Liputan6.com, Pasuruan Sejumlah terobosan inovasi digital oleh Pemerintah Kota Pasuruan mengantarkan daerah berjuluk Kota Santri ini meraih penghargaan Merdeka Award 2022 kategori program Inovasi Digital.
Wali Kota Pasuruan Drs. H. Saifullah Yusuf yang menerima penghargaan secara langsung di Jakarta menyampaikan bahwa pencapaian daerahnya merupakan hasil dari belajar Pemkot Pasuruan dari daerah-daerah lain yang lebih dahulu menerapkan layanan digitalisasi.
Advertisement
“Ini merupakan hasil belajar kami dari Kota Surabaya, Kabupaten Banyuwangi, ataupun kota-kota lain yang lebih dulu menerapkan layanan teknologi. Saya berharap dapat terus melayani masyarakat dengan cepat, mudah diakses dan memuaskan," harapnya.
Tercatat ada enam inovasi digital yang mampu mendukung pelayanan publik agar lebih mudah dan juga mampu menjadi penggerak ekonomi warga, terutama untuk pelaku UMKM. Aplikasi e-Sambat, Aplikasi SPOT Suropati, Aplikasi Sistem Informasi Jabatan dan Kinerja, Madinah Marketplace, Aplikasi Si Duta dan E-Katalog.
Sekarang kita akan berkenalan dengan dua aplikasi pertama yakni e-Sambat sebagai Media Sambat Masyarakat dan SPOT Suropati atau Sistem Pembelajaran Online Terpadu Suropati.
e-Sambat, Media Sambat Masyarakat
Melalui aplikasi e-Sambat yang resmi di launching awal Januari 2022 lalu, masyarakat Kota Pasuruan bisa langsung mengadu dan mengeluhkan pelayanan publik. Dapat mengirimkan gambar atau foto dan juga memberikan mengirimkan lokasi secara jelas. Nantinya dinas terkait akan segera merespon dan menindaklanjuti keluhan dengan memberikan solusi. Masyarakat juga dapat memonitor sampai sejauh mana keluhan dan aduan ditindaklanjuti oleh dinas atau perangkat daerah.
Saat peluncuran, Wali Kota Pasuruan yang akrab disapa Gus Ipul mengatakan kalau e-Sambat merupakan salah satu janjinya saat kampanye yakni memberikan wadah bagi warga untuk mengadu dan secepatnya ditindaklanjuti serta dicarikan solusinya.
Bila ada perangkat daerah yang kurang tanggap terhadap aduan dan laporan warga, Gus Ipul tak ragu untuk memberikan teguran dan sanksi. Sebaliknya, jika semuanya tanggap dan memberi solusi cepat, dirinya akan memberikan apresiasi dan reward.
Seiring berjalan waktu pengguna aplikasi e-Sambat pun terus bertambah. Tidak hanya warga kota Pasuruan yang bisa menggunakan e-sambat. Mereka yang dari luar kota juga bisa mengaksesnya karena menggunakan data NIK (nomor induk kependudukan).
Dalam menggunakan aplikasi E- Sambat ada dua hal yang harus diperhatikan, pertama identitas pengirim jelas, yakni dengan memasukkan Nama dan NIK (Nomor Induk Kependudukan. Kedua, tujuan aduan harus jelas diperuntukkan pada Dinas yang sesuai dengan tupoksinya.
Advertisement
SPOT Suropati, Aplikasi Sekolah Daring Kota Pasuruan
Beralih ke aplikasi kedua yakni SPOT Suropati singkatan dari Sistem Pembelajaran Online Terpadu Suropati. Aplikasi ini memiliki fitur yang mendukung untuk pembelajaran, seperti muatan materi baik dalam bentuk video ataupun PPT, dan dapat berhubungan secara virtual dengan guru.
Selain itu, SPOT Suropati dapat digunakan untuk melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kelas bagi peserta didik secara mandiri dan terjadwal oleh guru masing-masing dalam melatih kesiapan pembelajaran dengan dunia digital.
Aplikasi SPOT Suropati dikembangkan sejak awal pandemi 2 tahun lalu dan terus disempurnakan hingga pada bulan Mei 2022 lalu dilakukan soft launching secara virtual dengan seluruh kepala sekolah dan ratusan guru SD dan SMP Negeri Swasta di Kota Pasuruan. Peluncuran SPOT Suropati sekaligus menjadi terobosan Pemkot untuk mendukung adaptasi implementasi Kurikulum Merdeka sebagaimana digaungkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Di website www.dikbudkotapasuruan.com sudah lengkap dari perpustakaan digital, video pembelajaran, sampai pembelajaran bagi inklusi dan sebagainya. Kehadiran SPOT Suropati ini makin lengkap karena bisa melakukan asesmen kompetensi minimum (AKM) baik level kelas dan level sekolah sampai level kota.
“Semoga kedepannya Pemkot Pasuruan terus dapat berinovasi dan terus belajar kepada kota/kabupaten dan instansi lainnya dalam meningkatkan pelayanan publik melalui digitalisasi,” kata Gus Ipul.
(*)