Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap terus membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru menjadi destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu, baik dari segi penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Advertisement
"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul,” kata Menteri Basuki, Sabtu (9/7/2022).
Sebagai upaya untuk mengembangkan kawasan wisata Bromo-Tengger-Semeru, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya menyiapkan dukungan pembangunan 4 gerbang wisata.
Keempat gerbang ini dilengkapi rest area sebagai penanda fisik titik strategis jalur masuk menuju KSPN Bromo-Tengger-Semeru.
Salah satu pembangunannya berlokasi di Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari sebagai pintu masuk dari arah Kabupaten Pasuruan. Kemudian, gerbang di Desa Sukapura sebagai pintu masuk dari arah Kabupaten Probolinggo.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerbang di Desa Wringinanom
Selanjutnya, gerbang di Desa Wringinanom Kecamatan Poncokusumo sebagai pintu masuk dari arah Kabupaten Malang. Serta gerbang di Desa Senduro sebagai pintu masuk dari arah Kabupaten Lumajang.
Untuk gerbang di Desa Senduro masuk dalam program prioritas Ditjen Cipta Karya tahap II dengan kebutuhan anggaran Rp 68,18 miliar. Progres pekerjaannya saat ini sudah selesai Detail Engineering Design (DED) dan tahap pengumuman lelang konstruksi.
Gerbang di Desa Senduro dibangun di atas lahan seluas 1,7 hektare milik Pemkab Lumajang dengan total luas bangunan 14.327 m2.
Selain bangunan gerbang, Kementerian PUPR membangun rest area yang dilengkapi foodcout, workshop dan hall, pusat souvenir, kantor pengelola, toilet umum, panggung terbuka, artificial artwork, ruang terbuka hijau, plaza, dan Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) serta area parkir bus seluas 1.509 m2, parkir mobil seluas 1.212 m2, dan parkir motor seluas 216 m2.
Di lokasi tersebut juga dibangun Pasar Agropolitan dengan luas bangunan 176,64 m2 untuk menampung UMKM di kawasan sekitar.
Sementara untuk tiga gerbang lainnya yang berada di Desa Ngadiwono Kabupaten Pasuruan, Desa Sukapura Kabupaten Probolinggo, dan Desa Wringinanom Kabupaten Malang masih tahap penyiapan DED.
Pekerjaan fisik yang akan dilakukan Kementerian PUPR meliputi bangunan gerbang penanda masuk kawasan, rest area, parkir bus untuk transfer moda transportasi, cultural center, dan sarana pengembangan ekonomi lokal atau etalase produk.
Advertisement
Ratusan Rumah di Bromo Tengger Semeru Disulap Jadi Homestay
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan menyalurkan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk menyulap ratusan rumah masyarakat di Kawasan Stategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) menjadi homestay untuk wisatawan.
Program peningkatan kualitas rumah masyarakat dan pembangunan homestay di kawasan wisata super prioritas ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR sejak tahun 2020 lalu.
"Kami ingin membantu masyarakat di kawasan wisata agar bisa bangkit kembali di masa pandemi ini," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Jumat (5/11/2021).
Khalawi menerangkan, pembangunan homestay oleh Kementerian PUPR di 2020 lalu menyasar ke sejumlah lokasi yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang. Sedangkan untuk 2021 lokasinya difokuskan di kawasan wisata di Bangka Belitung (Babel) Bromo Tengger Semeru (BTS), Wakatobi, Raja Ampat, dan Morotai.
Penataan Lingkungan
Lebih lanjut, dia menuturkan, bantuan perumahan dari Kementerian PUPR ini hanya stimulus guna mendorong pemerintah daerah, pemerintah provinsi dan masyarakat untuk berkolaborasi menata lingkungannya.
"Ke depan kita akan buat Standar Operasional Prosedur (SOP) pengelolaan sarana hunian pariwisata ini termask kelembagaan ke depan. Bangunan Sarhunta ini jangan hanya dibangun saja tapi masyarakat dan Pemda harus mengelola dengan baik agar wisatawan yang berkunjung bisa nyaman menikmati keindahan alam di BTS ini," terangnya.
Kasubdit Wilayah II Direktorat Rumah Swadaya Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Chandra RP Situmorang, menjelaskan pada 2021 ini, Direktorat Jenderal Perumahan melaksanakan dukungan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya yang dilaksanakan di KSPN BTS sebanyak 111 unit homestay, 9 unit Usaha Pariwisata Lainnya berupa tempat kuliner, toko atau workshop dan 310 unit Peningkatan Kualitas Rumah Tanpa Fungsi Usaha Pariwisata.
"Pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya untuk Usaha Pondok Wisata pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) di 4 Kabupaten yakni Kabupaten Malang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Lumajang," terangnya.
Advertisement