Syarat Vaksin Booster Tak Bakal Turunkan Trafik Penerbangan

Kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster sudah cenderung tinggi.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 07 Jul 2022, 17:30 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) pada seorang perempuan di RPTRA Rusun Benhil, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Selain itu, vaksin booster juga jadi syarat bagi masyarakat yang ingin melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin optimistis, syarat wajib vaksin Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster yang rencananya bakal diberlakukan untuk transportasi semisal pesawat, tidak akan banyak mempengaruhi trafik penerbangan.

"Enggak masalah, karena sekarang kan sebagian besar udah booster," kata Awaluddin di kawasan Sarinah, Jakarta, Kamis (7/7/2022).

Menurut dia, kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksin booster sudah cenderung tinggi. Kebijakan teranyar yang dikeluarkan pemerintah dinilai bakal semakin menggencarkan penyalurannya.

"Kalau sekarang bagi yang belum bisa dipastikan di bandara. Jadi mereka bisa dapat clearance vaksin, di luar itu sistem kan, tambah fasilitas aja," ungkap dia.

"Saya yakin itu tidak mengurangi minat orang untuk terbang, karena rata-rata sudah vaksin booster," ujar Awaluddin.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, pemerintah dalam waktu dekat akan memberlakukan vaksin booster menjadi syarat perjalanan dan kegiatan masyarakat terbaru.

"Pemerintah akan menerapkan kebijakan insentif dan disinsentif dengan kembali mengubah dan memberlakukan persyaratan vaksinasi booster sebagai syarat mobilitas masyarakat ke area publik," terang Luhut.

Keputusan untuk menerapkan vaksin booster menjadi syarat perjalanan dilatarbelakangi oleh capaian vaksinasi yang sampai saat ini masih terlampau rendah.

Berdasarkan data PeduliLindungi, dari rata-rata orang masuk mal per hari sebesar 1,9 juta orang, hanya 24,6 persen yang sudah vaksin booster. Padahal di tengah kenaikan kasus, vaksin booster dapat membantu meningkatkan antibodi masyarakat.

"Untuk mendorong vaksinasi booster, syarat perjalanan dan masuk tempat umum seperti mal dan perkantoran akan diubah jadi vaksinasi booster," tegas Luhut.

"Sentra vaksinasi di berbagai tempat, seperti bandara, stasiun kereta, terminal dan pusat perbelanjaan juga akan diaktifkan untuk memudahkan masyarakat mengakses vaksinasi," imbuhnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Menko Airlangga Wajibkan Vaksin Booster untuk Seluruh Karyawan Bank

Petugas menyiapkkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) untuk warga di RPTRA Rusun Benhil, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Presiden Joko Widodo resmi menetapkan vaksinasi dosis ketiga atau vaksin booster jadi syarat untuk kegiatan masyarakat yang melibatkan masyarakat banyak. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, terus menekankan pentingnya mendapatkan vaksin dosis ketiga, atau vaksin booster dalam menghadapi situasi pandemi Covid-19 terbaru.

Pemerintah disebutnya ingin tetap menjaga masyarakat dari penyebaran sub varian omicron BA.4 dan BA.5. Tak terkecuali untuk pekerja yang berada di garda terdepan dalam melayani masyarakat, seperti karyawan bank.

"Ini di depan para direktur bank, booster diwajibkan saja untuk seluruh karyawan. Sehingga ini bisa dimanfaatkan, kita punya banyak vaksin," kata Menko Airlangga dalam sesi tatap muka dengan direktur utama di sektor jasa keuangan, Kamis (7/7/2022).

Menko Airlangga meneruskan, Indonesia saat ini memang sedang menjalankan proses pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

Situasi itu telah mendorong permintaan yang cepat. Sehingga demand terhadap barang dan jasa melonjak di berbagai negara.

Namun dalam perkembangannya, ia menambahkan, terjadi disrupsi baru post Covid-19, dimana dunia menghadapi situasi yang sering disebut the perfect storm.

"Covid-19 belum berakhir, dimana di Amerika masih di atas 100 ribu. Di Eropa beberapa negara seperti Inggris, Perancis masih 90 ribu. Di Singapura kemarin sudah lebih dari 8.000, di Indonesia sekitar 1.800," tuturnya.

Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya