Liputan6.com, Tokyo - Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dikabarkan meninggal usai ditembak dari belakang ketika memberikan pidato kampanye di Nara. Ia berusia 67 tahun.
Shinzo Abe dua kali menjadi perdana menteri Jepang. Jabatan pertamanya sangat singkat, yakni 2006-2007. Selanjutnya, ia menjadi perdana menteri dari 2012 hingga 2020.
Dua tahun setelah PM Abe kembali berkuasa, Joko Widodo juga terpilih menjadi presiden Indonesia. Persahabatan kedua pemimpin pun terjadi.
Baca Juga
Advertisement
Pada 2017, Shinzo Abe juga sempat bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor. Keduanya tampak sangat akrab ketika bercengkerama dalam veranda talk. Fokus pembicaraan keduanya adalah hubungan bisnis antara kedua negara.
Dua tahun sebelumnya, Presiden Jokowi juga datang ke kantor perdana menteri Jepang (Kantei) di Tokyo. Namun, sebetulnya Presiden Jokowi dan PM Shinzo Abe sudah pernah bertemu pada 2014 di Beijing pada KTT APEC.
Kedua pemimpin sempat bertemu lagi secara singkat di G20 Osaka pada 2019. Setahun kemudian, Shinzo Abe memutuskan mundur dari kursi perdana menteri karena masalah kesehatan.
"PM Abe adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang saya temui ketika saya menjabat sebagai Presiden Indonesia pada 2014," kata Jokowi dalam bahasa Inggris, dikutip dari akun Twitternya pada 2020.
Shinzo Abe kemudian digantikan oleh Yoshihide Suga.
Selama menjabat, Shinzo Abe juga menyaksikan pergantian kaisar dari Akihito menjadi Naruhito. Terakhir kali ada perdana menteri Jepang yang menjabat di dua era kaisar adalah PM Noboru Takeshita, ia memerintah di masa Kaisar Hirohito dan Akihito pada 1987-1989.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Shinzo Abe Meninggal, Warga Jepang Berduka
Warga Jepang berduka atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Jumat (8/7) saat menyampaikan kampanye politik di Nara.
"Ini adalah berita yang ditakuti orang-orang di sini di Jepang selama enam jam," tulis Jurnalis BBC di Jepang Yuko Kato.
"Ini adalah hasil terburuk yang mungkin terjadi," katanya, demikian dikutip dari laman BBC, Jumat (8/7/2022).
Kini, adalah sentimen di mana-mana, soal penggunaan senjata api.
"Apa pun yang dipikirkan orang tentang Abe, Jepang kini bersatu dalam kesedihan, kemarahan, dan keterkejutan," kata Kato.
Abe meninggal di rumah sakit. Hal ini dikonfirmasi oleh pejabat partai Shinzo Abe saat sedang menerima perawatan medis, dekat dengan serangan di Nara, kata seorang pejabat senior Partai Demokrat Liberal, lapor lembaga penyiaran publik NHK.
Jepang, negara berpenduduk 127 juta orang dan kematian senjata tahunan jarang berjumlah lebih dari 10, adalah salah satu negara tersebut.
"Sejak senjata masuk ke negara itu, Jepang selalu memiliki undang-undang senjata yang ketat," Iain Overton, direktur eksekutif Action on Armed Violence, sebuah kelompok advokasi Inggris, mengatakan kepada BBC.
"Mereka adalah negara pertama yang memberlakukan undang-undang senjata di seluruh dunia, dan saya pikir itu meletakkan dasar yang mengatakan bahwa senjata benar-benar tidak berperan dalam masyarakat sipil."
Namun kemudian, insiden penembakan justru menimpa mantan PM Shinzo Abe hingga menyebabkan ia tak sadarkan diri.
Insiden kekerasan senjata jarang terjadi di Jepang, di mana senjata api dilarang.
Advertisement
Motif Pelaku
Pelaku penembakan telah diidentifikasi sebagai Tetsuya Yamagami, seorang pria berusia 41 tahun. Dia segera ditahan setelah penembakan karena percobaan pembunuhan. Demikian seperti dikutip dari laman NHK, Jumat (8/7).
Polisi telah menyita pistol di lokasi yang tampaknya dipegang tersangka. Senjata itu dikatakan merupakan rakitan sendiri.
Menurut Fuji TV, penembak Shinzo Abe adalah mantan personel Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Dia telah bertugas hingga 2005. Namun, pejabat belum membuat pengumuman resmi.
Ketika insiden tersebut terjadi, Abe sedang memberikan pidato untuk kampanye pemilihan kandidat Partai Demokrat Liberal yang kemudian ditembak dari jarak dekat.
Meskipun ada banyak spekulasi yang beredar, para pejabat tidak dapat menentukan apa yang menyebabkan insiden ini.
Menurut NHK, pria bersenjata itu mengatakan kepada penyelidik bahwa dia tidak puas dengan pemerintahan selama mantan perdana menteri dan berniat membunuhnya.
Dua Tembakan
Dua wanita yang menyaksikan kejadian tersebut mengatakan kepada NHK bahwa pria tersebut mendekati Abe dari belakang saat dia menyampaikan pidatonya. Suara tembakan pertama terdengar, dan tampaknya tidak ada yang terluka, kata para saksi mata. Ketika tembakan kedua ditembakkan, Abe jatuh ke tanah dan orang-orang bergegas untuk menyelamatkannya.
Dalam penampakan Shinzo Abe usai ditembak tersebut, terlihat kemeja yang dikenakannya ada noda darah di bagian dada. Lalu sejumlah orang tengah menekan luka Abe dan seperti tengah memberi bantuan pernapasan CPR.
Mantan PM Jepang berusia 67 tahun itu terlihat dalam foto sudah pingsan, tak sadarkan diri.
Foto lain yang beredar dari lokasi kejadian di media sosial, menunjukkan bahwa Shinzo Abe kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Sebelumnya, saksi mata juga menyebut Abe terlihat berdarah, serta ada dua suara tembakan. Abe saat itu sedang pidato untuk seorang kandidat partainya.
Lokasi berada di dekat stasiun Yamatosaidaiji, Nara.
Advertisement