Profil Eva Riyanti Hutapea, Mantan Bos Indofood yang Meninggal Dunia

Mantan CEO Indofood Eva Riyanti Hutapea tutup usia pada Jumat, 8 Juli 2022.

oleh Tira SantiaPipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Jul 2022, 17:41 WIB
Ilustrasi duka cita. Mantan CEO Indofood Sukses Makmur Eva Riyanti Hutapea meninggal dunia, Jumat, 8 Juli 2022.

Liputan6.com, Jakarta - - Mantan Direktur Utama Indofood Sukses Makmur dan Ekonom Eva Riyanti Hutapea tutup usia pada Jumat, 8 Juli 2022.

Eva Riyanti Hutapea meninggal dunia pada pukul 14.44 di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Kabar itu dari pesan singkat yang beredar. Saat dikonfirmasi, Direktur Eksekutif Aptindo, Ratna Sari Loppies membenarkan hal itu.

"Benar (Eva Riyanti Hutapea meninggal dunia-red),” ujar dia mengutip Kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (8/7/2022).

Mengutip Merdeka.com, perempuan kelahiran Desember 1952 ini meraih gelar sarjana ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia terkenal saat ditunjuk menjadi CEO Indofood Sukses Makmur (ISM). Sebelum menjadi CEO, Ia seorang internal auditor di sebuah perusahaan.

Sepak terjang Eva makin terkenal ketika menyelamatkan ISM dari  jurang kebangkrutan. Pada akhir 1997, kerugian ISM diprediksi sekitar Rp 1,2 triliun. Hal itu diperkirakan karena dampak krisis moneter yang melanda Indonesia saat itu.

Ketika itu, daya beli masyarakat turun dan beban perseroan melonjak. Hal ini  seiring krisis yang terjadi. Produk andalan Indofood Sukses Makmur yaitu Indomie alami penurunan penjualan. Selain penjualan merosot, utang perusahaan juga meningkat.

 


Gerak Cepat Eva Perbaiki Kondisi

Saat diangkat menjadi CEO, Eva pun bergerak cepat melakukan efisiensi, menyesuaikan harga produk hingga cari terobosan untuk memasarkan dengan cara baru.

Ia tak canggung terjun langsung ke titik-titik yang diharapkan dapat angkat kembali nama produknya. Pusat penyaluran makanan dan pesantren adalah salah satu objek Eva untuk dapat distribusikan makanan dan susu saat sebagian besar masyarakat Indonesia dilanda krisis pangan.

Kerja keras Eva membuahkan hasil. ISM meraih keuntungan Rp 150 miliar pada 1998. Kemudian melonjak menjadi Rp 1,3 triliun setahun berikutnya. Ia pun mendapatkan penghargaan sebagai CEO terbaik di Indonesia oleh Asia Market Intelligence.

Mengutip laman Wikipedia, ia mengundurukan diri menjadi CEO ISM pada 15 Desember 2003.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya