Liputan6.com, Kendari - Pemerintah sudah menaikkan tarif listrik bagi pelanggan listrik berkapasitas 3.500 VA ke atas sejak 1 Juli 2022. Warga Sulawesi Tenggara, turut merasakan dampak, terutama pada wilayah kerja PLN Kendari.
Manager PLN UP3 Kendari Albert Safaria mengatakan, ada sebanyak 12.206 orang pelanggan terdampak di wilayah kerja PLN Kendari. Jumlah ini, berasal dari 9 kabupaten dan kota.
"Tanggal 1 Juli, muai terhitung ya kenaikan ini. Keputusan ini, sudah tertuang sejak 2016 lalu," kata Albert.
Dia menyatakan, pihak PLN sudah menyosialisasikan ini ke sejumlah stakeholder dan masyarakat. Menurut Albert, pelanggan 3.500 VA atau di atasnya, biasanya merupakan, rumah pribadi. Namun, kebanyakan dipakai untuk kebutuhan kantor dan usaha atau bisnis.
Baca Juga
Advertisement
Albert memaparkan, PLN UP3 Kendari, melayani 9 kota kabupaten dan kota. Jumlah ini ada unit layanan pembangkit PLN yang tersebar.
"Jumlah 12.000 pelanggan se-Sulawesi Tenggara tadi, merupakan 2,57 persen dari total 475.000 pelanggan PLN di 9 kabupaten dan kota," tambahnya.
Saat ini, Sulawesi Tenggara memiliki persediaan listrik sebanyak 2.000 Megawatt. Setiap hari, ada sekitar 150 Megawatt kebutuhan yang harus dikeluarkan. Kebutuhan yang harus dilayani sebesar 1.400 Megawatt setiap bulannya.
"Berarti, masih ada surplus sekitar 600 Megawatt, jumlah ini bisa dipakai untuk kebutuhan perusahaan, kantor-kantor pemerintah dan pertambangan," ujarnya.
Dia memberikan tips, beban puncak kerja listrik setiap hari sekitar pukul 17.22 Wita. Sehingga, pada jam-jam tersebut tidak disarankan menyalakan peralatan elektronik secara bersamaan. Sebab, akan meningkatkan jumlah pemakaian listrik.
Hal lainnya, PLN UP3 Kendari mengonfirmasi, sudah menyediakan kemudahan pelayanan kebutuhan listrik bagi masyarakat. Dengan adanya aplikasi New PLN Mobile, banyak hal yang bisa dilakukan pelanggan, mulai dari berbelanja token, membayar listrik secara online hingga pemasangan listrik baru.
PLN Beberkan Gangguan Listrik di Kendari
PLN Kota Kendari, kerap mendapatkan laporan gangguan aliran listrik. Laporan beragam, mulai dari lampu padam tiba-tiba di suatu area kecamatan atau kelurahan.
Kepala Bidang Keselamatan Kerja PLN UP3 Kendari Anis Ulfa Dwiyanti menyatakan, ada dua hal yang menyebabkan listrik kerap terganggu. Pertama, adanya pemeliharaan dalam menjaga keberlangsungan pasokan listrik.
"Kondisi ini menyebabkan pemadaman secara bergilir untuk pemeliharaan," ujar Anis Ulfa Dwiyanti.
Penyebab kedua, listrik tergangu karena adanya pohon tumbang atau aliran terputusa karena kondisi alam. "Biasa juga binatang seperti kus-kus yang tiba-tiba menggigit aliran listrik," terangnya.
Manager PLN UPIII Kendari, Albert Safaria menyatakan, untuk mengatasi gangguan-gangguan kelistrikan, pihaknya sudah memanfaatkan teknologi sehingga ketika ada gangguan, langsung bisa dilihat.
"Daya listrik di wilayah Kota Kendari, tergabung dengan 3 provinsi Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sultra," ujarnya.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement