Simak Daftar Hoaks Swab Test Merusak Otak

Berikut kumpulan hoaks swab test merusak otak

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jul 2022, 19:00 WIB
Penelusuran klaim swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak

Liputan6.com, Jakarta- Informasi seputar beragam dampak test Covid-19 mengguanakan swab test dan PCR beredar di tengah masyarakat, salah satunya ada membahayakan otak.

Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi dampak swab test merusak otak, hasilnya kabar tersebut terbukti hoaks.

Atas kebaradaan hoaks tersebut sebaiknya kita selektif dalam menyaring berita yang akan dipercaya. Pasalnya, informasi palsu tersebut dapat merugikan.

Kita pun bisa melakukan pemeriksaan untuk memastikan informasi yang didapat hoaks atau benar secara mandiri, dengan mengikuti tips yang ada dalam halaman berikut ini.

Berikut kumpulan hoaks swab test merusak otak.

1. Swab Test Covid-19 Suntikan Vaksin Mengubah DNA Otak

Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak, informasi tersebut diunggah salah satu akin Facebook, pada 23 Mei 2022.

Unggahan klaim swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak berupa video pembahasan sebuah konfirmasi dari Johns Hopkins tentang benda kecil yang diklaim sebagai nanobot dan dimasukan menggunakan alat yang ujungnya terdapat kapas dengan narasi sebagai berikut.

"Direktur John hopskin universitas memimpin tim peneliti dan biomediak dalam tes perangkat ini, cara perangkat ini melekat pada saluran intential organisme

Permukaan logam tipis dan tajam berlapis lilin parafin dan sebesar debu berpotensi mengangkut obat dan melepaskan obat itu secara bertahap ke tubuh, ilmuan mempublikasi hasil studi minggu ini pada jurnal sains."

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.

"Nanobot ini menyemprotkan vaksin secara berkala ke otak dalam swab, jika vaksin ubah DNA maka swab potensi ubah DNA otak langsung."

Benarkah swab test Covid-19 menyuntikan vaksin merusak DNA otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com dalam halaman berikut ini.

 


Swab Test Menghancurkan Amigdala untuk Membuat Patuh

 Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim swab test menghancurkan amigdala untuk membuat patuh. klaim tersebut diunggah salah satu pengguna Facebook, pada 29 Oktober 2021.

Unggahan tersebut berupa rangkaian gambar, pertama berupa karikatur menyerupai seorang sedang memasukan benda panjang ke hidung seorang lainnya, berikutnya gambar jaringan tubuh manusia bagian hidung yang sedang dimasukan benda panjang, dan ketiga gambar seorang yang sedang melakukan swab test.

Pada rangkaian foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut:

"In acient Egyot, they bruised teh amygdala ini order to make slaves more submissive and compliant". Jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah "Di Mesir kuno, mereka meremukkan amigdala untuk membuat budak lebih patuh dan patuh.Di Mesir kuno, mereka meremukkan amigdala untuk membuat budak lebih patuh dan patuh."

Kemudian unggakan rangkaian foto tersebut diberi keterangan seperti berikut:

"Dicolok biar nurut.

Means that? Bahan bahan utk menghancurkan kelenjar Pineal itu Uda ada dr jmn Mesir kuno yg prakteek kek gini. Diturunkan turun temurun sampai skrg dipraktekkan lagi.

So, bhn bhn setipe dg lithium & Darpa Hidrogel itu Uda ada dulu.Kl tidak, mrk tidak akan nulis submissive(nurut).

Motto : hancurkan (kelenjar Pineal), gantikan dg Darpa Hidrogel.

Makin dicolok makin besar peluang antena Pineal rusak.

Dikebut nih yaa, Uda ga sabaran mau praktek jombi jombian.. via pipji😩😩👎"

Benarkah klaim swab test menghancurkan amigdala untuk membuat patuh? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.


Swab Test Bisa Membahayakan Otak

 Beredar di media sosial postingan bahaya swab test terhadap otak manusia. Postingan ini sempat muncul beberapa bulan lalu namun hadir lagi dengan narasi yang berbeda.

Salah satu akun yang mempostingnya bernama Sulis Kahfi. Ia mengunggahnya di Facebook pada Rabu (18/11/2020).

Dalam postingannya ia mengunggah tangkapan layar percakapan dan tiga foto lain dengan narasi sebagai berikut. "Bkn. Swab itu biting (lidi, red) yang dimasukkan ke dlm hidung. Itu Bisa Resiko Lapisan Otak Pecah& Tjdi Pendarahan bisa mati. Ada kjdian spt itu di Canada."

Selain itu ia menambahkan narasi: "Uji swab itu kayak gini bosku Ternyata itu alat uji buat hewan yang idungnya panjang. Tebar manfaat baik ya,agar kebaikan balik padamu dan bertemu dengan orang orang baik..."

Lalu benarkah swab test bisa membahayakan otak? Simak hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com di sini.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya