Liputan6.com, Jakarta - Tidak seperti para pendahulunya yang berusaha untuk tidak menonjolkan diri saat suaminya memimpin negara, Kim Keon-hee memilih jalur berbeda. Istri Presiden Korea Selatan ini lebih sering tampil mendampingi suaminya di acara-acara kenegaraan penting, seolah menikmati sorotan publik yang tertuju padanya.
Dikutip dari The Korea Times, Kamis (7/7/2022), salah satu aspek yang menarik perhatian dari ibu negara ini adalah apa yang dia kenakan. Seperti terlihat dalam perjalanannya baru-baru ini ke Madrid, Spanyol, untuk menemani suaminya Yoon Suk-yeol yang mengikuti KTT NATO 2022, ibu negara bisa disebut sebagai fashionista.
Beberapa pakar mode memujinya karena pilihan pakaiannya. Kang Jin-joo, kepala Personal Image Clinic, yang menjabat sebagai konsultan citra mantan Presiden Lee Myung-bak dari 2007 hingga 2008, mengatakan kepada The Korea Times dalam sebuah wawancara baru-baru ini bahwa negara tersebut belum pernah melihat ibu negara seperti itu sebelumnya.
Advertisement
"Hingga saat ini, ibu negara telah menampilkan keindahan kerendahan hati dan moderasi dalam pakaian mereka," kata Kang. "Kim, di sisi lain, menggambarkan citra perempuan berkelas, canggih, mandiri, dan profesional."
Cho Mi-kyung, CEO perusahaan konsultan citra domestik CMK Image Korea, sependapat dengan Kang. "Kim menggambarkan martabat seorang ibu negara dan kepribadian individu dalam penampilannya," kata Cho.
Ia menemukan bahwa Kim telah menerima banyak perhatian tidak hanya dari publik dan media, tetapi juga dalam sektor pembuatan citra dan industri mode juga. Kemewahan busana Kim mungkin berada di balik reaksi beragam publik terhadapnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pro Kontra
Menurut organisasi penelitian, Data Research, 56,3 persen responden dalam survei 29 Juni 2022 mengatakan "Kim tidak melakukan pekerjaan dengan baik sebagai ibu negara." Sementara, 49,3 persen responden mengatakan perannya harus "dikurangi."
Survei tersebut mencari pendapat dari 1.000 orang berusia di atas 18 tahun di seluruh negeri. Dalam survei lain yang dilakukan pada Juni, satu bulan setelah pelantikan Yoon, enam dari 10 peserta menyebut Kim harus tetap low profile.
Survei oleh Next Research yang melibatkan 1.010 peserta menunjukkan 64,5 persen responden yang mengidentifikasi sebagai sentris politik dan 56,6 persen mengidentifikasi sebagai konservatif menyatakan pendapat negatif tentang Kim. Kim juga merupakan ibu negara yang langka karena dia memiliki klub penggemar sendiri.
Situs penggemar resmi Kim Keon-hee adalah sebuah komunitas online yang didedikasikan untuknya di portal web terbesar Korea, Naver. Situs ini didirikan pada Desember lalu dan memiliki lebih dari 93 ribu anggota pada Senin, 4 Juli 2022.
Halaman penggemar Facebook-nya, "Keon-hee sarang," yang dalam bahasa Korea berarti "Cinta untuk Keon-hee," diikuti oleh lebih dari 3.300 penggemar. Halaman ini mengunggah foto-foto kehidupan sehari-harinya yang belum pernah dirilis di dalam dan di luar kantor kepresidenan.
Advertisement
Sosok Berbeda
Tak satu pun dari pendahulunya telah menarik banyak perhatian dari publik, baik positif maupun negatif, seperti yang dimiliki Kim sejak awal masa jabatan presiden suaminya. Liputan media tentang mereka jarang terjadi.
Cho Jin-man, seorang profesor ilmu politik di Duksung Women's University di Seoul, mengatakan Kim tidak sebanding dengan pendahulunya karena dia unik dalam banyak hal, seperti gaya, latar belakang, dan karakternya. "Sebagian besar ibu negara masa lalu diam tanpa mendapat banyak perhatian dari publik ketika suami mereka berada di kursi kepresidenan. Satu-satunya pengecualian adalah ibu negara Lee Hee-ho, pasangan mendiang Presiden Kim Dae-jung," katanya.
Cho menambahkan, "Almarhum Lee memberikan citra 'Perempuan Baru' karena keterlibatannya di masa lalu dalam gerakan hak-hak perempuan dan dia lebih seperti pendamping suaminya atau teman seumur hidup daripada pasangan."
Ia menjelaskan, dibandingkan dengan pendahulunya, ibu negara Kim sangat berbeda. Dia telah menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari ibu negara lainnya. "Dia memiliki bisnis sendiri dan sangat aktif, jadi saya pikir dia tidak akan puas dengan hidup dalam bayang-bayang suaminya," sambung Cho.
Peran Ibu Negara
Cho mendorong kantor kepresidenan dan ibu negara untuk berpikir serius tentang menemukan perannya sebagai pasangan presiden yang sedang menjabat. "Saya pikir dia harus menghemat energinya dan mencari peran yang cocok untuknya dan berkonsultasi dengan kantor kepresidenan tentang kemungkinan peran, daripada hanya melakukan apa yang dia inginkan," katanya, mencatat bahwa profil tingginya adalah peran ganda. pedang bermata untuk suaminya selama kepresidenannya.
Untuk waktu yang lama, mendiang mantan ibu negara Yuk Young-soo (1950--1974), ibu dari mantan Presiden Park Geun-hye dan istri dari mendiang mantan diktator Park Chung-hee, adalah pola dasar seorang ibu negara dan perempuan Korea pada 1970-an. Yuk mencontoh seorang ibu negara yang merupakan istri yang suportif dan ibu yang baik.
Sering mengenakan hanbok atau pakaian tradisional Korea, Yuk menjalani gaya hidup yang relatif sederhana dan menjalankan beberapa badan amal untuk membantu orang miskin dan rentan sementara suaminya memerintah negara itu selama hampir dua dekade setelah kudeta militer pada 1961. Ibu negara Korea sejak itu tidak menyimpang jauh dari contoh Yuk, tetap sebagai ibu rumah tangga penuh waktu ketika suami mereka terpilih, tetap rendah hati sambil mendukung suami mereka dan orang lain yang membutuhkan.
"Zaman telah banyak berubah, tetapi orang Korea konservatif tentang ibu negara dan mereka masih lebih memilih ibu negara yang tidak terlihat dan penolong suaminya yang pendiam," kata Cho.
Advertisement