Pengakuan Mantan Sopir Nindy Ayunda, Disekap 30 Hari dan Dipukul Hingga Alami Trauma

Sopir Nindy Ayunda menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

oleh Aditia Saputra diperbarui 05 Jul 2022, 18:17 WIB
Nindy Ayunda sukses jalani program diet (Instagram/nindyayunda)

Liputan6.com, Jakarta Artis penyanyi Nindy Ayunda sempat dilaporkan oleh wanita bernama Rini Diana yang merupakan istri dari lelaki bernama Sulaiman, eks sopir pribadinya. Nindy Ayunda dilaporkan ke Polisi atas tuduhan penyekapan yang dilakukan pada sang sopir.

Soal perkembangan kasusnya, Sulaiman beserta istri didampingi kuasa hukum mereka, Fahmi Bachmid mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022) untuk dilakukan pemeriksaan. Fahmi mengatakan kliennya diberikan pertanyaan terperinci terkait kejadian yang dialaminya saat itu.

"Penyidik betul-betul mencoba untuk mendalami persoalan ini dengan pertanyaan yang detail, satu per satu ditanyakan," ungkap Fahmi Bachmid usai pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan, (5/7/2022) Selasa dini hari.

 


Tak Bisa Berkomunikasi

Nindy Ayunda sukses jalani program diet (Instagram/nindyayunda)

Fahmi pun juga mengungkapkan bahwa kliennya telah dirampas hak kemerdekaan dan hal itu dialami Sulaiman selama kurang lebih 30 hari lamanya. Fahmi mengatakan Sulaiman tak bisa berkomunikasi dengan keluarga, bahkan kliennya harus dikawal beberapa orang ketika pergi ke suatu tempat.

"Awalnya sampai saudara Sulaiman dirampas Kemerdekaannya hampir 30 hari," ucapnya.

"Dia tidak bisa pulang, tidak bisa ketemu istri dan anaknya, bahkan keluar dari tempat sampai harus didampingi oleh beberapa orang, artinya kemerdekaan dia sebagai manusia telah dirampas. Itu lah yang di katakan dgn adanya tindak pidana perampasan kemerdekaan yang diatur dalam pasal 333 dengan ancaman hukuman 8 tahun," lanjutnya.

 


Alami Trauma

Fahmi Bachmid saat mendampingi mantan sopir Nindy Ayunda di Polres Jakarta Selatan.

Akibat kejadian tersebut, Fahmi mengatakan bahwa Sulaiman mengalami trauma hingga saat ini. Semua telah dia sampaikan pada penyidik saat dilakukan pemeriksaan.

"Akibat kejadian tersebut Sulaiman trauma sampai detik ini, dia sudah jelaskan semua kepada penyidik. Pemukulan dimasukkan jadi satu dalam penyekapan itu, kurang lebih tadi ada 30 pertanyaan terperinci yang ditujukan oleh penyidik, detik, hari, dan jam itu digali gimana kejadian ini termasuk efek dan akibat yang menimpa sulaiman itu seperti apa," pungkasnya.

 


Memata-matai

Nindy Ayunda sukses jalani program diet (Instagram/nindyayunda)

Ketika ditemui, Sulaiman pun menceritakan bagaimana dirinya sampai disekap oleh Nindy Ayunda. Semua berawal karena ia telah memata-matai mantan bosnya itu.

"Ya, di kasus ini saya disekap karena saya telah memata-matai bos saya. Itu tanggal 11 Februari 2021," ungkap Sulaiman.

 


Alami Pemukulan

Pada saat penyekapan Sulaiman mengaku juga alami pemukulan di area kepala. Karena pemukulan tersebut, memberikan efek linglung hingga sakit kepala.

"Saya udah linglung karena waktu itu ada pemukulan leher, dada dan kepala, akibatnya saya merasakan dari jam 2 siang sampai sekarang ini pusing kepala," ujarnya.

 


Tak Tahu Alasannya

Sulaiman mengatakan bahwa ia tak tahu pasti bagaimana pemukulan terjadi karena kepalanya ditutup. Pemukulan terjadi pada hari pertama ia disekap, dan ketika bertanya alasan dirinya diperlakukan demikian, Sulaiman tak mendapat jawaban.

"Benar, dengan tangan kosong, saya nggak tahu pasti karena mata saya ditutup. Pemukulan hari itu aja, satu hari. Nggak ada jawabannya waktu itu," paparnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya