Adi Sarana Armada Kantongi Pinjaman Rp 450 Miliar dari BTPN

PT Adi Sarana Armada Tbk menandatangani perjanjian kredit dengan BTPN atas fasilitas kredit term loan sebesar Rp 450 miliar.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jul 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) meraih kredit senilai Rp 450 miliar dari PT Bank BTPN Tbk pada 6 Juli 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/7/2022), PT Adi Sarana Armada Tbk menandatangani perjanjian kredit dengan BTPN atas fasilitas kredit term loan sebesar Rp 450 miliar. Pinjaman itu digunakan untuk pembiayaan pembelian unit kendaraan baru dan pembiayaan kembali kendaraan bekas.

Sekretaris Perusahaan PT Adi Sarana Armada Tbk, Jerry Fandy Tunjungan menuturkan, ada fasilitas kredit ini berdampak pembelian unit kendaraan untuk disewakan kepada pelanggan perseroan. Selain itu, pendapatan perseroan juga meningkat sehingga kegiatan usaha berkembang.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 8 Juli 2022, saham ASSA melambung 6,19 persen ke posisi Rp 1.630 per saham. Saham ASSA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 1.550 per saham.

Saham ASSA berada di level tertinggi Rp 1.640 dan terendah Rp 1.540 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.502 kali dan volume perdagangan 136.001 saham. Nilai transaksi Rp 21,8 miliar.

Penguatan saham Adi Sarana Armadaterjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melambung. IHSG naik 1,3 persen ke posisi 6.740,21.

IHSG berada di level tertinggi 6.740,21 dan terendah 6.683,65. Sebanyak 287 saham menguat dan 200 saham melemah. 191 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.067.738 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 10,8 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Kuartal I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) catatkan pertumbuhan pendapatan dan laba di atas 50 persen sepanjang tiga bulan pertama 2022.

Pada periode tersebut, pendapatan ASSA naik 59,5 persen secara year on year (yoy) atau tercatat Rp 1,5 triliun dari periode sebelumnya pendapatan Rp 963,2 triliun pada kuartal I 2021.

Sementara dari laba bersih, Adi Sarana Armada mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 72,9 miliar atau tumbuh 123,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 32,7 miliar.

"Salah satu pendorong kinerja ASSA di kuartal pertama ini masih dari lini bisnis delivery express Anteraja yang memberikan kontribusi terhadap pendapatan ASSA mencapai 58 persen,” ungkap Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Prodjo Sunarjanto dalam keterangan resmi, Senin (30/5/2022).

Hingga Maret 2022, pendapatan ASSA didominasi oleh Anteraja dengan kontribusi sebesar Rp 899,1 miliar atau tumbuh 129,7 persen dibandingkan periode yang sama di 2021 yang tercatat sebesar Rp 391,5 miliar.

Kemudian dari bisnis rental mobil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 401,8 miliar, bisnis lelang sebesar Rp 32,1 miliar, jual beli kendaraan bekas sebesar Rp 161,5 miliar. Sedangkan dari jasa logistik memberikan kontribusi sebesar Rp 41,7 miliar terhadap total pendapatan ASSA di kuartal I-2022.

Pada 2022, Adi Sarana Armada (ASSA) masih akan fokus pada pengembangan bisnis menuju sharing economy dengan memanfaatkan teknologi dan digitalisasi.

 


Kinerja Anak Usaha

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebagai contoh, ASSA telah menjalankan lelang secara online dan offline (hybrid), penyewaan mobil menggunakan aplikasi (ShareCar), aplikasi kurir ekspres melalui Anteraja, serta penggunaan sistem robotic dalam proses penyortiran paket oleh Anteraja.

Tak hanya itu, melalui anak usaha yaitu PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), perseroan juga tengah mengembangkan bisnis jual beli kendaraan bekas secara digital melalui Caroline.id. Ke depan, Caroline akan menjadi online-to-offline (O2O) used car dealer yang menyediakan berbagai pilihan mobil bekas terbaik yang telah lulus inspeksi dan bergaransi.

Perseroan melihat peluang untuk mengembangkan bisnis yang dijalankan oleh ASSA masih sangat luas. Sehingga perseroan percaya pemanfaatan teknologi dan digitalisasi sangat penting untuk menangkap semua peluang yang ada.

"Dengan kemampuan dan didukung oleh team yang berpengalaman, kami optimis kinerja ASSA akan terus bertumbuh dari tahun ke tahun berikutnya,” ujar Prodjo.

 


Kinerja 2021

Ilustrasi PT Adi Sarana Armada Tbk/ASSA (Dok: PT Adi Sarana Armada Tbk)

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menargetkan pertumbuhan sekitar 30-40 persen pada 2022. Keyakinan tersebut merujuk pada pertumbuhan lini bisnis Adi Sarana Armadadari lini bisnis delivery express Anteraja yang telah mencapai pertumbuhan pendapatan 248 persen.

"Kami bersyukur langkah yang diambil perseroan dalam memasuki bisnis logistik sejak 3 tahun setelah berdiri, mampu berkembang dan memberikan kontribusi yang positif untuk ASSA hingga saat ini," kata Presiden Direktur Adi Sarana Armada, Prodjo Sunarjanto dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (!4/4/2022).

Selain Anteraja, PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) juga diharapkan memberi kontribusi lebih pada 2022 melalui sejumlah strategi yang sudah disiapkan.

Sejak awal berdiri, tren pendapatan Adi Sarana Armada selalu didominasi oleh bisnis rental yang diikuti oleh penjualan kendaraan bekas hingga kuartal I-2021.

Kemudian sejak kuartal II-2021, pendapatan dari lini bisnis logistik yang terdiri dari Adi Sarana Armada Jasa Logistik dan Anteraja (Jasa Pengiriman) berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis yang lain.

Pada 2021, Adi Sarana Armada mencatatkan peningkatan pendapatan 68 persen year on year (YoY), dari Rp 3 triliun pada  2020 menjadi Rp 5,1 triliun.

 


Selanjutnya

Layanan logistik anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk, Anteraja (Dok: Adi Sarana Armada/ASSA)

Sementara laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 142,6 miliar atau meningkat 64 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 87,1 miliar. Per Desember 2021, Anteraja berhasil menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan Adi Sarana Armada dengan kontribusi sebesar Rp 2,8 triliun atau sekitar 54 persen dari total pendapatan pada 2021.

Perseroan membukukan laba bruto Rp 1,05 triliun pada 2021, atau tumbuh 33,74 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 790,11 miliar.

Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dari Rp 16,95 miliar pada 2020 menjadi Rp 27,95 miliar pada 2021. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 587,83 miliar pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 475,17 miliar.

Perseroan membukukan pendapatan operasi lainnya Rp 22,04 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,03 miliar. Perseroan juga meraih laba pelepasan aset tetap Rp 2,06 miliar pada 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,16 miliar.

PT Adi Sarana Armada Tbk mencatat total liabilitas Rp 4,26 triliun pada 2021. Liabilitas ini naik 14,33 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,73 triliun. Ekuitas naik 22,66 persen menjadi Rp 1,76 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,43 triliun.

Total aset tercatat naik 16,65 persen menjadi Rp 6,03 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,17 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 446,90 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 191,81 miliar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya