Analis: Samsung Galaxy S23 Mungkin Tinggalkan Exynos dan Pakai Chip Qualcomm

Analis Ming-Chi Kuo mengungkapkan, Samsung kemungkinan bakal lebih menggunakan chip Qualcomm di Galaxy S23 dan meninggalkan Exynos.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Jul 2022, 17:30 WIB
Tampilan Samsung Galaxy S22 Ultra (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Liputan6.com, Jakarta - Analis teknologi Ming-Chi Kuo baru-baru ini mengungkapkan prediksinya, mengenai kemungkinan seri terbaru dari Samsung Galaxy S, tidak akan lagi menggunakan chip Exynos.

Hal ini disampaikan oleh Ming-Chi Kuo melalui akun Twitternya. Alih-alih, seri flagship Samsung teranyar nantinya akan menggunakan chip dari Qualcomm.

Melalui Twitternya, Ming-Chi Kuo memperkirakan, Qualcomm kemungkinan akan jadi pemasok prosesor tunggal untuk Samsung Galaxy S23, berkat chip 5G unggulan SM8550 yang dibuat oleh TSMC 4nm.

"S23 mungkin tidak mengadosi Exynos 2300 buatan Samsung 4nm karena tidak dapat bersaing dengan SM8550 dalam semua aspek," kata Kuo seperti dikutip dari Engadget, Senin (11/7/2022).

Kuo menambahkan, keputusan itu bakal semakin memperkuat dominasi Qualcomm di pasar Android.

"Qualcomm/SM8550 akan memperoleh lebih banyak pangsa pasar di pasar Android kelas atas pada tahun 2023," kata Kuo dalam utas tersebut.

"Resesi ekonomi kurang mempengaruhi pasar kelas atas, sehingga perolehan pangsa pasar akan secara signifikan menguntungkan Qualcomm dan TSMC," imbuhnya Ming-Chi Kuo.

Jika benar, maka ini akan menjadi perubahan besar bagi Samsung. Selama bertahun-tahun perusahaan asal Korea Selatan ini menggunakan baik Snapdragon dan Exynos sebagai SoC di smartphone flagship-nya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Snapdragon Dinilai Lebih Unggul

Exynos 2100. (Doc Samsung)

Saat penjualan dengan dua chip, varian yang didapat tergantung dari pasar pengguna berada. Di Amerika Serikat, seri Galaxy S dan Note hadir secara eksklusif dengan chip Qualcomm, sehingga berbeda dari apa yang didapatkan pengguna di Eropa dan Asia.

Di masa lalu, di hampir setiap situasi saat Samsung menghadirkan varian Snapdragon dan Exynos pada ponselnya, chip Snapdragon dilaporkan lebih unggul daripada chip buatan perusahaan, atau memiliki daya tahan baterai yang lebih baik.

Prosesor Qualcomm juga dinilai cenderung menawarkan pengalaman yang lebih stabil untuk aplikasi dan game.

Sementara di bulan April lalu, Presiden Samsung TM Roh dikabarkan mengatakan ke karyawan, mereka sedang mengerjakan chipset yang akan jadi "unik" untuk smartphone Samsung.

Namun, tidak ada penjelasan bagaimana komponen tersebut akan berbeda dari desain Exynos garapan Samsung yang sudah ada sebelumnya.


Samsung Tidak akan Lagi Rilis Galaxy Note Series

S Pen Samsung Galaxy Note 20 Ultra (Liputan6.com/ Agustin Setyo W)

Sebelumnya, petinggi Samsung Mobile belum lama ini mengkonfirmasi bahwa perusahaan tidak berencana meluncurkan lagi lini smartphone Galaxy Note series.

Meski tidak akan merilis lini smartphone Galaxy Note series, jiwa dan semangat Galaxy Note bakal tetap hidup di model Galaxy S Ultra yang dirilis tiap tahunnya.

Melalui sebuah cuitan, leaker Ice Universe mengunggah foto TM Roh, Presiden Divisi Mobile Samsung Electronics dengan kutipan berikut:

"Mulai tahun ini, Galaxy Note akan hadir dalam bentuk Galaxy S Ultra setiap tahunnya," kata TM dalam cuitan Ice Universe, yang dikutip dari Gizchina, Minggu (3/7/2022).

Sekadar informasi, smartphone terakhir di lini Galaxy Note series adalah Galaxy Note 20. Perangkat ini dirilis pada Agustus 2022.

Selanjutnya, tidak ada lagi lini Galaxy Note di 2021. Pada 2022, Samsung justru menjadikan Galaxy S22 Ultra sebagai suksesor dari Galaxy Note.

Sebelumnya, sudah ada beberapa spekulasi yang menyebut Samsung akan menghentikan seri Note mereka. Namun selama ini perusahaan diam saja saat dikonfirmasi.

Saat Galaxy S21 Ultra mulai bisa didukung fungsi S Pen, makin jelas bahwa seri Note tidak akan dirilis lagi.

Galaxy S22 Ultra memang pas untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Galaxy Note. Dengan begitu, cukup masuk akal jika Samsung ingin tetap mempertahankan Galaxy S Ultra dengan konektivitas S Pen.


Banyak Penggemar Inginkan S Pen

Galaxy S22 Ultra 5G. (Dok. Samsung Mobile)

Laporan Gizchina menyebut, ada banyak penggemar Samsung yang berharap perusahaan tetap menghadirkan S Pen pada Galaxy S23 Ultra yang rilis tahun depan.

Sebelumnya ada informasi kalau Samsung kana merilis Galaxy S23 dan Galaxy S23 Plus yang tidak didukung S Pen, seperti Galaxy S22 dan Galaxy S22 Plus.

Informasi lain dari hasil render menyebut, Galaxy S23 series akan menggunakan punch hole melengkung dengan tepian yang lebih tipis. Screen-to-body ratio smartphone ini bakal makin tinggi karena bezelnya yang sangat tipis.

Tak Rilis Karena Kesuksesan Smartphone Layar Lipat?

Laporan tentang ditiadakannya lini Galaxy Note sudah banyak dibicarakan sejak tahun lalu. Kabarnya, salah satu utama di balik keputusan untuk tidak merilis seri baru Galaxy Note ini adalah karena kesuksesan smartphone layar lipat di pasaran.

Hal ini sepertinya sebuah alasan yang masuk akal. Dikutip dari GSM Arena, Jumat (26/11/2021), Galaxy Note 10 dan Note 20 masing-masing dipesan sekitar 12,7 juta dan 9,7 pada 2019 dan 2020.

Sementara, Galaxy Z Fold sendiri angka pesanannya naik hingga 13 juta secara global. Berdasarkan data ini, keputusan tepat untuk mengganti seri Note dengan Flip dan Fold.

Dengan informasi di atas, wajar bilamana banyak pihak memprediksi perusahaan tidak akan merilis seri Note baru dalam waktu dekat ini atau bisa saja mematikan Galaxy Note ini secara permanen.

(Dio/Isk)


Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)

Tabel App Annie yang menunjukkan durasi penggunaan aplikasi smartphone di berbagai negara (Dok. App Annie)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya