Liputan6.com, Jakarta - Studio game Kojima Productions marah besar. Pasalnya pendiri mereka, Hideo Kojima, disebut sebagai pelaku penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Kejadian itu dimulai dari sebuah unggahan "lelucon" di 4Chan, yang kemudian diambil oleh komedian Prancis, yang dalam sebuah cuitan bertujuan untuk mengejek unggahan tersebut.
Advertisement
Unggahan asli di 4Chan sendiri merujuk ke stereotipe rasis yang menyebutkan bahwa semua orang dari sebuah negara atau benua tertentu terlihat sama.
Di tweet itu, seperti dikutip dari PC Gamer, Minggu (10/7/2022), disebutkan juga bahwa Kojima merupakan pemain J-League yang juga legenda AC Milan terkenal, dan membunuh Shinzo Abe.
Namun, cuitan itu di-retweet oleh politikus sayap kanan Prancis Damien Rieu, yang terkenal dengan gerakan Génération Identitaire sebelum dibubarkan pada 2021, yang menganggapnya serius.
Rieu lalu menyebar luaskan berbagai gambar Kojima di samping klaim palsu, Kojima adalah pembunuh Abe, dan mengatakan itu adalah bukti "yang paling kiri membunuh."
Masalah jadi semakin parah saat berita palsu terkait kreator Metal Gear Solid dan Death Stranding itu tampil di media Iran dan dalam sebuah siaran berita Yunani.
Kojima Productions yang mengetahui kejadian ini akhirnya merespon melalui sebuah pernyataannya pada tanggal 9 Juli pekan ini. Mereka mengecam penyebaran berita palsu dan rumor yang menyampaikan informasi palsu.
"Kami tidak mentolerir fitnah seperti itu dan akan mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum dalam beberapa kasus," tulis Kojima Productions dalam Twitternya, dikutip dari IGN.
Rieu pun diketahui telah menghapus cuitan tersebut. Dia juga mengunggah sebuah tweet permintaan maaf. "Saya secara naif mengambil lelucon untuk mendapatkan informasi," ujarnya.
Rieu mengklaim dia tidak berpikir ada orang yang akan membuat lelucon tentang pembunuhan seorang pria. Namun ia juga salah tidak memverifikasi sebelum membagikannya.
"Permintaan maaf saya kepada Hideo Kojima dan para penggemar Metal Gear," tulis Rieu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pelaku Pembunuhan Shinzo Abe
Eks PM Jepang Shinzo Abe ditembak saat berpidato di Nara pada Jumat 8 Juli. Ia menjalani perawatan selama sekitar 4.5 jam, namun nyawanyanya tetap tak tertolong. Abe disebut kehabisan darah dan sempat mengalami henti jantun. Ia pun meninggal dunia.
Tetsuya Yamagami, pria yang membunuh Shinzo Abe percaya mantan pemimpin Jepang itu terkait dengan kelompok agama yang dia tuduh sebagai penyebab kebangkrutan ibunya.
Mengutip VOA Indonesia, Minggu (10/7/2022), Tetsuya Yamagami yang seorang pengangguran berusia 41 tahun, diidentifikasi sebagai tersangka pembunuhan Abe pada Jumat 8 Juli.
Terlihat, seorang pria terlihat dalam video yang berulang kali ditampilkan di televisi Jepang dengan tenang mendekati perdana menteri terlama di negara itu dari belakang dan menembaknya.
Ia menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan serangan terhadap Abe dengan menggunakan senjata rakitan, kata polisi, Sabtu 9 Juli 2022.
Advertisement
Abe Dituding Terlibat Organisasi Keagamaan
Bertubuh kurus dan berkacamata dengan rambut kusut, tersangka terlihat melangkah ke jalan di belakang Abe, yang berdiri di atas anak tangga di persimpangan.
Tersangka lalu melepaskan dua tembakan dari senjata sepanjang 40 cm yang dibungkus dengan lakban atau selotip hitam. Dia ditangkap oleh polisi di tempat kejadian.
Yamagami adalah seorang penyendiri yang tidak menjawab ketika diajak bicara, kata tetangga kepada Reuters.
Dia yakin Abe telah mempromosikan sebuah organisasi keagamaan yang membuat ibunya bangkrut karena telah memberi donasi, kata kantor berita Kyodo, mengutip sumber-sumber.
"Ibu saya terlibat dalam kelompok keagamaan dan saya membencinya," Kyodo dan media domestik lainnya mengutip polisi. Juri Yamagami mengatakan ia merakit senjata dari suku cadang yang dibeli secara online.
Yamagami menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk merencanakan serangan, bahkan menghadiri acara kampanye Abe lainnya, termasuk satu hari sebelumnya yang berjarak sekitar 200 km.
Mempertimbangkan Pakai Bom
Diketahui, Yamagami juga telah mempertimbangkan untuk melakukan serangan dengan bom sebelum akhirnya memilih dengan menggunakan senjata, menurut penyiar publik NHK.
Tersangka mengatakan kepada polisi bahwa dia membuat senjata dengan membungkus pipa baja dengan perekat, beberapa di antaranya dengan tiga, lima atau enam pipa, dengan suku cadang yang dia beli secara online, kata NHK.
Polisi menemukan lubang peluru di tanda yang dipasang di mobil kampanye di dekat lokasi penembakan yang diyakini berasal dari Yamagami, kata polisi, Sabtu 9 Juli.
Salah satu video menunjukkan Shinzo Abe berbalik ke arah penyerang setelah tembakan pertama sebelum akhirnya roboh setelah tembakan yang kedua.
(Dio/Ysl)
Advertisement