Rotasi Kepemimpinan Unilever Bakal Kerek Kinerja Bisnis

PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever Indonesia) terus mengembangkan daya saing tanpa meninggalkan prinsip Good Corporate Governance (GCG)

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jul 2022, 17:50 WIB
Kantor pusat Unilever Indonesia. (dok. Unilever Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta PT Unilever Indonesia, Tbk. (Unilever Indonesia) terus mengembangkan daya saing tanpa meninggalkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang didukung berbagai keunggulan global, sekaligus sumber daya manusia yang cakap di berbagai bidang keahlian, hal yang dinilai sangat esensial guna menjawab tantangan global yang terus berkembang dengan dinamis.

Setelah penyegaran di dewan direksi, kali ini giliran dewan komisaris Unilever Indonesia Diketahui, Perseroan dengan kode emiten UNVR mengusulkan Sanjiv Mehta, seorang profesional dengan jam terbang tinggi dan berbagai pencapaian dan saat ini masih menjabat sebagai Presiden Direktur Hindustan Unilever Limited (HUL), didapuk menjadi Presiden Komisaris meneruskan pekerjaan Hemant Bakshi yang dalam waktu dekat akan dipercaya mengisi posisi baru di bagian lain dari Unilever global.

Sebelumnya, Hemant adalah Presiden Direktur Unilever Indonesia yang kemudian digantikan oleh Ira Noviarti.

Analis dan Pengamat Pasar Modal, Reza Priyambada menilai, pergantian personil pada jabatan pimpinan senior perusahaan terbuka adalah hal wajar dan bagian penyegaran organisasi. Apalagi jika pengganti atau orang baru memiliki rekam jejak panjang dan positif.

"Saya meyakini bahwa pergantian level direksi manajemen merupakan hal yang wajar terjadi seiring penyegaran di tubuh organisasi," ucap Reza, dikutip Rabu (6/7/2022)

Keputusan rotasi pada dewan direksi dan komisaris pada perusahaan publik, tentu memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan tak terkecuali pemegang saham.

Bila dicermati, Presiden komisaris Unilever yang ditunjuk saat ini memiliki rekam jejak yang excellent, khususnya dalam menjawab kebutuhan pasar saat ini yang sedang bergerak menuju era preferensi yang baru dan mengembangan basis pasar ekonomi digital yang memilik ruang tumbuh yang sangat progresif.

"Keputusan Perseroan pastinya memiliki intensi untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja ke arah yang lebih baik. Eksekutif yang ditunjuk tentu diharapkan mampu membawa kontribusi kinerja ke arah yang lebih baik. Apalagi sekelas UNVR saat ini fokus mengimplementasikan strategi yang guna menjaga keunggulan pada pangsa pasar FMCG dan meningkatkan pertumbuhannya perseroan," papar Reza.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kondisi bisnis Unilever

Halal Collaboration Hub, fasilitas teranyar yang dibuat Unilever Muslim Center of Excellence untuk mendukung penciptaan produk ramah muslim. (dok. Liputan6.com/Pramita Tristiawati)

Saat ini, kondisi bisnis Unilever Indonesia juga sedang baik, dan kinerjanya tetap positif bahkan cenderung meningkat meskipun tekanan harga komoditas tetap membayang-bayangi. Karenanya, kinerja positif perlu terus dipertahankan. Maka, perlu berbagai terobosan agar semakin bertumbuh dalam jangka panjang.

"Kinerja itu tergantung arah kebijakan strategi Perseroan ke depannya. Terutama dalam mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi tekanan harga bahan baku yang saat ini sedang bergolak," ucap Reza, mengingatkan.

Dilihat dalam beberapa tahun terakhir, Unilever masih mencatatkan kinerja yang baik, dan keuntungan yang positif. Produk-produk emiten dengan kode saham UNVR ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat karena termasuk barang kebutuhan sehari-hari. Menurut Reza, tantangannya memang lebih pada kondisi pandemi. Meski begitu, daya beli akan tetap ada.

"UNVR produknya sudah terdiversifikasi maka yang diperlukan ialah mempertahankan harga dan pangsa pasar," kata Reza.

Karena itu, penyegaran di tingkat direksi dan komisaris dapat disimpulkan bahwa hadirnya Sanjiv akan mendorong percepatan transfer pengetahuan serta penguatan kolaborasi lintas afiliasi khususnya dalam transformasi hal transformasi digital dan dalam memenangkan berbagai kategori unggulan pasar FMCG melalui pendekatan R&D yang efektif.

 


Upaya Berkelanjutan Perusahaan

Chair B20 Women in Business Action Council Ira Noviarti dalam diskusi B20 Indonesia Women in Business Action Council di Jakarta, Rabu (26/01/2022). Diskusi membahas peranan penting perempuan dalam memajukan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tangguh dan berkelanjutan. (Liputan6.com/HO/Ading)

Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti membenarkan rotasi yang terjadi di jajaran dewan komisaris dan dewan direksi.

Hal tersebut, menurut Ira yang juga dikenal sebagai Chair dari B20 -Women in Business Action Council adalah merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Perseroan untuk memastikan perencanaan dan eksekusi strategi bagi pertumbuhan kinerja dan kemajuan Perseroan di Indonesia.

Ira juga menjelaskan bahwa Sanjiv Mehta telah bergabung di Unilever hampir selama 30 tahun dengan rekam jejak yang sangat kuat di berbagai posisi kepemimpinan, termasuk sebagai Chief Executive Officer and Managing Director, Hindustan Unilever Limited and Executive Vice President, Unilever South Asia; Chair and Chief Executive Officer, Unilever North Africa and Middle East; Chair and Chief Executive Officer, Unilever Philippines Inc.; dan banyak lainnya.

Di bawah kepemimpinan Sanjiv Mehta, HUL telah memenangkan banyak penghargaan bergengsi di India seperti ‘Company of the Year' dan 'Corporate Citizen of the Year' dari Economic Times, 'Company of the year' dari Business Standard, dan 'Best Governed Company' versi the Asian Centre for Corporate Governance and Sustainability. Forbes juga menilai HUL sebagai perusahaan paling inovatif ke-8 di dunia dan perusahaan paling inovatif di India.

”Kami percaya, dengan pengalaman, prestasi, dan ide visionernya, Sanjiv Mehta akan berkontribusi signifikan dalam perannya sebagai Presiden Komisaris yang mengawasi perencanaan dan eksekusi strategi guna memastikan pertumbuhan kinerja dan kemajuan bisnis Unilever di Indonesia,” jelas Ira.

Dalam beberapa kesempatan lain Ira menjelaskan bahwa Perseroan saat ini terus memperkuat fundamental dalam transformasi di berbagai lini khususnya penguatan segmen e-commerce dan penguatan inovasi demi menjawab preferensi konsumen yang sangat bervariasi.

Infografis Laju Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Produk Domestik Bruto 2019-2021. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya