Update Covid-19 per 7 Juli 2022: Positif 6.103.552, Sembuh 5.927.730, Meninggal 156.776

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 6 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (7/7/2022) pada jam yang sama.

oleh Maria Flora diperbarui 07 Jul 2022, 18:08 WIB
Pasien Covid-19 berada di kamar tower RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (7/3/2022). Pemerintah menurunkan status PPKM menjadi level 2 untuk wilayah Jabodetabek dan Surabaya dikarenakan penurunan kasus konfirmasi harian dan juga rawat inap rumah sakit. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kasus positif di Tanah Air terus mengalami kenaikan. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga hari ini, Kamis (7/7/2022) melaporkan ada penambahan pasien positif sebanyak 2.881 orang.

Sehingga total kasus positif virus Corona terhitung sejak Maret 2020 menjadi 6.103.552 orang.

Seiring kenaikan jumlah pasien positif, Satgas Covid-19 juga mengungkap adanya penambahan pasien sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19.   

Kasus sembuh tersebut naik sebanyak 1.877, maka angka kumulatif kasus sembuh dari paparan virus Corona di Indonesia hingga saat ini menyentuh angka 5.927.730 jiwa.  

Sementara itu, kenaikan pasien meninggal dunia akibat terpapar Covid-19 juga terus meningkat. Tercatat jumlah keseluruhan warga yang berpulang hari ini dilaporkan mencapai 156.776 , setelah terjadi penambahan 6 orang.   

Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Rabu, 6 Juli 2022, pukul 12.00 WIB hingga hari ini, Kamis (7/7/2022) pada jam yang sama.

Sementara itu, pemerintah berusaha meningkatkan capaian vaksinasi booster di tengah kasus penularan Covid-19 yang kembali naik. Agar semakin dekat dengan masyarakat, gerai vaksinasi dibuka di pusat keramaian, termasuk bandara.

"Vaksinasi booster akan diberlakukan sebagai syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat. Untuk menunjang hal ini, gerai vaksinasi akan dibuka di pusat keramaian, termasuk bandara," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rabu, 6 Juli kemarin.

Budi mengatakan vaksinasi booster terbukti mampu meningkatkan kadar antibodi. Berdasarkan hasil sero survei Maret, 99%  populasi di Indonesia sudah memiliki antibodi. Populasi sudah memiliki antibodi di level 3.000, 4.000-an. Dia berharap, akhir tahun capaian vaksinasi terus naik.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua


Imbau Masyarakat Tetap Waspada Hadapi Pandemi

Para pekerja yang mengenakan masker berjalan kaki setelah meninggalkan perkantorannya di Jakarta, Rabu (2/2/2022). Sebanyak 5.110 pasien COVID-19 di Indonesia sembuh, membuat total pasien sembuh mencapai 4.148.804 orang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Budi, dalam waktu dekat pemerintah akan kembali melakukan sero survei yang dapat dijadikan dasar pengambilan kebijakan terkait protokol kesehatan dan vaksinasi.

Pemerintah pun terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada menghadapi pandemi. Masyarakat harus tetap menjalankan protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan segera mendapatkan vaksinasi booster untuk menjaga antibodi.

"Pesannya adalah tetap jalankan protokol kesehatan terutama terkait masker dan percepat juga boosternya agar antibodinya kita tetap tinggi," imbuhnya.

Budi meyakini apabila dalam tiga bulan ke depan pandemi Covid-19 dapat dijaga dengan lebih baik, masyarakat akan lebih percaya diri untuk beraktivitas di luar rumah.

Hal tersebut, juga diyakini Budi, akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi nasional.


Perjalanan Kasus Corona di Indonesia

Gambar tak bertanggal menggunakan mikroskop elektron pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. Setelah sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV, virus ini merupakan penyebab dari apa yang disebut penyakit COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Kasus infeksi virus Corona pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China Desember 2009. Dari kasus tersebut, virus bergerak cepat dan menjangkiti ribuan orang, tidak hanya di China tapi juga di luar negara tirai bambu tersebut.

2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia. Pengumuman dilakukan di Veranda Istana Merdeka.

Ada dua suspect yang terinfeksi Corona, keduanya adalah seorang ibu dan anak perempuannya. Mereka dirawat intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi atau RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Kontak tracing dengan pasien Corona pun dilakukan pemerintah untuk mencegah penularan lebih luas. Dari hasil penelurusan, pasien positif Covid-19 terus meningkat.

Sepekan kemudian, kasus kematian akibat Covid-19 pertama kali dilaporkan pada 11 Maret 2020. Pasien merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang termasuk pada kategori imported case virus Corona. Pengumuman disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat

Yurianto mengatakan, pasien positif Covid-19 tersebut adalah perempuan berusia 53 tahun. Pasien tersebut masuk rumah sakit dalam keadaan sakit berat dan ada faktor penyakit mendahului di antaranya diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun yang sudah cukup lama diderita.

Jumat 13 Maret 2020, Yurianto menyatakan pasien nomor 01 dan 03 sembuh dari Covid-19. Mereka sudah dibolehkan pulang dan meninggalkan ruang isolasi.

"Kalau masyarakat masih cuek protokol kesehatan dan cuek vaksin booster maka kemungkinan kasus akan terus melonjak. Ojo kesusu (jangan tergesa-gesa) lepas masker," tutur Moeldoko.

Sebagai informasi, data Kementerian Kesehatan per 27 Juni 2022 menunjukkan, positivity rate Indonesia masih di bawah standar WHO, yakni 2,7 persen.

Sementara untuk jumlah kasus COVID-19, terjadi penambahan sebanyak 1.445 kasus. DKI Jakarta menjadi provinsi yang melaporkan penambahan kasus terbanyak, yakni 838 kasus. Dari jumlah tersebut, 791 merupakan transmisi lokal dan 47 lainnya Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Kenaikan positivity rate dan kasus COVID19 diakibatkan varian baru yang sudah masuk ke Indonesia. Yakni, Omicron BA.4 dan BA.5.

Infografis Bedanya Vaksin Primer dengan Booster Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya