Menlu Rusia 2 Kali Walk Out di KTT G20, Kritik Barat Soal Invasi Moskow

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov terpantau meninggalkan ruang pertemuan atau walk out sebanyak dua kali pada Foreign Ministers' Meeting (FMM) atau KTT Menlu G20 di Bali, Jumat 8 Juli 2022.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Jul 2022, 10:43 WIB
Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Tunxi, China. (Dok: Kedutaan Besar Rusia di Jakarta)

Liputan6.com, Bali - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov terpantau meninggalkan ruang pertemuan atau walk out sebanyak dua kali pada Foreign Ministers' Meeting (FMM) atau KTT Menlu G20 di Bali, Jumat 8 Juli 2022.

Menurut seorang diplomat barat yang hadir, mengutip VOA Indonesia, Sabtu (9/7/2022), Menlu Rusia pertama kali walk out ketika Menlu Jerman Annalena Baerbock berbicara pada sesi pembukaan. Kedua, sebelum Menlu Ukraina Dmytro Kuleba berbicara melalui video pada sesi kedua.

Meskipun duduk di seputar meja konferensi besar yang sama untuk pembukaan, baik Sergey Lavrov maupun Blinken kabarnya saling tidak peduli. Keduanya tidak berencana untuk bertemu.

"Kami tidak mengejar siapa pun untuk menyarankan pertemuan. Kalau mereka tidak ingin berbicara, itu adalah pilihan mereka," cetus Lavrov dalam briefing dengan wartawan setelah sesi pertama.

Menlu Lavrov juga disebut menyalahkan Amerika karena meninggalkan pembicaraan perdamaian mengenai perang yang sedang berlangsung di Ukraina.

Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Lavrov mengkritik Barat karena berfokus pada operasi militer Moskow di Ukraina dalam KTT itu, bukannya menangani masalah ekonomi global. Indonesia sebagai tuan rumah KTT mendesak G20 membantu mengakhiri konflik di Ukraina.

Para menteri luar negeri dari 20 negara berkembang terkaya dan terbesar di dunia (G20) berusaha menemukan titik temu atas perang Rusia di Ukraina dan cara menangani dampak globalnya.

Semua pemain utama menghadiri KTT Menteri Luar Negeri G20 itu di Bali. KTT itu untuk pertama kalinya sejak invasi Rusia ke Ukraina menghadirkan Lavrov dan rekannya, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken, dan banyak lainnya dalam satu ruangan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya