Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara menargetkan transaksi tabungan bisnis mencapai Rp 7 Triliun di 2022 ini. Ini seiring dengan semakin tumbuhnya jumlah nasabah BTN.
Direktur Distribution & Funding Bank BTN, Jasmin bank berkode saham BBTN ini menggarap Tabungan BTN Bisnis sejak akhir Maret 2022. Dari situ mencatatkan Number of Account (NOA) atau jumlah tabungan mencapai 15.000 rekening.
Advertisement
Sementara Value of Account atau VOA sekitar Rp 1,5 triliun. Adapun komposisi pemegang Tabungan BTN Bisnis mayoritas atau sekitar 90 persen adalah individu sementara sisanya adalah lembaga.
“Seiring dengan peningkatan jumlah nasabah, tahun 2022 kami perkirakan volume transaksi Tabungan BTN Bisnis mencapai Rp 5 hingga 7 triliun,” kata Jasmin mengutip keterangan resmi, Kamis (7/7/2022).
Dengan Tabungan BTN Bisnis, Jasmin berharap Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank BTN semakin besar terutama porsi Current Account & Saving Account (CASA). Per Mei 2022, DPK tumbuh positif sebesar 7,57 persen (YoY) dimana secara Rasio CASA tumbuh 2,83 persen (YoY) dari 41,24 persen (Mei 2021) menjadi 44,08 persen (Mei 2022).
Jasmin mengatakan Tabungan BTN Bisnis dapat menunjang aliran transaksi diantara para pedagang dari supplier. Kemudian menyasar juga pengolah bahan baku maupun penjual di rantai bisnis industri.
“Bank BTN terus berupaya melakukan pendekatan dengan pengusaha yang berbisnis produk buatan lokal/dalam negeri sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” katanya.
Apalagi, menurut Jasmin, pertumbuhan bisnis produk lokal makin diminati dengan kualitas dan produk yang inovatif.
“Pertumbuhan bisnis yang pesat perlu didukung layanan perbankan yang mumpuni dan mendukung transaksi,” katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kemudahan Transaksi
BTN juga diakui makin gencar memasarkan Tabungan BTN Bisnis. Ini menyasar pebisnis dari berbagai segmen dan sektor usaha baik yang berada di industri hulu maupun hilir.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu menjelaskan Tabungan BTN Bisnis merupakan inisiatif strategis Bank BTN untuk peningkatan Dana Pihak Ketiga ritel. Langkah ini melalui pengembangan Current Account and Saving Account berbasis transaksional.
“Tabungan BTN Bisnis yang memberikan kemudahan transaksi kepada segmen pebisnis seperti SME, perdagangan, property dan lain-lain, baik secara individu maupun secara institusi, ” kata Nixon.
Sementara itu, terkait pertumbuhan bisnis, Jasmin mengatakan itu jadi latar belakang Bank BTN menjadikan Alan Budikusuma dan Susi Susanti mantan atlet bulutangkis nasional yang kini menjadi pebisnis produk olahraga menjadi model iklan Bank BTN.
"Alan dan Susi mereprestentasikan pengusaha yang sukses dengan produk lokal yang inovatif dan mampu bersaing dengan produk internasional," kata Jasmin.
Advertisement
Dukungan Fitur
Pada kesempatan yang sama, Tabungan BTN Bisnis mengandalkan sejumlah fitur menarik untuk mendukung transaksi bisnis para pengusaha. Diantaranya besaran limit transaksi misalnya nilai transfer antar rekening BTN maupun Bank lain lebih besar Selain itu Tabungan BTN bisnis masih menerapkan bebas biaya transfer dan administrasi.
“Yang juga istimewa dari Tabungan BTN Bisnis adalah rincian informasi terkait transaksi bisnis yang detail misalnya mencantumkan identitas pengirim dana dan informasi metode transaksi yang masuk, apakah dengan Qris atau EDC dan sebagainya,” tukasnya.
Sebagai informasi, Bank BTN juga menawarkan solusi finansial lain seperti pinjaman Kredit Usaha Rakyat atau KUR dengan nilai pinjaman hingga Rp 500 juta bagi para pebisnis yang membuka Tabungan BTN Bisnis.
Tabungan BTN Bisnis ditargetkan dapat menyentuh kisaran Rp 4-7 triliun dan jumlah NOA dapat mencapai sekitar 40.000 rekening. Tabungan BTN Bisnis akan menjadi salah satu andalan Bank BTN dalam mengejar target pertumbuhan DPK tahun ini yang dipatok tumbuh 9-11 persen.
Dapat PMN
Rapat Kerja Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) akhirnya menyetujui usulan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2023 dan inisiatif tambahan modal sejumlah perusahaan pelat merah melalui aksi korporasi rights issue tahun 2022.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BTN termasuk salah satu BUMN yang mengantongi restu PMN tahun anggaran 2022 dengan nilai tambahan modal mencapai Rp2,98 triliun.
"BUMN selalu berada di garda terdepan dalam menjalankan agenda pembangunan nasional yang dicanangkan pemerintah. Kami mendukung dan menyetujui seluruh usulan PMN yang diajukan Kementerian BUMN," kata Evita Nursyanti dari Fraksi PDIP, Senin (4/7/2022).
Selain PDIP, seluruh fraksi juga menyatakan dukungan atas usulan pemerintah, meski dengan beberapa catatan untuk beberapa BUMN penerima PMN.
Antara lain catatan untuk Krakatau Steel, Garuda Indonesia, dan Kereta Api. Setelah mengantongi restu dari Komisi VI, langkah selanjutnya adalah menunggu lampu hijau dari Kementerian Keuangan.
Mengacu ke pagu PMN yang diterima BTN senilai Rp2,98 triliun, maka nilai penerbitan saham baru atau rights issue diperkirakan mencapai Rp4,6 triliun. Jumlah tersebut untuk mempertahankan porsi kepemilikan pemerintah di BTN sebesar 60 persen. Sisanya berasal dari investor publik dengan proporsi 40 persen.
Advertisement