Top 3: Profil Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Ditembak di Usia 67 Tahun

Berikut daftar berita yang paling banyak di baca di kanal Bisnis Liputan6.com, Sabtu (9/7/2022)

oleh Arief Rahman H diperbarui 09 Jul 2022, 06:30 WIB
Dalam file foto pada 21 April 2015, Shinzo Abe yang masih menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang melambai saat berangkat menuju Indonesia di Bandara Internasional Tokyo di Tokyo. Shinzo Abe dikabarkan telah meninggal dunia, setelah menjalani perawatan beberapa saat akibat akibat penembakan di Nara pada Jumat, 8 Juli 2022. (JIJI PRESS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun.

Shinzo Abe menghembuskan nafas terakhirnya setelah dilarikan ke rumah sakit, akibat penembakan yang dialaminya saat berpidato dalam sebuah kampanye di Nara, Jumat (8/7/2022) waktu setempat. 

Informasi mengenai latar belakang Abe sebagai Mantan Perdana Menteri Jepang ini menjadi artikel yang paling banyak pembaca. Selain itu, masih ada sejumlah artikel yang tak kalah menarik.

Berikut daftar berita yang paling banyak di baca di kanal Bisnis Liputan6.com, Sabtu (9/7/2022):

1. Mantan PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Ditembak di Usia 67 Tahun, Ini Profilnya

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia di usia 67 tahun.

Shinzo Abe menghembuskan nafas terakhirnya setelah dilarikan ke rumah sakit, akibat penembakan yang dialaminya saat berpidato dalam sebuah kampanye di Nara, Jumat (8/7/2022) waktu setempat. 

Enam+00:00VIDEO: Uji Coba Mypertamina di Sumatera Barat, Warga Keluhkan Tak Punya HP Dilansir dari CNN, Jumat (8/7/2022) Shinzo Abe lahir pada 21 September 1954, di Tokyo, Jepang dari keluarga politik terkemuka.

Baik kakek dan paman buyutnya menjabat sebagai perdana menteri, dan ayahnya adalah mantan sekretaris jenderal LDP Jepang.

Baca berita selengkapnya di sini


2. Dirut Pertamina: Harga Keekonomian Pertalite Rp 17.200 dan Solar Rp 18.150

Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dihadapkan pada tantangan harga minyak mentah dunia dan produk yang sangat tinggi, PT Pertamina (Persero) tetap menjaga pasokan minyak mentah, BBM dan LPG berada di level aman yang kini dapat dikontrol melalui sistem digital.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menjelaskan, kenaikan harga minyak mentah yang sangat tinggi mengakibatkan beberapa negara mengalami krisis energi. Sehingga BUMN energi tersebut membuat perencanaan yang akurat dengan menyeimbangkan antara aspek ketahanan energi nasional dan kondisi korporasi.

Menurutnya, Pertamina bukan hanya menjaga pasokan secara nasional, tetapi juga per wilayah hingga SPBU. Karena stok yang diperlukan untuk masing-masing wilayah berbeda untuk jenis produknya.

"Kita tidak menyamaratakan jumlah untuk seluruh daerah, tetapi disesuaikan, karena ada daerah yang solarnya tinggi, ada yang Pertalite-nya tinggi, ada juga Pertamax-nya. Ini kita coba lihat satu per satu dengan digitalisasi SPBU," ungkap Nicke dalam keterangan tertulis, Jumat (8/7/2022).

Baca berita selengkapnya di sini


3. Gandum dan Bawang Bisa Buat Bayar DP Rumah di China, Kok Bisa?

"Sejauh Rumah Kita" yang dijadikan rumah belajar oleh Sejauh Mata Memandang di Yogyakarta. (dok. Sejauh Mata Memandang)

Beberapa pengembang properti di China melakukan cara yang tak biasa namun unik untuk menarik pembeli.

Para pengembang ini dilaporkan menerima hasil tanam seperti gandum, semangka dan bawang putih sebagai down payment (DP) dalam pembelian rumah atau properti.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan properti di daerah pedesaan.

Dilansir dari CNN, Jumat (8/7/2022) Central China Management — perusahaan saudara dari Central China Real Estate, pengembang terbesar di provinsi tengah Henan China mengatakan dalam sebuah iklan bahwa mereka akan menerima DP gandum untuk rumah di daerah Minquan.

Iklan itu diposting melalui platform WeChat resmi perusahaan.

Baca berita selengkapnya di sini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya