Ingin Bebas dari Siksa Kubur, Hafal Surat Tabarak alias Al Mulk Kata Gus Baha

Rasulullah SAW bersabda, surat Tabaraq (Al Mulk) itu disebut al-Munjiyyah, Al-Waqiyah, surat yang bisa menyelamatkan yang hafal dari siksa kubur

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2023, 15:21 WIB
Ilustrasi Al-Qur'an (sumber: GR Stocks)

Liputan6.com, Cilacap - KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau Gus Baha membeberkan tentang dahsyatnya syafaat Al-Qur’an bagi para penghafalnya. Salah satunya ialah dapat membebaskannya dari siksa kubur.

Hal ini menurutnya hanya Al-Qur’an saja yang mampu.

“Syafaatnya Al-Quran itu sampai menghalau atau menghadap sampai orang tesebut tidak terkena azab. Tapi syafaatnya selain Al-Qur’an itu setelah terkena azab diambil dari azab itu,” terang Gus Baha dikutip dari kamal YouTube Santri Online Gus Baha dikutip Selasa (5/07/22).

“Malam ini saya akan ngomong kepada anda bahwa ini sudah lama saya kaji bahwa malaikat (malaikat siapa saja), itu juga terkena konstitusi aturan fikih. Jadi kita sebagai manusia kita wajib menghormati penghafal Al-Qur’an, maka malaikat kena aturan yang sama. Karena Malaikat ini termasuk mahluk yang mukallaf (yang terkena tatanan Allah SWT),” terang Gus Baha.

Gus Baha melanjutkan keterangan bahwa surat yang dapat menyelamatkan manusia dari siksa kubur ialah surat Tabarak (Al-Mulk).

“Sehingga Rasulullah SAW bersabda, surat Tabaraq (Al Mulk) itu disebut al-Munjiyyah, Al-Waqiyah, surat yang bisa menyelamatkan yang hafal dari siksa kubur,” tandas Gus Baha.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Manusia Fasik

Gus baha juga mengisahkan perihal manusia fasik yang hendak tertimpa azab kubur. Oleh sebab orang tersebut semasa hidupnya menghafal surat tabarak, maka surat tersebut menjelma menjadi manusia dan menghadap malaikat yang bermaksud menyiksa orang tadi.

“Singkat cerita ada orang fasik, layak disiksa, ketika akan disiksa malaikat, surat tabarak muncul menjelma sebagai seseorang dan berkata: ‘kalau kamu menyiksa orang ini berarti menyiksa saya.’ Lalu malaikat berkata: ‘apakah kamu salah satu dari kalamullah?’ tentu aku tidak berani menyiksa kamu,” cerita Gus Baha.

Gus baha juga menceritakan perihal alasan malaikat hendak menyiksa orang tadi sebab memiliki sifat fasik. Sifat fasik ini merupakan sifat yang sangat berbahaya yang menghinggapi sebagian manusia.

“Ini orang tidak benar, ini orang fasik saya harus memukuli (menyiksa, pen) dia. Kata Surat Tabarak: ‘sefasik-fasiknya orang ini, aku di hatinya, ketika kau menyiksa dia sama saja menyiksaku'. Akhirnya debat karena tidak ada mahkamah konstitusi, ya sudah kita lapor kepada Allah SWT,” imbuhnya.

 


Protes Surat Tabarak Kepada Allah

Gus baha menceritakan bahwa setelah terjadi perdebatan dengan Malaikat, maka surat Tabarak ini akhirnya lapor dan protes kepada Allah SWT.

“Lapor akhirnya surat Tabarak ini cerita kepada Allah. Ya Allah ini orang setiap kali datang ke saya dari sekian surat-surat yang ada di Al-Qur’an, orang ini memilih saya yang dipelajari saya yang dihafalkan saya. Ya ini kata surat Tabarak kepada Allah.

Berdasarkan penururan Gus Baha, isi protes surat Tabarak kepada Allah yakni jika hafal surat Tabarak menjadikan dia tetap mendapatkan siksa, maka lebih baik dia tidak termasuk ke dalam salah satu surat yang ada dalam Al-Qur’an.

“Jika dia hafal dan tidak mempunyai efek kepada dia untuk tidak disiksa, maka lebih saya tidak termasuk Al-Qur’an saja wong jadi Al-Qur’an tidak memberi syafaat. Kata Allah, Kok kamu emosi? Ya harus emosi dong gusti, masa jadi Al-Qur’an kok tidak bisa memberi syafaat yang menghafalnya. Trus kata Allah, sudah-sudah, aman-aman,” cerita Gus Baha

Di akhir pembahasannya tentang dahsyatnya menghafal surat Tabarak, Gus Baha menganjurkan agar menghafal surat ini, sebab salah satu fungsinya mampu meredam kemarahan Malaikat.

“Makanya terus banyak yang menghafalkan surat tabarak. Lah ini sekaligus ijazah ini untuk meredam kemarahan malaikat itu hafal surat Tabarak, syukur-syukur hafal 114 surat,” tandas Gus Baha.

Demikian keutamaan menghafal surat Tabarak (Al-Mulk) sehingga upayakan minimal menghafal surat tersebut jika kita tidak mampu menghafal keseluruhan Al-Quran.

Penulis: Khazim Mahrur

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya