Liputan6.com, Jakarta Pengusaha sekaligus Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI), Sahat Sinaga sanksi program minyak goreng curah kemasan Minyakita mampu mengatasi kisruh harga minyak goreng di pasaran.
Menurut dia, perlu suatu dobrakan agar program tersebut bisa lebih menstabilkan harga minyak goreng, yang sejak bertahun-tahun fluktuatif.
Advertisement
"Harus ada development lain. Ini begini-begini aja sejak 2014, sudah gini enggak jalan-jalan. Udah 8 menteri mau launching ini. Jadi kalau launching gini-gini aja pasti gagal," keluhnya selepas acara peluncuran Minyakita di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Merujuk omongan Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Sahat menilai penyaluran minyak goreng curah sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000 per liter harus dilakukan secara gotong royong.
"Pemerintah juga ikut, jangan cuman perintah doang. Ini kan cuman perintah-perintah aja. Kontribusinya apa? Jangan gitu dong. Minyak goreng curah ini konsep menjadi kemasan adalah edukasi," tegasnya.
"Kalau educate orang semuanya terlibat, jangan hanya swasta. Pemerintah harus ikut. Pemerintah apa ikutnya? Enggak ada kan," ucapnya seraya melontarkan kritik.
Sahat pun meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan untuk memperkuat regulasi. Sehingga pemerintah punya control power untuk menguasai peredaran minyak goreng curah.
"Pemerintah hanya kemampuan regulasi, tapi secara fisik dia enggak ada kekuatan. Semua kekuatan ada di swasta. Nah, sekarang bagaimana regulasi supaya pemerintah bisa kuasai," ungkapnya.
Minyakita, Minyak Goreng Curah Kemasan Rp 14.000 Resmi Dipasarkan
Menteri Perdagangan atau Mendag Zulkifli Hasan meluncurkan produk minyak goreng curah kemasan Minyakita, yang masuk ke dalam program Minyak Goreng Curah Rakyat (MGCR).
Seremoni peluncuran minyak goreng curah kemasan ini dilakukan di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022).
"Tentu kita bersyukur pagi ini kita melakukan sesuatu yang penting, yaitu peluncuran Minyakita, produk minyak goreng yang dikemas secara sederhana," ujar Mendag Zulkifli Hasan.
Dia pun berterimakasih terhadap seluruh stakeholder terkait, yang dalam beberapa waktu terakhir dinilainya ikut mengoarkan semangat untuk memperbaiki sistem harga minyak goreng yang belakangan jadi polemik.
"Ini berkah sebetulnya, kalau kita saksikan tetangga kita semua bahagia. Petani sawit bahagia, pengusaha bahagia, pemerintah bahagia, petani dapat harga bagus, pemerintah dapat pajak bagus, pengusaha dapat cuan banyak, masyarakat bisa beli harga murah," ucapnya.
Advertisement
Solusi
Mendag Zulhas mengungkapkan, peluncuran Minyakita jadi solusi untuk memperbaiki mata rantai pasok minyak goreng yang dikeluhkan banyak pengusaha, petani sawit hingga masyarakat.
"Tentu pemerintah juga sulit sekali sebelumnya. Ibu-ibu juga ngamuk (sulit dapat minyak goreng). Jadi sekali lagi, mustinya semua pihak bahagia, tapi jadi bencana," keluhnya.
"Saya datang (sebagai Mendag), saya diminta pak Presiden untuk selesaikan soal-soal ini. Yang memang tidak terpikirkan. Tapi karena perintah, tugas, kita kerjakan. Makanya saya minta dukungannya agar ini bisa diurai dan diselesaikan cepat," tandasnya.