IHSG Bakal Naik Terbatas, Ini Empat Saham Pilihan BNI Sekuritas

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG berpeluang mengalami kenaikan terbatas.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Jul 2022, 08:27 WIB
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin, 11 Juli 2022 diperkirakan menguat terbatas. Investor dapat mencermati saham PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar menuturkan, secara teknikal IHSG berpeluang mengalami kenaikan terbatas dari candle bullish marubozu dan di atas 5 day MA.

"Trend bearish, selama di bawah 6.924. IHSG closing di atas 5 day MA (6.676). Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, dalam pola triangle. Selama di atas support 6.602 - 6.559, IHSG masih berpeluang rebound. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.602 - 6.767,” ujar Andri dalam risetnya, Senin (11/7/2022).

Level resistance indeks pada perdagangan Senin, 11 Juli 2022, berada di 6.767/6.796/6.834/6.906, sementara level support berada di 6.682/6.46/6.602/6.559, dengan perkiraan range 6.680 - 6.800.

Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra menambahkan, Pada akhir pekan lalu indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,15 persen, begitu juga dengan S&P 500 yang turun tipis 0,08 persen, sementara di sisi lain indeks Nasdaq menguat 0,12 persen.

Sementara bursa Eropa mengalami kenaikan Jumat lalu yang didorong oleh laporan ketenagakerjaan AS berupa non farm payroll pada Juni 2022 meningkat 372.000, jauh lebih baik dari perkiraan.

Kemudian, Jumat lalu bursa regional Asia Pasifik mencatat kenaikan kembali, dengan BEI sebagai salah satu bursa yang mencatat kenaikan tertinggi. Bursa lain yang juga mencatat kenaikan cukup signifikan di antaranya adalah Kospi dan All Ordinaries.

Investor dapat mencermati saham PNLF dengan rekomendasi buy 420 - 430 target 440/460 stop loss di bawah 404/384. Kemudian saham HRUM direkomendasikan buy di atas 1.530 target 1.590/1.615 stop loss di bawah 1.420/1.380. 

Investor juga dapat memantau saham PGAS dengan rekomendasi akumulasi buy target 1.575/1.585 stop loss di bawah 1.500. Kemudian saham TOWR direkomendasikan trading buy  target 1.230/1.260 stop loss di bawah 1.120.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG Jumat 8 Juli 2022

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan bahkan menguat 1 persen. Penguatan IHSG dipicu indeks sektor saham teknologi.

Pada penutupan perdagangan, Jumat, 8 Juli 2022, mengutip data RTI, IHSG melonjak 1,32 persen ke posisi 6.740,21. Indeks LQ45 bertambah 1,38 persen ke posisi 959,67. Seluruh indeks acuan kompak menguat. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.740,21 dan terendah 6.683,65. Sebanyak 287 saham menguat dan 200 saham melemah. 191 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.067.736 kali dengan volume perdagangan 18,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,8 triliun. 

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXteknologi menguat 2,99 persen, dan catat penguatan terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXbasic mendaki 2,69 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,66 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 1,64 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXproperty melemah 0,16 persen dan indeks sektor saham IDXhealth tergelincir 0,08 persen.


IHSG Merosot 0,80 Persen pada 4-8 Juli 2022, Kapitalisasi Pasar Susut Rp 36 Triliun

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah selama sepekan pada 4-8 Juli 2022. Analis menilai, koreksi IHSG terjadi didorong sentimen global seiring kekhawatiran potensi resesi.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melemah 0,80 persen ke posisi 6.740,21 pada 4-8 Juli 2022 dari pekan lalu di posisi 6.794,32. Kapitalisasi pasar turun 0,41 persen menjadi Rp 8.850,22 triliun. Kapitalisasi pasar susut Rp 36 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 8.886,50 triliun.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, IHSG bergejolak di pasar seiring kekhawatiran potensi resesi. Selain itu, sentimen lainnya yang bayangi pasar dari sentimen global yaitu inflasi, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau the Fed lebih cepat, resesi, dan krisis pasokan global.

"Suku bunga naik untuk jaga inflasi dan jumlah uang beredar. Namun, pasokan global apakah bisa penuhi permintaan sehingga diperkirakan harga akan labil dan berada di atas," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu (9/7/2022).

Ia menambahkan, berdasarkan laporan Bloomberg, potensi resesi mencapai 38 persen dan semakin naik. Diperkirakan potensi resesi terjadi awal 2023. Dengan perlambatan ekonomi dan inflasi tinggi, menurut Nico membuat minat investasi turun. Sentimen kenaikan suku bunga the Fed juga berpotensi dorong resesi sehingga akan berdampak terhadap kinerja perusahaan.

"Pendapatan perusahaan akan turun diproyeksikan kuartal II dan kuartal III. Pendapatan perusahaan turun 5-10 persen, jadi dicemaskan pasar,” kata dia.


Rata-Rata Transaksi Harian Bursa Merosot

Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Namun, Nico menilai, sentimen positif berasal dari pemulihan ekonomi China. Ini ditunjukkan dari data PMI yang berangsur-angsur pulih. "Kontribusi China sepertiga dari pasokan global, jadi ini poin positif,” kata dia.

Dari dalam negeri, Nico menuturkan, pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pengaruhi IHSG. Rupiah tembus 15.000 per dolar AS, menurut Nico merupakan hal wajar lantaran Bank Indonesia (BI) tidak menaikkan suku bunga. Hal itu berpotensi membuat aliran dana asing keluar.

Nico menilai, BI memilih untuk memulihkan stabilitas ekonomi dalam negeri sehingga pertahankan suku bunga acuan. Hal itu berdampak terhadap pelemahan rupiah. "BI tidak dapat menyenangkan semua pihak. Memang ada harga yang dibayar (yaitu-red) pelemahan rupiah. BI memilih pemulihan stabilitas ekonomi," ujar dia.

Di sisi lain, data PMI Indonesia, menurut Nico masih berada di batas 50 yang berarti ada ekspansi turut bayangi IHSG.

Selain IHSG dan kapitalisasi pasar yang merosot, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa susut 7,89 persen menjadi 1.039.217 transaksi dari 1.128.267 transaksi pada penutupan pekan lalu. Rata-rata volume transaksi bursa juga melemah 7,36 persen menjadi 17,60 miliar saham dari 19 miliar saham pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa merosot 10,95 persen menjadi Rp 10,83 triliun dari Rp 12,16 triliun pada pekan sebelumnya.

Adapun pada pekan ini, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 2,53 triliun. Investor asing membukukan nilai beli bersih Rp 119,91 miliar pada Jumat, 8 Juli 2022. Sepanjang 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 58,53 triliun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya