IHSG Berpeluang Melejit Kamis 7 Juli 2022, Awasi Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguat di kisaran 6.589-6.888 pada Kamis, 7 Juli 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 07 Jul 2022, 08:30 WIB
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Kamis, (7/7/2022). Pergerakan IHSG akan dibayangi prediksi kinerja emiten semester I 2022 dan data ekonomi Indonesia yang stabil.

Hal itu disampaikan CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya dalam catatannya.

William menuturkan, peluang investasi jangka panjang masih terbuka lebar bagi investor pasar modal Indonesia, seiring pergerakan IHSG yang berada dalam tekanan jadi peluang yang dapat dimanfaatkan investor untuk akumulasi beli mengingat kondisi ekonomi Indonesia cukup stabil.

“Terlihat dari rilis data perekonomian terlansir ditambah dengan kinerja emiten yang diperkirakan cukup bagus sepanjang semester I 2022, hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.589-6.888,” ujar dia.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022, IHSG ditutup terkoreksi 0,9 persen ke level 6.646.

“Posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) dari wave [iii] pada label hitam sehingga IHSG rawan terkoreksi untuk uji support terdekat di 6.559 terlebih dahulu, koreksi IHSG ini akan terkonfirmasi apabila tidak mampu menguat kembali di atas 6.767,” kata Herditya.

Namun, pada label merah, posisi IHSG saat ini berada di awal wave (b) dari wave [y], sehingga IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatannya untuk menguji 6.813-6.873.

Herditya prediksi, IHSG berada di level support: 6.559, 6.500 dan resistance 6.800,7.070.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Mitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Sedangkan William memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Selain itu, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), dan PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI).

Berikut rekomendasi teknikal saham dari MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) - Spec Buy (2.770)

Pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022, saham ADRO ditutup terkoreksi 3,8 persen ke level 2.770. Selama  saham ADRO tidak terkoreksi ke bawah 2.660 sebagai supportnya, saat ini posisi saham ADRO sedang berada di awal wave B. Hal tersebut berarti, saham ADRO berpeluang berbalik menguat.

Spec Buy: 2.700-2.770

Target Price: 3.070, 3.300

Stoploss: below 2.660

 


Rekomendasi Teknikal

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness (4.080)

Saham BBRI ditutup terkoreksi 0,2 persen ke level 4.080 pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022. Selama saham BBRI tidak terkoreksi ke bawah 3.960 sebagai supportnya, posisi saham BBRI saat ini berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C sehingga BBRI berpeluang menguat terlebih dahulu.

Buy on Weakness: 4.000-4.080

Target Price: 4.180, 4.240

Stoploss: below 3.960

 

3.PT Mitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) - Buy on Weakness (720)

Pada Rabu, 6 Juli 2022, saham MTEL ditutup menguat 2,9 persen ke level 720, tetapi penguatan saham MTEL tertahan oleh MA60-nya.

“Kami memperkirakan, saat ini posisi MTEL diperkirakan sedang berada di awal wave [c] sehingga MTEL berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.

Buy on Weakness: 700-720

Target Price: 745, 765

Stoploss: below 680

 

4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness (4.780)

Saham UNVR ditutup menguat 0,4 persen ke level 4.780 pada perdagangan Rabu, 6 Juli 2022, tetapi penguatan saham UNVR tertahan oleh MA20.

“Kami perkirakan, posisi UNVR sedang berada pada bagian di wave C dari wave (B) sehingga UNVR masih rawan terkoreksi dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” tutur dia.

Buy on Weakness: 4.400-4.600

Target Price: 4.970, 5.130

Stoploss: below 4.340


Penutupan IHSG Rabu 6 Juli 2022

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah hingga penutupan perdagangan Selasa (6/7/2022). Mayoritas sektor saham melemah dengan indeks sektor saham IDXnonsiklikal turun tajam.

Pada penutupan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG merosot 0,85 persen ke posisi 6.646,41. Indeks LQ45 anjlok 1,04 persen ke posisi 947,14. Sebagian besar indeks acuan melemah.

Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.706,91 dan terendah 6.602,89. Sebanyak 335 saham melemah sehingga menekan IHSG. 193 saham menguat dan 153 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.003.208 kali dengan volume perdagangan 16,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,6 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.982.

Pada perdagangan sesi pertama, Rabu, 6 Juli 2022, IHSG sempat turun 1 persen. Direktur PT Panin Asset Management Indonesia Rudiyanto menuturkan, koreksi IHSG turun 1 persen termasuk normal.

Namun, sisi lain, Rudiyanto menilai, investor tidak nyaman dengan nilai tukar rupiah. Selain itu, investor asing juga mencermati arah kebijakan suku bunga. “Jadi bukan nyaman outlook saham Indonesia. Tidak nyaman dengan nilai tukarnya, untung di saham dan rugi di kurs,” kata dia saat diskusi virtual.

Sementara itu, bursa saham Asia juga sebagian besar melemah. Indeks Hang Seng turun 1,22 persen, indeks Korea Selatan Kospi melemah 2,13 persen, indeks Jepang Nikkei susut 1,2 persen, indeks Shanghai merosot 1,43 persen, dan indeks Taiwan tergelincir 2,53 persen. Sedangkan indeks Thailand menguat 0,20 persen dan indeks Singapura menanjak 0,05 persen.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya