Borong Saham Bank Jasa Jakarta, Astra International Jajaki Bank Digital

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan, perusahaan berencana mengembangkan penawaran perbankan digital.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 05 Jul 2022, 15:06 WIB
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) mengambil alih 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta. Jumlah itu setara 1.138.088 lembar saham senilai Rp 3,87 triliun.

Usut punya usut, aksi itu merupakan bagian dari rencana perseroan untuk menjajaki bank digital. Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan, perusahaan berencana  mengembangkan penawaran perbankan digital yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan pelanggan dalam ekosistem Astra.

"Betul, kami ingin menjadikan BJJ sebagai bank digital karena kami melihat prospek positif pada industri perbankan digital,” ungkap Tira kepada Liputan6.com, Selasa (5/7/2022).

Salah satu pemegang saham PT BJJ, Welab Sky Limited juga akan meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ menjadi sebesar 49,56 persen.

Melansir laman Businesstimes, Welab memang berencana menyulap PT BJJ untuk menjadi bank digital. Welab menjadi pemegang saham PT BJJ pada akhir tahun lalu dengan kepemilikan saat itu 24 persen.

Sebelumnya, Astra Indonesia dan Welab telah bekerja sama membentuk perusahaan patungan (joint venture/jv) yakni PT Astra Welab Digital Arta dengan aplikasi pinjaman online Maucash.

Astra akan terus memantau perkembangan portofolio bisnisnya dan secara aktif dan mencari peluang untuk pertumbuhan bisnis yang baik dalam jangka panjang. Astra sendiri membidik sejumlah sektor yang dinilai potensial untuk pertumbuhan perusahaan ke depannya.

"Sektor sektor yang menjadi perhatian kami adalah sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan ekonomi domestik termasuk pada sektor infrastruktur, logistik, properti, dan digital. Kami juga akan aktif mengembangkan bisnis di sektor EBT," ujar Tira.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Grup Astra Rogoh Rp 3,8 Triliun

Gedung Astra. Dok Astra

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) mengambil alih 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/7/2022), PT Sedaya Multi Investama, anak usaha konsolidasi yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Astra International menandatangani shares subscription agreement dengan PT Bank Jasa Jakarta pada 1 Juli 2022.

Berdasarkan perjanjian itu, Sedaya Multi Investama akan mengambil bagian atas 1.138.088 lembar saham baru yang mewakiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ dengan nilai transaksi Rp 3,87 triliun.

Penyelesaian rencana transaksi tersebut tunduk pada dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan dalam share subscription agreement (SSA), termasuk persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk persetujuan OJK terkait dengan rencana transaksi.

“Tujuan dari rencana transaksi adalah sebagai pengembangan usaha dan investasi SMI,” demikian tulis Sekretaris Perusahaan PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer dalam keterbukaan informasi BEI.

 


Welab Sky Limited Bakal Dongkrak Kepemilikan Saham

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah penyelesaian rencana transaksi, SMI akan memiliki 1.138.088 lembar saham yang mewakiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ.

Salah satu pemegang saham PT BJJ, Welab Sky Limited akan meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ, yang juga tunduk pada diperolehnya persetujuan OJK terhadap peningkatan tersebut. Setelah penyelesaian rencana transaksi, Welab Sky Limited akan memiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ.

Rencana transaksi itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.

Pada perdagangan Senin, 4 Juli 2022 pukul 10.59 WIB, saham ASII melemah 3,07 persen ke posisi Rp 6.325 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.575 dan terendah Rp 6.300 per saham. Total frekwensi perdagangan 3.646 kali dengan volume perdagangan 204.623 saham. Nilai transaksi Rp 131,6 miliar.

 


Astra International Kini Genggam 5 Persen Saham HEAL

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) menambah kepemilikan saham di emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).

Mengutip data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait pemegang saham di atas 5 persen, ditulis Sabtu (11/6/2022), PT Astra International Tbk mengenggam 747.425.900 saham HEAL per 9 Juni 2022. Jumlah saham HEAL yang dimiliki oleh Astra setara 5,01 persen.

Mengutip data RTI, sebelumnya, pemegang saham HEAL per 31 Mei 2022 belum masuk PT Astra International Tbk dengan kepemilikan 5 persen.

Sebelumnya PT Astra International Tbk beli saham HEAL senilai Rp 45 miliar pada April 2022 melalui private placement.  

PT Medikaloka Hermina Tbk  (HEAL) melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan menerbitkan saham baru sebanyak 30 juta saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham pada 6 April 2022.

Adapun harga pelaksanaan private placement Rp 1.500 per saham. Medikaloka Hermina pun meraup dana sekitar Rp 45 miliar dari private placement.

Setelah dilaksanakannya PMTHMETD tersebut, jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan akan bertambah dari 14.890.000.000 saham menjadi 14.920.000.000 saham.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya