Liputan6.com, Jakarta Sebuah perusahaan es krim premium di China telah memicu kontroversi di media sosial karena produknya diduga tidak akan meleleh bahkan ketika disimpan pada suhu tinggi untuk jangka waktu yang lama.
Baca Juga
Advertisement
Pekan lalu, Zhongxuegao, sebuah perusahaan es krim China yang terkenal dengan produk-produk berkualitas tinggi, menjadi viral di media sosial, setelah seseorang memposting foto dan video es krim Zhongxuegao di sebelah termometer yang menunjukkan suhu 31 derajat Celcius.
Unggahan aslinya mengklaim bahwa makanan beku tersebut telah disimpan pada suhu itu selama sekitar satu setengah jam, tetapi jelas tidak meleleh sedikit pun.
Postingan tersebut mendapat banyak perhatian dan menginspirasi orang lain untuk melakukan eksperimen mereka sendiri, termasuk membakar es krim dengan api terbuka untuk melihat apakah es krimnya meleleh.
Pada tanggal 5 Juli, Zhongxuegao sekali lagi menjadi pembicaraan di jejaring sosial Tiongkok, ketika video seseorang menggunakan obor dapur untuk melelehkan salah satu es krimnya menjadi viral.
Meskipun bagian luar es krim menjadi hangus, es krimnya tidak meleleh seperti yang mungkin saja Anda perkirakan. Saat kontroversi seputar kualitas es krim ini berkembang, Zhongxuegao akhirnya mengeluarkan pernyataan yang diharapkan dapat menenangkan pikiran pelanggan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tuai Kontroversi
Ia mengklaim menggunakan bahan penambah kekentalan untuk mencegah es krim meleleh dengan mudah, tetapi meyakinkan semua orang bahwa produknya masih memenuhi standar keamanan pangan nasional.
Pernyataan itu tidak banyak menenangkan semangat, terutama mengingat reputasi Zhongxuegao sebagai produsen es krim berkualitas tinggi. Menurut sumber berita China, es krim termurahnya dihargai 12 yuan ($ 1,80) atau setara dengan Rp 26 ribu beberapa kali lebih mahal daripada merek lain, dan dengan es krim kelas atas mencapai 160 yuan ($ 24) atau setara Rp 350 ribu.
“Apakah aman bagi tubuh manusia untuk menggunakan produk yang secara artifisial mencegah es krim meleleh dalam waktu lama?” tanya satu orang di Weibo, Twitter versi China.
“Keamanan pangan adalah hal yang paling penting, dan verifikasi praktis diperlukan untuk sepenuhnya menghilangkan kecurigaan publik,” tulis seorang jurnalis People's Daily.
Zhongxuegao adalah salah satu produsen es krim paling sukses di China, tetapi reputasi dan keuntungannya diperkirakan akan mendapat pukulan besar menyusul kontroversi pencairan es krim tersebut baru-baru ini.
Advertisement
2 Varian Es Krim Häagen Dazs Tercemar Pestisida, Singapura Perintahkan Tarik dari Pasar
Badan Keamanan Pangan Singapura (SFA) memerintahkan penarikan dua varian es krim vanila bermerek Haagen-Dazs. Kedua produk itu terdeteksi mengandung etilen oksida, jenis pestisida yang tidak diizinkan digunakan dalam makanan.
Varian es krim dimaksud diproduksi di Prancis. Penarikan itu berlaku untuk varian Häagen-Dazs Vanilla Pint dengan masa kedaluwarsa antara 4 Juli 2022 hingga 21 Juli 2023. Varian Häagen-Dazs Vanilla Classic Collection Mini Cups juga ditarik dengan masa kedaluwarsa sebelum 4 Juli 2022 hingga 21 Juli 2023.
Langkah yang diambil SFA itu menyusul keputusan serupa yang diambil Standar Pangan Australia-Selandia Baru (FSANZ) pada Kamis, 7 Juli 2022. Mereka menarik kedua produk es krim dari pasaran dengan alasan yang sama.
"Meski tidak ada risiko langsung dari mengonsumsi makanan yang terkontaminasi etilen oksida kadar rendah, paparan jangka panjang akan menyebabkan masalah kesehatan," kata SFA.
"Karena itu, paparan terhadap senyawa ini mesti diminimalisasi serendah mungkin." SFA mengatakan importir produk es krim itu, yakni Frost Food & Beverage, juga sudah diperintahkan menarik produk mereka.
Mengutip keterangan CNA, Sabtu (9/7/2022), juru bicara Frost menyatakan bahwa produk yang terkena dampak itu dijual di semua supermarket besar, supermarket online, dan toko serba ada di Singapura. Proses penarikan pun telah selesai dilaksanakan.
Konsumen dapat meminta pengembalian dana dengan produk yang terpengaruh atau bukti pembelian, kata Frosts. Sementara, SFA menegaskan bahwa mereka yang keburu membeli produk es krim terdampak, tidak boleh mengonsumsinya. Badan tersebut menyarankan mereka yang telah mengonsumsi es krim yang tercemar pestisida tersebut dan khawatir akan kesehatan mereka, agar segera berkonsultasi dengan dokter.