Liputan6.com, Garut - Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat segera mengembangkan industri hilir kerajinan anyaman bambu asal Kecamatan Selaawi Garut, yang dinilai memiliki pangsa pasar cukup potensi di tingkat global.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, potensi melimpah bambu di sekitar kecamatan Selaawi menjadi modal besar bagi masyarakat sekitar, termasuk pemda Garut, mengembangkan industri kerajinan anyaman bambu.
“Kita akan menyelesaikan masalah (pengembangan) ini dengan baik ya, meskipun keterbatasan anggaran,” ujar Rudy, saat mengunjungi rumah bambu di Selaawi, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pengembangan dan pembinaan dengan peningkatan skill pelaku usaha kecil dan mikro anyaman bambu, penting diperhatikan sebagai rintisan menjadi start up di bidang industri bambu.
“Kita berharap apa yang dihasilkan dari kerajinan bambu akan menjadi bagian pemasarannya ke ekspor,” kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Rencannya dalam pengembangan skala usaha industri kerajinan anyaman bambu kecamatan Selaawi, lembaganya ujar Rudy, bakal menggandeng Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop dan UKM) Republik Indonesia.
“Ayo kita kembangkan usaha di bidang industri yang berasal dari bambu secara optimal,” ajak dia menyemangati para pelaku usaha rumah anyaman bambu kecamatan Selaawi.
Seperti diketahui, kecamatan Selaawi Garut sejak lama dikenal sebagai gudang penghasil handmade kerajinan anyaman bambu unggul di wilayah Jawa Barat.
Beragam produk rumahan sebagai pelengkap alat rumah rumah seperti boboko, nyiru, ayakan, tolombong, tampir, wide, reng, jodang, cotong atau cetok atau yang dikenal dengan caping, sebuah topi penutup kepala dengan ukuran besar dengan mudah ditemui.
Bahkan dalam perkembangan selanjutnya, ragam kreasi kerajinan seperti kap lampu, keranjang serta ornamen-ornamen kafe atau restoran mampu dihasilkan dengan baik di sana.