Gandeng Microsoft Indonesia, G20 Empower Tingkatkan Partisipasi Perempuan di Ekonomi Digital

Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Microsoft Indonesia

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Jul 2022, 17:00 WIB
Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Microsoft Indonesia (dok: Pramita)

Liputan6.com, Jakarta Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Microsoft Indonesia, untuk pelaksanaan program Code: Without Barriers.

Program ini menyediakan platform yang memungkinkan talenta perempuan untuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital inklusif melalui partisipasi dan inovasi di bidang teknologi. Serangkaian aktivitas seperti pelatihan keterampilan, pemberian sertifikasi, dan pembukaan kesempatan kerja bagi perempuan akan dilakukan sebagai bagian dari program ini.

Adapun penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Chair G20 EMPOWER Indonesia Yessie D. Yosetya dan Co-Chair G20 EMPOWER Indonesia, Rinawati Prihatiningsih, serta Krishna Worotikan, selaku Chief Financial Officer Microsoft Indonesia disaksikan oleh Raden Edi Prio Pambudi, Co-Sherpa G20 Indonesia, dan Nina Wirahadikusumah, Business Strategy Director, Microsoft Indonesia.

Kerja sama melalui program Code, Without Barriers ini akan berfokus pada empat hal. Pertama, mendorong kesadaran, advokasi, mempengaruhi perubahan dan mewujudkan kepemimpinan perempuan melalui ide dan pemikirannya tanpa memandang kemampuan dalam teknologi. Kedua, menyediakan akses ke peluang dalam teknologi melalui keterampilan digital dan komunitas yang terhubung.

"Ketiga, menciptakan ekosistem dan komunitas perempuan yang kuat dalam kecerdasan buatan dan teknologi untuk mempercepat transformasi serta inovasi digital nasional. Keempat, meningkatkan kemampuan kerja, yang meliputi job shadowing atau pelatihan kerja dengan mentor yang lebih berpengalaman, magang, bimbingan, menciptakan peluang kerja, dan perekrutan yang beragam," tutur Rinawati Prihatiningsih menjabat juga sebagai Chief Operating Officer (COO), Jumat (8/7/2022).

Hingga akhirnya ke depan, G20 EMPOWER mendorong semakin banyak perempuan yang menguasai teknologi digital. Sehingga mereka memiliki akses yang kuat untuk meraih manfaat dari terus berkembangnya digitalisasi serta ekonomi digital di seluruh dunia.

"Apalagi, diprediksi, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital hingga sebesar Rp 1.700 triliun pada 2025 nanti. Jangan sampai perempuan tertinggal, ” lanjut Rina.

 


Baru 22 Persen

Ilustrasi Belanja Online. (Credit: Shutterstock/CrispyPork)

Secara khusus di Indonesia, angka tersebut berada di 22 persen. Hal ini menunjukkan masih besarnya peluang yang perlu dan dapat dibuka bagi perempuan untuk semakin berkontribusi terhadap industri teknologi.

Program Code; Without Barriers pertama kali diluncurkan oleh Microsoft di Asia Pasifik pada September 2021. Sedikitnya 13 perusahaan dan 21 komunitas developer di Asia Pasifik telah menjadi mitra program ini.

"Dengan kerjasama ini, diharapkan pemberdayaan perempuan yang membuka akses kerja, dan pengembangan karir tidak saja untuk para tenaga kerja dari perusahaan para advocates yang tergabung di G20 EMPOWER, namun dapat melibatkan stake holders yang lebih luas," katanya.

 


Disambut Baik

Logo G20. (Dokumentasi Kemlu RI)

Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Raden Edi Prio Pambudi, menyambut baik langkah kongkrit dari G20 EMPOWER dalam mendorong aksi partisipasi perempuan dalam industri teknologi.

"Bukan hanya itu, perempuan juga bisa meningkatkan keterampilannya dalam keberagaman di perusahaan, guna memberdayakan ekonomi digital secara inklusif, sesuai tema besar G20 Presidensi Indonesia 2022, 'Recover Together, Recover Stronger'," ungkapnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya