Kemenkop UKM Dukung Pelatihan Vokasi Bagi Usaha Mikro Sektor Perikanan

KemenKopUKM turut mendukung pelatihan Vocational Bagi Usaha Mikro Sektor Perikanan/Peternakan di Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur, Selasa (05/07).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Jul 2022, 15:40 WIB
Kementerian Koperasi dan UKM menggencarkan pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro sektor perikanan. (Foto dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus menggencarkan pengembangan kapasitas dan kemampuan pelaku usaha mikro melalui kegiatan pelatihan vocational salah satunya pada sektor perikanan.

Menurut Asisten Deputi Kapasitas Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Hariyanto, pengembangan sektor perikanan menjadi kebutuhan prioritas di Indonesia karena berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia.

Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi pada sektor perikanan yang cukup kuat khususnya di Kabupaten Pamekasan  Jawa Timur, kata Hariyanto, saat membuka acara Pelatihan Vocational Bagi Usaha Mikro Sektor Perikanan/Peternakan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (05/07/2022).

"Kabupaten Pamekasan memiliki supply ikan hasil tangkapan, budidaya, dan produk olahan perikanan yang cukup besar," ungkap Hariyanto, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (6/07/2022).

Berdasarkan potensi yang ada, pengolahan produk-produk makanan berbahan dasar ikan menjadi peluang usaha yang menguntungkan.

Permintaan yang semakin tinggi di pasaran mendukung prospek tersebut, namun belum diimbangi dengan meningkatnya hasil produksi serta desain kemasan produk yang kurang menarik.

Hal inilah yang membuat peluang usaha di sektor perikanan semakin besar. Maka dari itu, pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro perlu ditingkatkan.

Pelatihan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak pada sektor perikanan.

"Pelatihan vocational bagi usaha mikro sektor perikanan bertujuan untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha mikro khususnya sektor perikanan serta dapat memperluas pasar mereka melalui online," jelas Hariyanto.

Mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang kembali dalam meningkatkan produktivitas usahanya di masa Pandemi Covid-19.

Selanjutnya KemenKopUKM terus berupaya melakukan transformasi dari informal ke formal salah satunya dari sisi perizinan melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Dengan memiliki NIB, pelaku usaha akan dipermudah untuk mengakses BPUM dan KUR," ucapnya.

Lebih lanjut, Hariyanto berharap ilmu yang didapat melalui pelatihan vocational yang diselenggarakan oleh KemenKopUKM dan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM ini dapat diterapkan pelaku usaha mikro yang berada di Kabupaten Pamekasan dalam mengembangkan usahanya.


Kegiatan Pelatihan

Kementerian Koperasi dan UKM menggencarkan pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro sektor perikanan. (Foto dok. Kementerian Koperasi dan UKM)

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan Totok Hartono menyampaikan salah satu prioritas Kabupaten Pamekasan pada sektor Usaha Kecil dan Menengah adalah menciptakan 10 ribu wirausaha pemula.

"Oleh karena itu, kami mengapresiasi Kementerian Koperasi dan UKM yang telah menyelenggarakan kegiatan vocational untuk pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak di sektor perikanan," kata Totok Hartono.

Ditambahkannya, bahwa kegiatan pelatihan ini sangat membantu masyarakat khususnya untuk pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan.

"Pelatihan ini menjadi wujud nyata pemerintah telah hadir untuk meningkatkan SDM pelaku UMKM," tegas Totok  Hartono.


Sumber Daya Ikan Melimpah, Morotai Bisa jadi Surga Industri Perikanan RI

Ilustrasi nelayan.

PT Jababeka Tbk, melalui salah satu anak usahanya, PT Jababeka Morotai bersama PT Ocean Mitramas dan PT Indo Numfor Pacific sepakat membentuk konsorsium perikanan untuk mengembangkan industri perikanan di Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, Pulau Morotai- Provinsi Maluku Utara.

Adapun penandatanganan surat perjanjian kerja sama konsorsium dilakukan oleh Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama PT Jababeka Morotai, Setiawan Mardjuki selaku Direktur PT Jababeka Morotai, bersama Julius Dharma Liman selaku Direktur Utama PT Ocean Mitramas dan Rino Febrian selaku Direktur PT Indo Numfor Pacific.

Basuri Tjahaja Purnama selaku Direktur Utama PT Jababeka Morotai, menyambut baik kerjasama konsorsium ini dan berharap kerjasama ini berjalan lancar.

Hal itu karena terdapat potensi perikanan di Pulau Morotai cukup luar biasa. Dari potensi sumber daya ikan sebesar 68,5 ribu ton per tahun, hasil produksinya baru di angka 6.272 ton per tahun. Di mana artinya produktivitas perikanan Pulau Morotai masih tergolong rendah.

"Kami terus berkomitmen untuk memajukan Pulau Morotai, dan terbentuknya konsorsium ini ialah salah satu upaya baru kami demi mengembangkan industri perikanan dan juga muaranya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Morotai," terang Basuri, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/6/2022). 

Dalam momen penandatanganan tersebut, pihak konsorsium perikanan juga sepakat mendukung dan patuh pada kebijakan pemerintah mengenai penangkapan ikan terukur. Karena pihak konsorsium menyadari bahwa penangkapan ikan terukur diperlukan agar terjadi keseimbangan ekologi yang baik demi menjaga kesehatan laut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya