Wall Street Melambung Setelah Rilis Risalah The Fed

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 69,86 poin atau 0,23 persen menjadi 31.037,68

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jul 2022, 07:13 WIB
(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/ llyod blazek)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022 seiring investor mempelajari risalah terbaru dari the Federal Reserve (the Fed).

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 69,86 poin atau 0,23 persen menjadi 31.037,68. Indeks S&P 500 menanjak 0,36 persen ke posisi 3.845,08. Indeks Nasdaq bertambah 0,35 persen ke posisi 11.361,85.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq kini menguat dalam tiga sesi berturut-turut. Ini kemenangan beruntun tiga hari pertama untuk S&P 500 sejak akhir Mei 2022.

Saham menguat setelah the Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan Juni menunjukkan bank sentral berkomitmen menurunkan inflasi. Anggota the Fed mengatakan pertemuan pada 26 dan 27 Juli 2022 kemungkinan akan melihat kenaikan 50 hingga 75 basis poin, demikian risalah menunjukkan.

“Dalam membahas tindakan kebijakan potensial pada pertemuan mendatang, pihak partisipan terus mengantisipasi kenaikan berkelanjutan dalam kisaran target untuk suku bunga dana federal akan sesuai untuk mencapai tujuan komite,” bunyi risalah tersebut.

“Secara khusus, peserta menilai kenaikan 50 hingga 75 basis poin kemungkinan akan sesuai pada pertemuan berikutnya,”

Sektor saham defensif dan utilitas termasuk sektor yang mencatat kinerja terbaik pada Rabu pekan ini. Saham Northrop Grumman melonjak 3,8 persen, sementara itu saham UnitedHealth Group bertambah hampir 2 persen. Saham Constellation Energy naik lebih dari 3 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Gerak Saham di Wall Street

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Saham teknologi juga mencatat kinerja baik. Saham Cisco Systems dan Adobe masing-masing naik 1,7 persen dan Microsoft menguat 1,3 persen.

Imbal hasil obligasi memperpanjang kenaikan setelah rilis risalah the Fed yang menunjukkan investor mungkin menilai bank sentral lebih agresif. Itu akan meyakinkan beberapa investor saham yang ingin bank sentral memperlambat inflasi sehingga ekonomi dapat lebih cepat normal.

“Saya pikir apa yang pasar mungkin kaitkan adalah komentar tentang bagaimana sikap yang lebih ketat mungkin tepat jika tekanan inflasi bertahan. Itu mungkin lebih hawkish daripada komentar Powell pada konferensi persnya,” ujar Macro Strategist Wells Fargo, Zachary Griffiths, dikutip dari laman CNBC, Kamis (7/7/2022).

Ia menambahkan, hal itu mungkin komentar yang mengindikasikan akan tolerir resesi ringan dan terus memperketat kebijakan jika data inflasi tetap terlalu tinggi.

"Saya pikir mereka mencoba untuk berkomunikasi bahwa mereka berkomitmen untuk mengendalikan inflasi,” ujar dia.

Di sisi lain, saham energi termasuk sektor yang catat kinerja buruk pada Rabu, 6 Juli 2022. Hal ini seiring harga minyak melanjutkan koreksi baru-baru ini. Saham Chevron turun 1,3 persen dan Diamondback Energy tergelincir 3,4 persen.


Imbal Hasil Obligasi

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Investor terus khawatir tentang apakah ekonomi jatuh ke dalam resesi setelah imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun di bawah imbal hasil bertenor dua tahun.  Apa yang disebut inversi kurva imbal hasil secara historis telah menjadi tanda peringatan kalau ekonomi mungkin jatuh dan telah jatuh ke dalam resesi.

Beberapa analis wall street mengatakan resesi bisa ringan. Pada Selasa, Credit Suisse mengatakan pihaknya melihat AS menghindari resesi karena memangkas target S&P 500 akhir tahun untuk mencerminkan efek biaya modal yang tinggi pada valuasi saham.

“Kami sedang melihat pertumbuhan dan inflasi yang melonjak. Ke arah satu sama lain untuk melihat mana yang akan goyah terlebih dahulu. Pada akhirnya, pertumbuhan dan inflasi akan berbalik, tetapi mana yang lebih dulu akan menjadi paling penting untuk jalan ke depan,” ujar Chief Investment Officer Centura Wealth Advisory Chris Osmond.

Ada beberapa titik terang dalam laporan ekonomi pada Rabu pekan ini. Data the Institute for Supply Management services PMI lebih baik dari yang diharapkan meski laporan itu menunjukkan sedikit perlambatan pertumbuhan. Lowongan pekerjaan juga datang lebih tinggi dari yang diharapkan lebih dari 11 juta.

Namun, permintaan hipotek turun dari minggu ke minggu bahkan saat suku bunga turun, menurut the Mortgage Bankers Association.


Penutupan Wall Street 5 Juli 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan Selasa, 5 Juli 2022. Penguatan wall street terjadi tengah kekhawatiran tentang kemungkinan resesi di AS membebani sentimen investor tetapi suku bunga lebih rendah mendorong sektor teknologi.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq menguat 1,75 persen ke posisi 11.322,24 setelah alami koreksi tajam. Indeks Nasdaq menguat tipis 0,16 persen menjadi 3.831,39 setelah turun lebih dari 2 persen. Indeks Dow Jones melemah 129,44 poin atau 0,4 persen ke posisi 30.967,82 tetapi sempat turun 700 poin sebelumnya.

Kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi menjadi sentimen investor. Bursa saham AS terlihat pulih setelah semester I 2022 yang sulit.

Pasar telah turun dalam empat minggu dari lima minggu terakhir. Indeks S&P 500 lebih dari 20 persen di bawah rekor tertingginya. Beberapa ekonom percaya produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat turun untuk dua kuartal yang menjadi sinyal resesi.

Pada Selasa, 5 Juli 2022, imbal hasil treasury atau obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dan dua tahun berbalik. Ini sebuah langkah yang memiliki rekam jejak historis yang kuat sebagai indikator resesi.

Ketika imbal hasil treasury jangka pendek diperdagangkan di atas imbal hasil jangka panjang, itu dapat menjadi tanda investor memperkirakan perlambatan ekonomi akan mengarah pada penurunan suku bunga.

Saham yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi turun tajam pada Selasa, 5 Juli 2022 seiring saham Deere dan Caterpillar masing-masing susut 3,2 persen dan 2,5 persen, sehingga sentuh level terendah pada 2022. Saham pertambangan Freeport-McMoran merosot 6,6 persen.

“Pasar Amerika Serikat adalah semua tentang harga dalam perlambatan, dan harga pada kenyataan kalau the Fed dipaksa untuk menaikkan suku bunga menjadi perlambatan,” ujar Chief Economic Advisor Allianz, Mohamed El-Erian dikutip dari laman CNBC.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya