Liputan6.com, Bogor Memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 H, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap COVID-19.
Bahwa perayaan Idul Adha harus dijadikan sebagai momentum berbagi kepedulian, penggerak roda ekonomi dan mengubah situasi pandemi menuju endemi COVID-19. Beberapa isu lain yang juga harus diperhatikan dalam momentum Idul Adha, seperti krisis pangan dan energi.
Advertisement
“Momentum berkurban (Hari Raya Idul Adha) ini, mengajarkan kita untuk saling berbagi dan membangkitkan kembali rasa empati kita kepada saudara yang kurang beruntung,” ujar Muhadjir usai melaksanakan salat Id di Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 9 Juli 2022.
“Kita harus menghemat energi dan tetap waspada terhadap COVID-19 karena sampai saat ini masih ada."
Selain itu, Muhadjir mengatakan, meskipun ada perbedaan mengenai pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022. Namun, ia mengimbau agar masyarakat tetap melaksanakannya dengan khusyuk.
“Saya harap bisa dijalankan masing-masing, tidak perlu diributkan. Marilah kita laksanakan ibadah ini dengan penuh kekhsuyukan,” lanjutnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Doakan Jemaah Haji yang Wukuf
Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Muhadjir Effendy juga turut menyerahkan 1 (satu) ekor sapi kurban melalui MBS Ki Bagus Hadikusumo Jampang, Bogor. Penyerahan secara simbolis dilakukan langsung oleh Menko PMK di Kampus 2 MBS Ki Bagus Hadikusumo.
“Semoga yang sedang ibadah Haji menjadi haji mabrur dan semoga kita di sini doanya dimakbulkan oleh Allah,” tutupnya melalui pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Para jemaah calon haji yang mulai melakukan wukuf di Arafah pada Jumat, 8 Juli 2022 atau 9 Zulhijjah 1443 Hijriah. Mereka bergerak ke Arafah sejak Kamis 7 Juli 2022 atau 8 Zulhijah 1443 H, mulai pukul 07-17 Waktu Arab Saudi.
Sejumlah jemaah dari Indonesia pun mengaku gembira dan siap menjalani prosesi puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Kumandang talbiyah mengalun ketika jemaah berangkat dari hotel di Mekkah hingga tiba di Arafah.
Adapun yang turut mendampingi Muhadjir saat salat Id, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan Aris Darmansyah dan Moderasi Beragama, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Andie Megantara.
Advertisement
Nilai Saling Berbagi
Tak hanya Muhadjir Effendy, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate juga mengajak para shohibul kurban untuk terus menyampaikan pesan dan nilai-nilai saling berbagi dalam momentum Hari Raya Idul Adha 1443 H.
“Dengan ini saya menyerahkan hewan kurban untuk nantinya dibagikan kepada yang berhak menerima di Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Saya berharap pesan dan amanat peringatan atas Nabi Ismail oleh Nabi Ibrahim kepada Tuhan yang kita laksanakan ini adalah nilai-nilai yang juga berimplikasi universal," katanya dalam Penyerahan Hewan Kurban di Pelataran Masjid At-Taqwa Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Jumat (8/7/2022).
"Tidak saja kepada umat Muslim, tapi kepada masyarakat dunia dan umat agama lainnya."
Johnny menilai, momentum kurban yang dilakukan keluarga besar Kementerian Kominfo dan ekosistem mitra sudah selayaknya menjadi momentum untuk saling berbagi dengan prinsip kegotongroyongan, subsidiaritas, dan saling membantu.
“Karena kesempatan untuk berbagi tidak saja bagi yang lapang, tapi juga bagi yang sempit. Semua mempunyai kesempatan berbagi, itu nilai universal, subsidiaritas, saling berbagi,” tandasnya.
Saling Memaafkan dan Gotong Royong
Menurut Menkominfo Johny G. Plate, prinsip lain yang tidak kalah penting dalam memperingati Hari Raya Idul Adha adalah saling memaafkan yang juga menjadi nilai universal kepada umat manusia. Terlebih, jika memaafkan tanpa diminta.
“Itulah relasi, Indonesia saat ini membutuhkan kegotongroyongan, butuh kolaborasi. Tidak saja lintas institusi pemerintah kementerian, lembaga dan pemerintah daerah, tetapi kepada seluruh ekosistem bangsa, pentahelix bangsa," lanjutnya.
"Saling bergotong royong untuk menghadapi tantangan yang besar, tantangan pandemi COVID-19, dan tantangan perubahan geostrategis yang saat ini kita rasakan."
Kepada sivitas Kementerian Kominfo dan mitra kerja, Johnny mengingatkan bahwa potensi krisis pangan, energi, keuangan, bahkan potensi krisis perekonomian yang melanda dunia dan Indonesia harus menjadi perhatian semua pihak.
“Oleh karenanya, dengan semangat kegotongroyongan itu mudah-mudahan kita sekalian bisa lebih diperkuat, dan lebih saling memperkuat satu sama lain,” sambungnya.
Advertisement