Liputan6.com, Abuja - Penjara yang terletak di ibu kota Abuja, Nigeria, dibobol. Peristiwa itu mengakibatkan hampir sebanyak 900 narapidana berhasil melarikan diri pada Rabu 6 Juli 2022.
Mengutip VOA Indonesia, Kamis (7/7/2022), para pejabat menilai pembobolan penjara itu dilakukan oleh kelompok pemberontak ekstremis Islam di wilayah tersebut.
Advertisement
"Setidaknya 443 dari 879 narapidana hingga kini masih buron. Sementara ratusan lainnya telah ditangkap kembali atau diserahkan ke kantor polisi," ujar juru bicara Lembaga Pemasyarakatan Nigeria Umar Abubakar.
Pemberontak "sangat bertekad" menyerang penjara dengan keamanan maksimum Kuje, di Abuja, pada Selasa 5 Juli, dengan menggunakan "bahan peledak berkekuatan tinggi,” menewaskan seorang penjaga penjara yang sedang bertugas.
Penjara dengan keamanan maksimum Kuje memiliki hampir 1.000 narapidana, termasuk 64 tersangka kelompok eksteremis Boko Haram, yang semuanya telah kabur dari penjara itu.
Ledakan dan tembakan terdengar sekitar pukul 10.00 malam di daerah Kuje, ketika para penyerang tiba dan memaksa masuk ke dalam penjara melalui lubang yang tercipota akibat ledakan sebelumnya.
Kelompok pemberontak ekstremis yang menyerang penjara itu telah melancarkan pemberontakan di wilayah timur laut Nigeria selama lebih dari sepuluh tahun.
Serangan terhadap fasilitas penjara itu berhasil membebaskan banyak anggota kelompok ekstremis itu yang ditahan di sana, kata petugas penjara.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
75 Napi Kabur dari Penjara dengan Menggali Tanah
Bicara soal narapidana kabur, ada 75 narapidana kabur dari penjara Paraguay usai menggali tanah membuat sebuah terowongan. Polisi pun mengakui aksi ini seperti dalam film layar lebar.
"(Terowongannya) seperti yang kita lihat di film-film, lengkap dengan pencahayaan di dalamnya," ujar jubir kepolisian Elena Andrada seperti dikutip New York Post, Senin (20/1/2020).
75 napi yang kabur ini memiliki kategori sangat berbahaya. Mereka adalah anggota geng Brasil yang mendekam di penjara kota perbatasan Pedro Juan Caballero di Paraguay.
Di antara yang melarikan diri adalah anggota First Capital Command, geng paling kuat di Brasil yang menguasai perdagangan narkoba dan senjata.
Menteri Kehakiman Paraguay Cecilia Perez berkata penjaga penjara mengetahui soal plot pelarian penjara ini dan tidak melakukan apa-apa.
Namun, Menteri Dalam Negeri Euclides Acevedo malah curiga sebetulnya terowongan itu hanya trik. Ia menyebut bisa saja para narapidana sengaja dibebaskan dan melenggang keluar dari pintu depan penjara.
Jaksa Agung Paraguay pun mengirim pasukan terbaik negaranya untuk kembali meringkus para napi.
"Mereka adalah orang-orang yang sangat berbahaya," ujar Jaksa Agung Paraguay Sandra Quinonez. "Prajurit terbaik kami telah pergi ke perbatasan untuk menangkap kembali napi itu," lanjut wanita itu.
Advertisement
Menyamar Jadi Putrinya, Napi Kabur dari Penjara Ini Ketahuan Gara-Gara Gugup
Sementara itu, demi bebas dari balik jeruji besi penjara, kepala geng di Brasil ini nekat melakukan segala cara. Bahkan termasuk mengorbankan anak sendiri.
Seperti dikutip dari ABC Indonesia, Senin (5/8/2019), seorang pemimpin gang di Brasil ini mencoba melarikan diri dari penjara dengan berpura-pura menjadi putrinya. Caranya?
Saat sang anak berkunjung, ketika itulah niat kabur dari pintu utama menjelma sebagai putrinya dilaksanakan.
Namun petugas penjara melihat bahwa perilaku gugup yang diperlihatkan napi bernama Clauvino da Silva, yang juga dikenal dengan nama "Shorty", di saat dia berusaha keluar dari penjara di kota Rio de Janeiro membuat petugas jadi curiga.
Rencana da Silva pada mulanya adalah akan meninggalkan putrinya yang berusia 19 tahun di penjara.
Polisi masih mengadakan penyelidikan apakah putri da Silva juga terlibat dalam usaha bapaknya untuk melarikan diri dari penjara Gericino hari Sabtu (3/8/2019) tersebut.
Gali Terowongan Pakai Sendok, 6 Militan Tahanan di Penjara Super Ketat Israel Kabur
Enam tahanan Palestina melarikan diri dari salah satu penjara paling ketat dan aman di Israel pada Minggu 5 September 2021 malam waktu setempat. Pihak berwenang Israel kemudian melancarkan perburuan terhadap mereka.
Orang-orang itu diyakini telah menggali lubang di lantai sel mereka di penjara Gilboa, kemudian merangkak melalui rongga dan membuat terowongan di bawah dinding luar.
Pihak berwenang mengetahui insiden itu dari laporan para petani yang melihat mereka berlari melalui ladang.
Para buronan itu termasuk mantan pemimpin kelompok militan Brigade Martir Al-Aqsa dan lima anggota Islamic Jihad.
Seorang pejabat Israel Prison Service (Layanan Penjara Israel) menggambarkan pelarian itu sebagai "kegagalan keamanan dan intelijen utama". Sementara Kelompok militan Palestina memujinya sebagai aksi heroik.
Petugas bersiaga di Penjara Gilboa, sebuah fasilitas keamanan tinggi di Israel utara yang dikenal sebagai "The Safe", ketika pihak berwenang menerima laporan dari petani setempat tentang "tokoh mencurigakan" di ladang pertanian terdekat.
Ketika staf penjara melakukan penghitungan kepala pada pukul 04.00 (01.00 GMT), mereka menemukan enam narapidana hilang.
Orang-orang Palestina itu diyakini kabur dari sel mereka dengan menggali lubang di lantai kamar mandi. The Jerusalem Post melaporkan bahwa mereka menggunakan sendok berkarat yang mereka sembunyikan di balik poster.
Lubang itu mengarah ke ruang kosong di bawah penjara yang dibuat selama konstruksi fasilitas penjara, ketika puing-puing ditenggelamkan ke tanah. Seorang komandan polisi Israel menggambarkannya sebagai "cacat struktural".
Para narapidana diyakini telah bergerak melalui ruang untuk mencapai dinding luar penjara, kemudian menggali terowongan yang muncul di tengah jalan tanah di luar.
Dinas Keamanan Shin Bet mengatakan mereka yakin para tahanan telah melakukan kontak dengan orang-orang di luar penjara super ketat Israel, menggunakan ponsel selundupan dan mereka dijemput menggunakan mobil.
Advertisement