. Indeks LQ45 susut 2,48 persen ke posisi 950,15. Seluruh indeks acuan kompak tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.784,41 dan terendah 6.559,63. Sebanyak 460 saham melemah sehingga menekan IHSG. 109 saham menguat dan 119 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.134.074 kali dengan volume perdagangan 19,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.932.

Seluruh sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 4 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 3,57 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun 2,66 persen, indeks sektor saham IDXfinance merosot 2,58 persen dan indeks sektor saham indeks IDXbasic turun 1,83 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya