Liputan6.com, Jombang - Ratusan anggota polisi mejaga ketat akses keluar masuk Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur, Kamis (07/07/22). Polisi berusaha menjemput paksa MSAT (41) anak pimpinan pondok pesatren yang menjadi DPO kasus pencabulan santri.
Di tengah penjemputan, beredar sebuah video yang memperlihatkan polisi melakukan negosiasi dengan Pimpinan Shiddiqiyyah KH Muhammad Mukhtar Mukthi. Di vidio itu KH Mukhtar nampak berdialog dengan Kapolres Jombang.
Dalam video berlokasi di dalam Ponpes Shiddiqiyyah itu, KH Mukhtar meminta polisi untuk tidak lagi berusaha menjemput paksa anaknya. Dia berjanji akan mengatarkan sendiri MSAT ke Mapolda Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
"Jangan. Nanti kita antar ke sana (mapolda)," kata Kiai Mukhtar.
KH Mukhtar beralasan, polisi tidak bisa membawa MSAT karena dia masih akan mengukiti acara pelantikan yang diadakan internal pesantren. MSAT diketahui menjabat sebagai pengasuh ponpes atau Wakil Rektor Ponpes Shiddiqiyyah.
"Ya selesai acara ini, pelantikan ini," jawab Kiai Mukhtar.
Kapolres Jombang, AKBP Moh Nurhidayat kembali menegaskan penyataan KH Mukthar. Dia kembali menanyakan kapan waktu pasti MSAT akan diserahkan ke polisi.
"Berarti hari ini diantar ke polda mbah yai? Mas Bechi?," kata Nurhidayat.
"Iya nanti. Sampaikan ke bapak kapolda," balas Kiai Mukthar.
Di akhir vidio, Nurhidayat mengajak KH Mukhtar bersalaman, meski sempat terlihat hendak menolak pimpinan pesantren itu mau juga menerima jabat tangan Nurhidayat.