Liputan6.com, Kendari - Banjir bandang menerjang Desa Boenaga Kecamatan Lasolo Kepulauan Konawe Utara, Rabu (6/7/2022) sekitar pukul 03.00 Wita. Sebanyak 12 rumah dan satu unit sekolah terendam banjir saat warga tengah terlelap tidur.
Banjir berasal dari luapan lumpur di site PT Manunggal Sarana Surya Pratama (MSSP). Perusahaan ini, diketahui sudah bekerja di lokasi sekitar desa sejak 2017.
Sebelumnya, sebuah video amatir banjir di Desa Boenaga Kecamatan Lasolo Kepulauan menggenangi sejumlah rumah warga dan sekolah. Air bercampur lumpur, tampak masuk hingga merendam sejumlah perabotan rumah. Beberapa warga terlihat membersihkan air keruh bercampur tanah di dalam rumah.
Terkait hal ini, Pj Kades Boenaga Adam, menyatakan, banjir sudah beberapa kali terjadi. Tahun 2021, banjir juga terjadi sekitar Juli saat hujan keras di Desa Boenaga Konawe Utara.
Baca Juga
Advertisement
Dia juga mengatakan, ada aktivitas perusahaan tambang PT MSSP di dekat desa mereka. Menurutnya, beberapa warganya juga bekerja di lokasi pertambangan.
"Soal banjir, perusahaan rutin kasih kompensasi ke warga kami. Ada sebanyak 157 kepala keluarga di Desa Boenaga, setiap bulan rutin mendapatkan kompensasi," ujar Adam.
Dia merinci, kompensasi dihitung berdasarkan pemuatan nikel setiap kapal tongkang. Dalam sebulan, ketika perusaahaan memuat 10 tongkang, warga melalui pemerintah desa disalurkan Rp105 juta hingga Rp150 juta dari perusahaan.
"Bahkan, ada sejumlah PNS kami salurkan pembeli pulsa di desa kami," ujar Adam, dikonfirmasi Rabu (6/7/2022).
Hal ini, dibenarkan pihak perusahaan. Menurut Direktur PT MSSP, Ardiansyah, menurutnya, pihaknya memberikan bantuan kepada warga desa sudah sejak bertahun-tahun.
"Selain hitungan kompensasi per tongkang setiap bulan, kita berikan beras 1 ton setiap 3 bulan, uang tunai, bedah rumah, proyektor sekolah, bantuan masjid hingga puskesmas," ujarnya
Dia merinci, satu tongkang muatan 10 ribu, mereka memberikan kompensasi Rp10 juta bagi warga Desa Boenaga Konawe Utara. Berarti, dalam sebulan pemuatan 10 tongkang, ada kompensasi Rp110 juta di Desa Boenaga.
Perusahaan Bantah Banjir Disebabkan Longsor
Direktur PT Manunggal Sarana Surya Pratama (MSSP) Desa Boenaga membantah tudingan longsor di wilayah pertambangan tempat aktivitas perusahaan. Menurutnya, banjir disebabkan sedimen pond (penampungan endapan lumpur) yang sudah tak mampu menampung air hujan.
"Sehingga, airnya meluap merembes ke sekolah dan rumah warga," ujar Ardiansyah.
Dia menjelaskan, di sekitar lokasi sekolah, sebenarnya ada kali mati berukuran kecil yang bisa mengalirkan air. Namun, lokasinya berbatasan langsung dengan gedung sekolah. Sehingga, pihaknya tidak melakukan normalisasi karena takutr mengganggu aktivitas sekolah.
"Kami pastikan, Rabu (6/7/2022) sekitar jam 10 pagi, kondisi rumah warga sudah dibersihkan dengan karyawan kami. Tidak ada karyawan yang bekerja di lokasi, semua membantu warga saat ini," ujar Ardiansyah.
Dia menyebut, saat ini pihak perusahaan memiliki izin dan administrasi lengkap. Menurutnya, pihak PT MSSP memiliki Izin lingkungan, amdal hingga izin limbah B3.
"Perusahaan juga dilengkapi IPPKH," ujarnya.
Menurutnya, pengurusan amdal keluar sejak 2012 dan limbah B3 mulai keluar sejak 2017. Pihaknya juga mengaku, pemantauan per bulan dan 3 bulan rutin dilakukan.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Advertisement