Liputan6.com, Jakarta Di tengah pujian atas sejumlah film terbaru Marvel Studios termasuk Thor: Love and Thunder yang sedang tiba di bioskop, studio tersebut kini mulai mendapatkan banyak keluhan dari mantan pekerjanya. Para seniman yang pernah menangani efek visual film-film Marvel pun mulai bersuara.
Melansir Newsweek, baru-baru ini, seorang seniman mengaku pengalamannya selama bekerja dengan Marvel Studios sangatlah berat hingga ia dan rekan-rekannya tak kuat dan meninggalkan lapangan pekerjaan tersebut. Bahkan, ada yang sampai bekerja secara berlebihan.
Keluhan-keluhan tersebut muncul di tengah beredarnya video Taika Waititi dan Tessa Thompson di Vanity Fair yang heran dengan kualitas efek visual saat mengurai beberapa adegan film terbaru sang sutradara dan sang aktris sendiri, Thor: Love and Thunder.
Taika bahkan tampak seolah "mengejek" efek visual dari salah satu adegan yang sebenarnya bagian dari andilnya sendiri. Meskipun tayangan tersebut dimaksudkan untuk bersenang-senang, namun imbasnya, di media sosial beredar isu "artis efek visual dibayar rendah" yang langsung bergema dan sarat kritik.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Meninggalkan Industri
Seorang seniman bernama Dhruv Govil mengerjakan sejumlah proyek Marvel pada tahun 2010-an. Namun sejak itu, ia meninggalkan industri karena pengalaman selama bekerja dengan Marvel Studios.
Kicauannya di Twitter tentang Marvel akhirnya menyita perhatian warganet lantaran ia menuduh Marvel memiliki "hubungan beracun" alias toxic relationship dengan para artis studio efek visual.
"Bekerja di proyek #Marvel adalah alasan yang mendorong saya untuk meninggalkan industri VFX (efek visual). Mereka adalah klien yang mengerikan," tulis Govil di Twitter.
"Saya telah melihat terlalu banyak rekan kerja yang mogok setelah terlalu banyak bekerja, sementara Marvel mengencangkan dompet," sambungnya sambil membagikan artikel dari TheGamer.com yang membahas artis efek visual menolak bekerja sama dengan Marvel.
Advertisement
Sudah Lama
Govil yang juga pernah bekerja untuk proyek The Amazing Spider-Man 2, Guardians of the Galaxy, dan Spider-Man: Homecoming saat bekerja untuk Sony Pictures Imageworks, menyebut bahwa masa-masa beracun itu sudah dirasakannya sejak lama.
"Ini sudah terjadi sejak hari-hari awal MCU. Itu tidak dimulai baru-baru ini, dan itu bukan karena (Brian) Chapek. Masalahnya adalah #Marvel terlalu besar, dan dapat menuntut apa pun yang mereka inginkan. Ini adalah hubungan yang beracun," ujar Govil melanjutkan.
Puluhan ribu orang pun menanggapi komentar Govil dengan suka, retweet, dan komentar. Komentar dengan penyuka tertinggi datang dari @RoelCox, yang menerima lebih dari 1.100 suka.
"Dan ini mulai terlihat dalam produksi mereka. VFX benar-benar menunjukkan kualitas yang kurang pada produksi terakhir," kata warganet.