Singapura Laporkan Kasus Cacar Monyet Keempat

Punya riwayat perjalanan ke Jerman, pria 30-an tahun tersebut terkonfirmasi cacar monyet pada 8 Juli 2022 di Singapura.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Jul 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi Singapura (AP/Wong Maye-E)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan pada 8 Juli 2022 sudah ada empat kasus cacar monyet atau monkeypox di negara tersebut. Ini adalah akumulasi sejak kasus pertama teridentifikasi pada Juni lalu.

Pasien cacar monyet ini merupakan laki-laki 30-an tahun berkebangsaan India yang tinggal di Singapura. Bila merunut perjalanannya, ia baru kembali dari Jerman.

Awalnya, pria tersebut menyadari ada ruam di area selangkangan pada 30 Juni. Lalu, ia mengalami demam pada 7 Juli 2022.

Segera saja ia mencari perawatan medis. Ia kemudian menuju Pusat Nasional untuk Penyakit Menular atau NCID pada 7 Juli 2022 seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Singapura. Lalu, pada 8 Juli hasilnya keluar dan positif cacar monyet.

Saat ini, ia masih di NCID dan kondisinya stabil. Kasus ini tidak terkait dengan kasus cacar monyet yang sebelumnya diumumkan. 

Berhubung ini penyakit menular maka pelacakan kontak sedang dilakukan.

Dengan adanya tambahan ini, maka akumulasinya adalah empat kasus cacar monyet. Tiga kasus impor dan satu infeksi lokal.


Cacar Monyet pada Anak

Ilustrasi virus penyebab cacar monyet. Credits: pixabay.com by Geralt

Badan Kesehatan Dunia/WHO saat ini tengah mewanti-wanti kasus cacar monyet pada anak. Usia dua anak di Inggris positif terjangkit cacar monyet atau monkeypox. Lalu, tengah diselidiki juga laporan kasus pada anak di Spanyol dan Prancis.

Dari laporan yang ada, anak-anak tersebut mengalami gejala yang tidak parah. Meski tidak dijelaskan secara detail gejala yang dialami anak-anak itu.

 Melihat penularan cacar monyet yang tidak hanya pada orang dewasa, WHO mengingatkan bahwa kelompok berisiko lain bisa terpapar cacar monyet. Seperti ibu hamil dan orang dengan gangguan kekebalan tubuh.

"Saya khawatir tentang penularan yang berkelanjutan dari cacar monyet. Hal ini menunjukkan virus cacar monyet ini bisa menular ke kelompok berisiko tinggi termasuk anak-anak, orang yang hamil, dan mereka dengan gangguan kekebalan tubuh," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Penularan berkelanjutan yang dimaksud Tedros adalah ketika penyakit dapat mudah menular dari satu orang ke orang lain dalam populasi seperti mengutip CBC News.


Indonesia Masih Nol Kasus

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Mohammad Syahril mengatakan Indonesia masih nol kasus cacar monyet. 

“Untuk di Indonesia, alhamdulillah saat ini kasusnya (cacar monyet) belum ada,” kata Syahril dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, Jumat, 24 Juni 2022.

Meski begitu, beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan mendapatkan sembilan kasus yang dicurigai cacar monyet. Setelah penyelidikan lebih lanjut, disimpulkan bahwa belum ada satupun yang memenuhi kriteria suspek atau probable.

Dari 9 orang tersebut 7 di antaranya dinyatakan negatif setelah tes PCR orthopoxviridae, 1 orang didiagnosis Pemfigoid Bulosa (penyakit kulit langka yang menyerang sistem imun), dan 1 orang lainnya Varicella atau cacar air.

Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya