Chemstar Indonesia Bidik Ekspansi ke Industri Kosmetik

Corporate Secretary ChemStar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid mengatakan, ekspansi vertikal akan keluar dari industri selain tekstil.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 08 Jul 2022, 18:57 WIB
Paparan publik PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM), Jumat, 8 Juli 2022. (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) akan ekspansi pada 2022 melalui dua strategi, yakni strategi ekspansi vertikal dan horizontal.

Corporate Secretary ChemStar Indonesia, Wenty Akbar Rasjid mengatakan, ekspansi vertikal akan keluar dari industri selain tekstil.

"Kami akan keluar dari industri tekstil dan kami akan masuk ke industri kosmetik dan FnB," kata Wenty dalam paparan publik ChemStar Indonesia, Jumat (8/7/2022).

Ekspansi tersebut akan direalisasikan pada 2022 dengan mengajak kerja sama sejumlah perusahaan. Namun, ia belum dapat menyebutkan namanya. "Ekspansi ini realisasinya di tahun ini,” kata dia.

Wenty juga menjelaskan, sejauh ini sudah ada shortlist principal yang akan diajak kerja sama oleh ChemStar Indonesia.

"Setidaknya ada beberapa perusahaan kosmetik, dua atau tiga," ujar dia.

Sementara itu, Direktur Utama ChemStar Indonesia Kwee Sutrimo menegaskan, salah satu partner berasal dari luar negeri.

"Salah satu partner kami, principal kami yang ada di luar negeri, yang selama ini menyuplai kami, mereka pemain untuk chemical kosmetik,” ujar Kwee.

Bahkan, Kwee mengaku sudah ada pembicaraan dengan salah satu principal tersebut untuk memasarkan produk tersebut untuk perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia.

"Kami ada pembicaraan dengan mereka, bagaimana kami memasarkan produk mereka untuk perusahaan kosmetik di Indonesia,” ungkapnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Saham CHEM Melonjak pada Sesi I

Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Listing perdana PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) dibuka menguat dan bertahan di zona hijau pada pembukaan perdagangan sesi pertama di Bursa Efek Indonesia pada Jumat, 8 Juli 2022.

Pada Jumat, 8 Juli 2022, menjadi hari pertama saham PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM), setelah 6 Juli 2022, perseroan menutup masa penawaran umum dengan menerima permintaan atau oversubscribe hingga 46,6 kali dari porsi pooling.

Direktur Utama ChemStar Indonesia Kwee Sutrimo mengatakan, saat ini secara harga CHEM dapat dibilang masih undervalue, jika dibandingkan dengan PER industri sejenis.

"CHEM adalah emiten termurah keempat di sektornya setelah FPNI, ESSA dan BMSR. Hal ini masih ditambah dengan posisi CHEM yang menjadi saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) sesuai dengan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. Kep-44/D.04/2022 tanggal 30 Juni 2022," kata Kwee dalam keterangan resminya, Jumat (8/7/2022).

Senada dengan Kwee Sutrimo, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia, Arief Machrus mengatakan, harga CHEM saat ini meskipun sudah mengalami penguatan di sesi pertama hari ini. Arief mengungkapkan, bahwa masih terdapat gap up yang lebar bagi saham CHEM untuk tinggi.

Menurut Arief, target price CHEM berada di harga Rp 300 per lembar saham, dengan P/E sebesar 19,6 kali dan PBV sebesar 2 kali.

"Valuasi harga saham CHEM yang diperkirakan akan semakin moncer, yang akan ditopang dari bisnis CHEM yang bergerak di industri Basic Chemicals,” ungkap Arief.

Hal ini masih didukung dengan strategi B2B perseroan yang memiliki recurring income yang terdiversifikasi purchase order yang dapat meningkatkan cost efficiency.

Di sisi lain, dari kondisi eksternal terdapat permintaan tinggi produk textile auxiliaries. Pada produk auxiliaries, CHEM berada pada posisi strategis di mana Textile Auxiliaries baru memenuhi 3 persen dari permintaan pasar Indonesia.

 

 


Selanjutnya

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dengan utilisasi pabrik CHEM yang baru sebesar 50 persen kapasitas produksi produk powder dan liquid dapat ditingkatkan masing-masing sebesar 1.170 ton per bulan dan Rp19.500 ton per bulan.

Adapun angka penjualan 2022 diprediksi dapat tumbuh 14 persen menjadi senilai lebih dari Rp 100 miliar pada 2022. Perkiraan ini tidak lepas dari karena kondisi permintaan yang tinggi dari akibat supply-chain shock atau (tidak terpenuhinya permintaan industri tekstil domestik seiring dengan krisis energi dan tingginya tarif logistik).

Saat ini, kapitalisasi pasar CHEM sebesar Rp 255 miliar, dengan besaran free float saham sebesar 29,4 persen.

Dalam proyeksi perseroan pada 2022, penjualan diharapkan dapat meningkat menjadi Rp 102,2 miliar dengan ROE yang semakin meningkat sebesar 43 persen, dan ROA sebesar 19,9 persen.

Sementara itu, dalam ringkasan perdagangan sesi I, CHEM diperdagangkan dengan volume sebesar 5,1 juta lot saham dengan nilai sebesar Rp 83,4 miliar. Perseroan menorehkan rata-rata harga perdagangan di kisaran Rp163 per lembar saham dengan rata-rata kenaikan sebesar 8,7 persen.


Alami Kelebihan Permintaan saat IPO

Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT ChemStar Indonesia Tbk (CHEM) resmi tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Kini, saham CHEM bisa diperdagangkan seiring pencatatan saham atau listing pada Jumat, 8 Juli 2022.

Dalam masa penawaran umum Chemstar Indonesia ditetapkan dengan harga IPO Rp 150 per lembar saham. Saham CHEM menerima kelebihan permintaan atau oversubscribe hingga 46,6 kali dari porsi pooling.

Direktur Utama PT ChemStar Indonesia Tbk, Kwee Sutrimo mengatakan, secara harga CHEM dapat dibilang masih undervalue, jika dibandingkan dengan PER industri sejenis.

Dia menuturkan, Chemstar adalah emiten termurah keempat di sektornya setelah FPNI, ESSA dan BMSR. Hal ini masih ditambah dengan posisi CHEM yang menjadi saham yang masuk ke dalam Daftar Efek Syariah (DES) sesuai dengan penetapan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

“Prospek kinerja CHEM ke depan akan semakin baik, ditopang dari proyeksi dari Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), yang mengungkapkan bahwa industri tekstil diperkirakan dapat tumbuh di atas 10 persen pada 2022,” kata Kwee dalam keterangan resminya, Jumat (8/7/2022)

Adapun penguat laju kinerja CHEM lainnya juga akan ditopang melalui rencana diversifikasi produk CHEM dan melakukan sustainable operation.

"Prospek yang cerah ke depan, ditambah tekad CHEM menjadi produsen bahan kimia industri tekstil yang ramah lingkungan. Di mana CHEM telah bergabung sebagai partisipan yang mendukung KADIN di dalam Net Zero Hub (NZH),” ujar dia.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya