HMI Riau Minta Presiden Jokowi Reformasi di Tubuh Polri Usai Kejadian Ferdy Sambo Diduga Bunuh Brigadir J

Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (Kabid PTKP) HMI Riau Randi mengatakan, rentetan peristiwa Ferdy Sambo dimulai dengan miss informasinya keterangan Polri dengan fakta sesungguhnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2022, 15:01 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menikmati suasana hutan saat sunrise pada pagi hari setelah berkemah semalam di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (15/3/2022). (FOTO: Setpres/Agus Suparto)

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa bulan terakhir, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan tragedi kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat sebagai korban dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

Aliansi Aksi Kader HMI se-Kepulauan Riau pun angkat bicara. Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (Kabid PTKP) HMI Riau Randi mengatakan, rentetan peristiwa tersebut dimulai dengan miss informasinya keterangan Polri dengan fakta sesungguhnya.

"Keterangan polri pada awal pengusutan insiden tersebut adalah 'terjadi saling baku tembaknya sesama anggota polri antara Bharada E dan Brigadir J atas dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap Istri Mantan Kadiv Propam yakni PC, Insiden itu dinarasikan seolah menutupi Irjen Pol Ferdy Sambo sebagai aktor utama dibalik kematian Brigadir J', ujar Randi melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/9/2022).

Namun, lanjut dia, terkuaknya perlahan fakta-fakta baru atas kematian brigadir J ditandai dengan jalur hukum yang ditempuh oleh pihak keluarga yang merasa ganjal terhadap kondisi jenazah dinilai sebagai korban pembunuhan.

Upaya hukum keluarga Brigadir J nampaknya membuahkan hasil, satu demi satu fakta terungkap, melibatkan puluhan anggotaPolri hampir disemua kepangkatan.

"Hal ini ternyata dikarenakan hubungan relasi yang diduga saling berkaitan erat pada ruang permainan "gelap". Hingga akhirnya Mantan Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Sambo ditetapkan sebagai tersangka dengan dugaan sebagai aktor utama pembunuhan berencana Brigadir J," ucap Randi.

"Keterlibatan puluhan anggota Polri yang turut memback-up kejahatan pembunuhan berencana mantan kadiv propam tersebut menunjukkan bahwa Institusi tersebut sedang tidak baik-baik saja," sambung dia.

 


Muncul Sketsa Judi Online

Irjen Ferdy Sambo bersama istrinya, Putri Candrawathi, saat rekonstruksi pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, menurut Randi, munculnya sketsa/bagan struktur pengatur permainan gelap yang berseliweran dijagad dunia maya.

Dimulai dengan Kaisar Sambo dengan judi onlinenya, narkoba, tambang ilegal hingga Konsorsium 303 yang diduga menyeret para petinggi Polri bersama para pengusaha yang diduga berkecimpung di dunia usaha tersebut.

"Hal ini juga bisa dinilai sebagai Gagalnya Kapolri dalam melakukan pembinaan terhadap Anggotanya, Selain itu dapat dinilai sebagai upaya pembiaran terhadap aksi nakal para pembantunya. Sebab serasa tidak mungkin Anggota bertindak tanpa sepengetahuan atasan," jelas Randi.

 


Sikap HMI Kepulauan Riau

Sebuah layar TV menampilkan mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menjalani sidang kode etik terkait kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J alias Nofryansyah Yoshua Hutabarat di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Sidang kode etik ini dilakukan untuk memutuskan sanksi apa yang akan dijatuhkan terhadap Ferdy Sambo atas pidana yang dilakukan terkait pembunuhan Brigadir J. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sehingga atas dasar itu, Aliansi Kader HMI Kepulauan Riau menyatakan sejumlah sikap, yaitu :

1. Meminta Presiden Joko Widodo Untuk segera melakukan Reformasi Institusi Polri secara Total.

2. Meminta kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. Joko Widodo untuk segera menyelamatkan Institusi Polri sebagai Amanat Reformasi dari Kegagalan Kapolri dalam melakukan Pembinaan terhadap anggota nya.

3. Meminta Presiden Joko Widodo untuk segera mengambil langkah terukur dalam membongkar sindikat Judi Online/Darat, Narkoba dan Diagram Konsorsium 303 yang melibatkan para petinggi Polri, Apabila benar ada keterkaitan Anggota Polri dalam skandal tersebut.

"Maka dari itu kami meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Kapolri karena di anggap telah gagal dalam melaksanakan tugasnya," tegas Randi.

Infografis Daftar Perwira Polri Kena Mutasi Imbas Kasus Brigadir J (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya