Liputan6.com, Jakarta Petugas Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur terus melakukan pencarian peserta lari lintsd alam Mantra Summit asal Jakarta Yurbianto yang dilaporkan hilang di kawasan Gunung Arjuno pada 3 Juli 2022.
Kepala Tahura Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi mengatakan, bersama seluruh pemangku kepentingan terkait tengah mencari penyintas tersebut melalui dua titik operasi pencarian.
Penyisiran dilakukan dari jalur Lawang, Kabupaten Malang dan dari arah Sumber Brantas Kota Batu. Dia mengatakan, Yurbianto dilaporkan hilang di kawasan Gunung Arjuno kurang lebih pada pukul 21.00 WIB.
Baca Juga
Advertisement
“Benar ada seorang peserta Mantra Summit yang dilaporkan hilang, atas nama Yurbianto. Dilaporkan hilang Minggu (3/7) malam kurang lebih pukul 21.00 WIB,” kata Wahyudi, Senin (2/7/2022),
Dia menyebutkan, pencarian Yurbianto melibatkan 29 personel terbagi menjadi dua tim. Tim pencarian itu merupakan personel gabungan dari Tahura Raden Soerjo bersama dan sejumlah elemen terkait.
Yurbianto seharusnya melapor pada Pos Gombes setelah dari puncak Gunung Arjuno pada Minggu (3/7). Namun, hingga pukul 19.00 WIB waktu setempat, penyintas tidak melapor pada pos yang dimaksud.
Istri penyintas, Melati Gunawam, kemudian melaporkan hal tersebut kepada petugas karena sang suami belum melapor pada pos yang ditentukan tersebut.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Pendakian Ditutup
Yurbianto tercatat sebagai peserta pada kategori 116 kilometer dengan total elevasi 8.050 meter.
Sebelumnya, seluruh jalur pendakian ditutup usai salah seorang peserta Maraton Matra Summit Challenge bernama Yurbianto (46) dilaporkan hilang di Gunung Arjuno, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Pelari asal Jakarta Utara itu tak diketahui keberadaannya sejak Minggu (3/7/2022) petang.
"Benar, saat ini seluruh pos pendakian kita tutup. Termasuk dua pos pendakian di Pasuruan, Pos Tambakwatu dan Pos Tretes," jelas Kepala UPT Tahura R Soerjo, Akhmad Wahyudi, Senin (4/7/2022).
Dia menjelaskan bahwa proses pencarian terkendala medan yang terjal dan cuaca ekstrem saat malam.
Selain itu, Wahyudi mengatakan jalur pendakian gunung tertinggi kedua di Jawa Timur akan kembali dibuka setelah korban ditemukan.
Advertisement