Liputan6.com, Jakarta Ketua Departemen Politik DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nabil Ahmad Fauzi menegaskan partainya masih terbuka untuk gabung dengan koalisi politik dengan sejumlah partai yang ada.
Hal itu menjawab pertanyaan peluang PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Advertisement
"Tentu saja, sampai dengan hari ini semua masih sangat terbuka peluangnya," kata Nabil dalam keterangannya, Selasa, 5 Juli 2022.
Kondisi politik yang dinamis, kata Nabil, serta masih tahap penjajakan yang membuat PKS membuka peluang tersebut. Terlihat dari belum adanya koalisi partai yang ada menentukan capres-cawapres bakal diusung dalam Pemilu 2024.
"Sampai hari ini, belum ada satupun penjajakan kerjasama partai yang sudah final menentukan capres dan cawapresnya. Masih terlalu pagi," ujarnya.
Selain itu, banyak pertimbangan sebuah parpol untuk jalin koalisi atau kerjasama, salah satunya terkait modal suara di Parlemen. "Bobot bebet dan bibitnya juga harus dibahas bersama. Karena setiap partai yang mau bekerjasama pasti tujuannya untuk menang," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tidak hanya terbuka bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung.
Menurut dia, selain PKS, KIB juga terbuka bagi NasDem dan Demokrat untuk bergabung. KIB sendiri diinisiasi oleh Golkar, PAN, dan PPP.
KIB Terbuka untuk Semua Parpol
"KIB diinisiasi oleh tiga parpol dan kami sekali lagi terbuka, termasuk dengan PKS, termasuk kepada Partai Demokrat, termasuk juga kepada partai-partai yang lain seperti Nasdem," kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (30/5).
Ace Hasan menyebut, KIB sangat inklusif atau sangat terbuka bagi partai-partai lain untuk bergabung. Yang terpenting, kata dia, adalah kesamaan gagasan, ide, dan strategi.
"KIB sangat terbuka dan itu juga disampaikan Pak Airlangga Hartarto sebagai ketum Partai Golkar bahwa KIB sifatnya masih sangat inklusif dengan ketentuan memang kita memiliki kesamaan gagasan, ide dan juga strategi dalam pilpres dan pileg 2024, dan juga soal Pilkada," tuturnya.
Advertisement