Liputan6.com, Lima - Duta Besar, diplomat, pejabat Kementerian Luar Negeri Peru beserta keluarga menghadiri "ASEAN Family and Sports Day" yang diadakan oleh ASEAN Committee in Lima (ACL). ACL terdiri dari 3 kedutaan besar negara anggota ASEAN di Peru, yaitu Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Berdasarkan laporan situs Kemlu, Sabtu (5/7/2022), turut hadir pula Duta Besar Republik Korea, Duta Besar Turki, Duta Besar Australia, Direktur Jenderal Asia dan Oceania - Kementerian Luar Negeri Peru (Duta Besar Fernando Quiros Campos), Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi - Kementerian Luar Negeri Peru (Duta Besar Maria Eugenia Echevarria).
Baca Juga
Advertisement
Acara diplomasi olaharga ini digelar pada 2 Juli 2022.
Duta Besar Thailand selaku Ketua ACL, Sorayut Chasombat maupun Duta Besar RI untuk Peru merangkap Bolivia, Marina Estella Anwar Bey menyampaikan bahwa ASEAN Family and Sports Day dimaksudkan selain sebagai ajang untuk lebih mempererat hubungan baik diantara diplomat dan keluarga sesama negara anggota ASEAN, juga untuk lebih mengenalkan citra positif ASEAN kepada negara tuan rumah, serta perwakilan negara-negara sahabat di Peru.
Kegiatan ASEAN Family and Sports Day diawali dengan senam aerobik yang dilanjutkan dengan senam zumba dan kemudian dengan tari poco poco. Pertandingan tenis meja, darts, permainan kursi musik dan lain-lain menjadi permainan yang diperlombakan kali ini.
Makanan dari tiga negara anggota ASEAN juga dihadirkan, yaitu: Nasi Goreng, Soto Mie, Siomay, Pad Thai Udang, Ketan Manis dengan topping mangga dan Roti Jala juga disajikan bersama Kopi Indonesia.
Kegiatan ASEAN Family and Sports Day diadakan setiap tahun oleh ACL yang dibentuk pada tahun 2012, merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang bertujuan untuk lebih mempererat hubungan sesama negara anggota ASEAN, juga sebagai salah satu upaya untuk lebih memperkenalkan ASEAN kepada mitra kerja dan masyarakat Peru, mengingat pada tanggal 8 Agustus 2022 ASEAN akan memperingati hari jadinya ke-55 tahun. ASEAN Family and Sports Day kali ini adalah untuk yang kedua kalinya bagi Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan dalam dua tahun terakhir.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemlu RI Ingin Tingkatkan Citra Kopi Indonesia di Pasar Global
Pada laporan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri RI terus mendalami potensi kopi Indonesia untuk meningkatkan perdagangan produk nasional di pasar global. Program "Diplomasi Kopi" ini turus melibatkan kerja sama antara sektor swasta dan kedutaan besar.
Berdasarkan laporan situs Kemlu RI, Kamis (23/6), Kemlu telah menyelenggarakan kegiatan Jaring Masukan “Commodities Update”: Sinergi Diplomasi Kopi Indonesia Berkelanjutan dan Berdaya Saing secara hybrid (21-22/06/2022). Kegiatan ini merupakan platform dialog terbuka antar pemangku kepentingan terkait, termasuk pembuat kebijakan, perwakilan RI di luar negeri, asosiasi, dan pelaku usaha.
Kegiatan bertujuan untuk bertukar pikiran dan menciptakan pemahaman yang lebih baik mengenai potensi komoditas kopi asal Indonesia. Pertemuan juga membahas beragam ide dan gagasan untuk mendorong pengembangan pasar ekspor kopi Indonesia yang berkelanjutan dan berdaya saing di luar negeri.
Dalam pidato pembukaannya, Direktur Perdagangan, Perindustrian, Komoditas dan Kekayaan Intelektual (PPKKI), Antonius Yudi Triantoro menyampaikan pelaksanaan kegiatan "Jaring Masukan" merupakan inisiatif Kementerian Luar Negeri untuk membawa Indonesia menjadi pemain utama dalam rantai perdagangan komoditas kopi dunia dan meningkatkan citra dan daya saing kopi Indonesia di pasar global.
Selanjutnya, dalam keynote speech-nya, Dirjen Kerja Sama Multilateral, Duta Besar Tri Tharyat, menekankan pentingnya strategi dan arah kebijakan yang tepat, serta sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dalam pengembangan sektor kopi.
Pertama, langkah yang dapat dilakukan berupaa pemanfaatan keanggotaan Indonesia di berbagai organisasi internasional terkait pengembangan ekspor kopi.
Selanjutnya, peningkatan kemitraan antara industri, eksportir dan petani, lalu peningkatan citra kopi Indonesia, dan peningkatan sinergi market intelligence antara perwakilan RI di luar negeri dengan pemangku kepentingan terkait.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tren Perdagangan Kopi
Di sesi pertama, perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Sustainable Coffee Platform for Indonesia, dan PMO Kopi Nusantara dari Kementerian BUMN telah membagikan perspektif mengenai tren pedagangan kopi di dunia saat ini serta upaya pemanfaatan peluang dan mengatasi tantangan sehingga komoditas kopi berkelanjutan asal Indonesia dapat bersaing di pasar tujuan ekspor.
Selain itu turut hadir Dubes LBBP RI untuk Swedia dan Latvia periode 2016-2020, Bagas Hapsoro beserta wakil dari Specialty Coffee Association of Indonesia, Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham, ARISE+ Indonesia dan PT Sarinah pada sesi kedua yang menyampaikan insights mengenai potensi kopi specialty Indonesia yang berkelanjutan dan peran penting perlindungan indikasi geografis bagi pengembangan komoditas kopi asal Indonesia.
Untuk promosi ciri khas kopinya, Indonesia dapat mengembangkan pemanfaatan indikasi geografis yang terbukti secara nyata dapat meningkatkan daya saing dan memberikan nilai tambah pada berbagai jenis komoditas.
Kegiatan Jaring Masukan secara resmi ditutup oleh Sekretaris Ditjen IDP, Tika Wihanasari, yang garisbawahi pentingnya dukungan seluruh stakeholders terkait untuk memajukan dan mengembangkan sektor kopi Indonesia. Sinergi dan kerjasama jangka panjang antara pemerintah dan sektor swasta juga penting untuk diimplementasikan.
Kemlu RI menyebut kegiatan ini berjalan dengan baik dengan partisipasi aktif dari sekitar 180 peserta yang hadir secara virtual maupun fisik di Bali. Hasil diskusi dan masukan dalam kegiatan bermanfaat untuk menjadi bahan rujukan bagi pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan di sektor kopi Indonesia.