Beredar Video Viral Diduga Presiden Sri Lanka Kabur Naik Kapal, Sudah Tinggalkan Negara?

Di tengah protes nasional yang menyerukan pengunduran diri Presiden Sri Lanka, muncul video yang beredar luas menunjukkan koper-koper diduga milik sang pemimpin sedang dimuat di kapal Angkatan Laut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jul 2022, 17:36 WIB
Beredar rekaman video Presiden Sri Lanka Rajapaksa meninggalkan negara dengan kapal angkatan laut.(Sumber Gambar: Screengrab/ @TACHYONJANEESHA)

Liputan6.com, Kolombo - Di tengah protes nasional yang menyerukan pengunduran diri Presiden Sri Lanka, muncul video yang beredar luas menunjukkan koper-koper diduga milik sang pemimpin sedang dimuat di kapal Angkatan Laut.

Ini terjadi setelah Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meninggalkan kediamannya sebelumnya.

Mengutip laporan Indiatvnews, Minggu (10/7/2022), video tersebut memperlihatkan tiga orang memuat beberapa koper ke Kapal Angkatan Laut Sri Lanka (SLNS), Gajabahu, dengan tergesa-gesa. Media lokal mengklaim bahwa koper-koper itu milik Rajapaksa.

Sebelumnya, situs Hindustan Times menyebut bahwa seorang juru bicara pemerintah, Mohana Samaranayake, mengatakan dia tidak memiliki informasi tentang keberadaan Rajapaksa.

Beredar pula video yang diposting di media sosial menunjukkan pengunjuk rasa menyerbu kediaman presiden, meneriakkan "Harus pulang," memanggil presiden dengan nama panggilannya. Puluhan orang terlihat melompat ke kolam renang, berseliweran di sekitar rumah dan menonton televisi. Di luar gedung, barikade digulingkan dan bendera hitam dikibarkan di tiang.

Beberapa jam kemudian sebuah video viral dibagikan secara luas, yang menurut beberapa laporan, momen presiden Sri Lanka di atas kapal.

Sebuah video klip yang beredar di media sosial ini serupa dengan yang dimuat Indiatvnews, memperlihatkan tiga pria membawa koper dan berlari untuk memuatnya di kapal SLNS Gajabahu. Menyebut Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa dilaporkan melarikan diri dari rumahnya Sabtu sore setelah massa - meneriakkan slogan 'Gota, pulang' - menyerbu kompleks gedung kepresidenan.

Saat malam tiba, sebuah pernyataan diumumkan kepada publik bahwa dia akan mengundurkan diri pada 13 Juli. Ini beberapa jam setelah PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan dia akan mundur.

“Rekaman media sosial yang tampaknya difilmkan di pelabuhan #Colombo menunjukkan barang bawaan dimuat ke kapal #SriLanka @srilanka_navy SLNS GAJABAHU, meningkatkan kekhawatiran VVIP atau keluarga meninggalkan negara itu. Sebuah suara di latar belakang dapat terdengar di Sinhala yang mengatakan 'Gota akan pergi'," tulis sebuah tweet.

Hindustan Times sejauh ini belum dapat memverifikasi video ini secara independen.

Sementara itu, beberapa penyiar swasta juga menunjukkan konvoi kendaraan milik presiden di bandara internasional utama Sri Lanka, tetapi tidak dapat dikonfirmasi apakah dia telah meninggalkan pulau itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Demonstran Serbu Istana Presiden Sri Lanka

Para pengunjuk rasa bernyanyi dan menari setelah menyerbu kediaman resmi Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa di Kolombo, Sri Lanka, 9 Juli 2022. Ini adalah hari demonstrasi terbesar yang juga melihat orang banyak menyerbu rumah dan kantor presiden. (AP Photo/Eranga Jayawardena)

Media sosial dibanjiri video dan foto para demonstran yang berjalan memasuki istana Presiden Rajapaksa, memasuki seluruh ruangan rumah bahkan melompat ke kolam renang.

Laporan India Today menyebut bahkan para pengunjuk rasa terlihat berolahraga di gym kepresidenan, dan melahap makanan di dapur presiden.

Mengutip AFP, demonstran lain dilaporkan terlihat tertawa dan bersantai di kamar tidur yang megah di kediaman itu. Salah satunya mengeluarkan apa yang dia klaim sebagai underwear alias celana dalam Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.

Puluhan ribu demonstran berada di jalan-jalan ibu kota Sri Lanka, Kolombo hari Sabtu, menuntut pengunduran diri presiden setelah krisis keuangan selama berbulan-bulan yang melumpuhkan ketahanan pangan dan bahan bakar negara pulau itu.

Para demonstran yang marah melintasi pagar dan menerobos masuk ke istana Rajapaksa, sebuah bangunan era kolonial yang menghadap ke laut, menunjukkan visual yang belum pernah terjadi sebelumnya dari negara pulau berpenduduk 22 juta jiwa itu. Polisi awalnya berusaha untuk menggagalkan protes dengan jam malam, tetapi kemudian mencabutnya karena pengacara dan politikus oposisi mengecamnya sebagai ilegal.

Negara kepulauan itu telah menderita selama berbulan-bulan kekurangan makanan dan bahan bakar, pemadaman listrik yang lama dan inflasi yang tinggi setelah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.


Ada yang Terkena Luka Tembak

Sebuah kendaraan milik personel keamanan dan bus yang dibakar terlihat di dekat kediaman resmi Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa yang akan keluar dari Sri Lanka di Kolombo 9 Mei 2022. Sedikitnya tiga orang tewas dan lebih dari 150 terluka pada 9 Mei dalam gelombang kekerasan antara pendukung pemerintah dan demonstran yang menuntut pengunduran diri Presiden Gotabaya Rajapaksa. (ISHARA S. KODIKARA / AFP)

Setidaknya 21 orang, termasuk dua polisi terluka dan dirawat di rumah sakit dalam protes yang sedang berlangsung, kata sumber rumah sakit kepada Reuters.

Rekaman video dari saluran berita TV lokal NewsFirst menunjukkan beberapa pengunjuk rasa, yang memegang bendera dan helm Sri Lanka, masuk ke kediaman presiden, kata sebuah laporan Reuters.

Seorang juru bicara rumah sakit utama Kolombo mengatakan tiga orang dirawat karena luka tembak, bersama dengan 36 lainnya menderita kesulitan bernapas setelah terperangkap dalam rentetan gas air mata. 


Demonstran Serbu Istana Presiden Sri Lanka, Massa yang Marah Juga Bakar Rumah PM

Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api di kediaman pribadi Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu, 9 Juli 2022. Para pengunjuk rasa mendobrak dan membakarnya. (AP Photo/ Eranga Jayawardana)

Sabtu 9 Juli 2022 menjadi hari paling kacau di negara Sri Lanka dalam beberapa bulan kekacauan politik dan krisis ekonomi yang mendera.

Presiden dan perdana menteri Sri Lanka akhirnya setuju untuk mengundurkan diri tak lama setelahnya pada hari Sabtu, ketika pengunjuk rasa menyerbu rumah kedua pejabat dan membakar salah satu bangunan dalam kemarahan atas krisis ekonomi negara yang parah.

Awalnya Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengadakan pertemuan dengan para pemimpin politik dan mengatakan dia bersedia mundur untuk membuka jalan bagi pemerintah persatuan. Tapi itu gagal menenangkan pengunjuk rasa, yang akhirnya menyerbu kediaman pribadi perdana menteri dan membakarnya setelah malam tiba.

Para pengunjuk rasa berbaris menuju kediaman resmi PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe, mendorong polisi untuk menggunakan gas air mata dan meriam air terhadap mereka.

Menurut laporan lokal, wartawan diserang oleh pasukan keamanan Wickremesinghe.

Setelah laporan tentang wartawan yang diserang muncul ke permukaan, massa berbaris menuju kediaman Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan membakarnya. Polisi kemudian menembakkan gas air mata ke arah massa yang berbaris ke rumah Ranil Wickeremesinghe.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengatakan dia akan meninggalkan jabatannya begitu pemerintahan baru terbentuk, dan beberapa jam kemudian ketua parlemen, Mahinda Yapa Abeywardena, mengumumkan Presiden Gotabaya Rajapaksa akan mundur pada Rabu 13 Juli.

Infografis Wanti-Wanti Euforia Boleh Lepas Masker (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya