Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memproyeksikan proyek jalur dwi ganda atau double-double track Manggarai-Cikarang bisa terselesaikan tahun ini.
Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan, jalur ganda kereta api ini sudah tersambung dari Stasiun Jatinegara sampai Stasiun Cakung pada 2019 lalu.
Advertisement
"Agustus insya Allah sudah dioperasikan, karena double-double track kita baru sampai Cakung. Cakung-Bekasi Agustus pastinya kita mulai," kata Zulkifri dalam sesi ngobrol santai di Kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (7/7/2022).
Selain double-double track, pembangunan dan renovasi 14 stasiun jalur Manggarai-Cikarang juga dilakukan. Zulfikri mengatakan, saat ini penyelesaiannya tinggal menyisakan Stasiun Tambun, yang rencana rampung tahun ini.
"Jadi selesai itu Manggarai sampai Cikarang. Jadi ada stasiun-stasiun besar yang dibangun di sini. Mulai dari Manggarai, Jatinegara sudah dioperasikan, ada Bekasi nanti yang Agustus kita operasikan. Ada juga Cikarang," bebernya.
Stasiun besar itu disebutnya dirapikan dalam rangka membantu beban di stasiun yang melayani rute kereta jarak jauh, yakni di Manggarai atau Gambir, atau Senen.
"Yang masih berproses sekarang adalah stasiun sentral Manggarai. Harapan kita, semua stasiun double-double track dari Manggarai sampai Cikarang sudah selesai tahun 2022 ini," tuturnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Stasiun Manggarai Jadi Hub 7 Persimpangan Jalur Kereta
Pembangunan fisik dalam rangka pembenahan Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral sudah mencapai 60,125 persen. Pembangunan fisik Stasiun Manggarai ini ditargetkan bisa sepesai pada 2023.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan, Stasiun Manggarai dipilih menjadi lokasi pengembangan stasiun sentral mengingat posisinya yang sangat strategis dan perannya yang sangat vital dalam menunjang layanan kereta api di ibu kota.
"Saat ini, Stasiun Manggarai sudah mengemban peran menjadi stasiun hub untuk tujuh persimpangan jalur kereta api yang terdiri dari jalur kereta api yang mengarah ke Jatinegara, arah ke Jakarta Kota, arah ke Tanah Abang, arah ke Bogor, arah ke depo KRL Bukit Duri, arah ke Pusat Gudang Persediaan, serta mengarah ke Balai Yasa Manggarai," ucap Zulfikri Kamis (9/6/2022).
Guna mengakomodasi tingginya lalu lintas kereta api dan mengurai bottleneck yang sering terjadi, Stasiun Manggarai kemudian dikembangkan oleh DJKA untuk menjadi stasiun sentral yang akan memiliki 18 jalur aktif saat pengoperasian penuh nanti. Keseluruhan jalur tersebut akan melayani kereta api (KA) jarak jauh, KRL Jabodetabek, serta KA Bandara sehingga memudahkan masyarakat untuk berganti layanan kereta api dalam satu gedung stasiun.
Selain itu, Stasiun Manggarai juga dipersiapkan untuk dapat diintegrasikan dengan moda transportasi lain seperti LRT, Transjakarta, dan transportasi umum lainnya. "Pengembangan integrasi dan interkoneksi antarmoda ini dilakukan sebagai upaya untuk mengakomodasi pergerakan 1,2 juta penumpang yang diperkirakan akan dilayani oleh Stasiun Manggarai," ucap Zulfikri.
Advertisement
Berkaca Kesuksesan Thailand dan Malaysia
Nantinya kawasan di sekitar Stasiun Manggarai juga akan ditata dan dikembangkan oleh DJKA bekerjasama dengan stakeholder terkait dan Pemerintah Daerah untuk menjadi kawasan bisnis terpadu sekaligus menata arus lalu lintas menuju stasiun.
Setelah selesai dibangun nanti, kehadiran Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral pertama di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pelayanan jasa angkutan penumpang KRL Jabodetabek dan KA jarak jauh dari dan ke Provinsi DKI Jakarta. Hal ini mengacu kepada negara-negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang sudah terlebih dahulu memiliki stasiun sentral untuk menata pergerakan kereta api di negaranya.
"Melalui pengoperasian Stasiun Sentral Bang Sue di Thailand dan Stasiun KL Sentral di Malaysia, kedua negara tersebut berhasil mewujudkan moda transportasi kereta api yang terintegrasi dan memudahkan pergerakan penumpang," ujarnya.
Berkaca pada kesuksesan Thailand dan Malaysia tersebut, stasiun sentral sejatinya memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang antar kabupaten, antar kota maupun antar provinsi di suatu kawasan.
Dampak positif yang diharapkan dari kelancaran mobilitas ini adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat sekitar daerah pembangunan, serta memacu dan memperlancar roda perekonomian masyarakat.
Manggarai Jadi Stasiun Sentral, Jakarta Sejajar dengan Kota Metropolitan Dunia
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyebut seluruh kota metropolitan dunia telah memiliki stasiun sentral. Ini menyusul pengembangan Stasiun Manggarai menjadi pusat integrasi kereta api pertama di Indonesia.
Djoko menilai, dengan dicapainya target itu, berarti stasiun perlu memiliki fasilitas yang megah. Serta telah menerapkan sistem terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
"Stasiun Manggarai nantinya memiliki 18 sepur, sementara sekarang baru 10 sepur. Antara Cikarang – Manggarai sudah mulai dipisahkan jalur kereta jarak jauh atau antar kota dan kereta perkotaan (komuter) dengan double-double track yang sedang berproses diselesaikan pembangunannya," kata dia dalam keterangannya, ditulis Senin (6/6/2022).
"Setiap kota metropolitan dunia sudah memiliki stasiun sentral dengan fasilitas yang megah. Jakarta sebagai ibukota negara baru memiliki Stasiun Gambir yang dianggap megah," tambahnya.
Dengan demikian, Stasiun Manggarai nantinya akan mengambil alih fungsi pemberhentian dan pemberangkatan kereta jarak jauh antar provinsi. Stasiun Gambir akan dipensiunkan dari perannya sebagai stasiun kereta utama di Ibu Kota.
Stasiun Gambir akan dikembalikan fungsinya sebagai stasiun yang melayani kereta komuter. Stasiun Manggarai akan melayani tidak hanya kereta jarak jauh, melainkan untuk kereta perkotaan (komuter) dan kereta bandara.
Advertisement